Kasad Singgung LGBT di Peresmian Kodam XIV Hasanuddin
A
A
A
MAKASSAR - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono menyinggung bahaya froxy war yang dihadapi negara saat memimpin upacara peresmian Kodam XIV Hasanuddin, di Lapangan Karebosi, Rabu (12/4/2017).
Dalam sambutannya, Jenderal Mulyono menyebutkan bahaya nyata yang dihadapi negara saat ini, yaitu froxy war.
"Ancaman froxy war ini sangat sulit dideteksi karena kita berhadapan langsung dengan negara, melainkan menggunakan pihak tangan ketiga," ujar Mulyono saat memberi sambutan.
Salah satu ancaman froxy war yang dimaksud Mulyono adalah lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). Selain itu, perang pihak ketiga lain hedonisme, konsumtif, judi online, seks bebas, dan narkoba.
"Heterogenitas masyarakat Indonesia juga terus diaduk-aduk dengan berbagai isu yang berpitensi memecah belah kebhinekaan. Dalam waktu bersamaan generasu muda dihancurkan melalui budaya negatif, seperti narkoba, seks bebas dan LGBT," katanya.
Sementara Kodam wilayah Sulsel, Sulbar, dan Sultra resmi menyandang nama baru setelah terpisah dari Kodam XIII Merdeka 2016 lalu.
Kepala Staf Kodam XIV Hasanuddin Kolonel Inf Alamsyah menyebutkan, prosesi peresmian diawali Selasa kemarin, dengan pengarahan oleh Kasad terhadap prajurit Kodam di Yonif Kavaleri. Selanjutnya peremian pada Rabu dikemas dengan pegelaran budaya dan parade militer.
"Kita pakai tema budaya, ada tari-tarian dan pertunjukan budaya. Juga ada atraksi pesawat dan terjun payung. Peresmian ditandai munculnya Sultan Hasanuddin mempertahankan Benteng Somba Opu," ujar Alamsyah.
Dalam sambutannya, Jenderal Mulyono menyebutkan bahaya nyata yang dihadapi negara saat ini, yaitu froxy war.
"Ancaman froxy war ini sangat sulit dideteksi karena kita berhadapan langsung dengan negara, melainkan menggunakan pihak tangan ketiga," ujar Mulyono saat memberi sambutan.
Salah satu ancaman froxy war yang dimaksud Mulyono adalah lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). Selain itu, perang pihak ketiga lain hedonisme, konsumtif, judi online, seks bebas, dan narkoba.
"Heterogenitas masyarakat Indonesia juga terus diaduk-aduk dengan berbagai isu yang berpitensi memecah belah kebhinekaan. Dalam waktu bersamaan generasu muda dihancurkan melalui budaya negatif, seperti narkoba, seks bebas dan LGBT," katanya.
Sementara Kodam wilayah Sulsel, Sulbar, dan Sultra resmi menyandang nama baru setelah terpisah dari Kodam XIII Merdeka 2016 lalu.
Kepala Staf Kodam XIV Hasanuddin Kolonel Inf Alamsyah menyebutkan, prosesi peresmian diawali Selasa kemarin, dengan pengarahan oleh Kasad terhadap prajurit Kodam di Yonif Kavaleri. Selanjutnya peremian pada Rabu dikemas dengan pegelaran budaya dan parade militer.
"Kita pakai tema budaya, ada tari-tarian dan pertunjukan budaya. Juga ada atraksi pesawat dan terjun payung. Peresmian ditandai munculnya Sultan Hasanuddin mempertahankan Benteng Somba Opu," ujar Alamsyah.
(nag)