Sering Bertengkar dengan Keluarga, Suwitri Gantung Diri di Pohon Boni
A
A
A
BANGLI - Seorang ibu muda, Ni Nengah Suwitri nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri di pohon Boni pada Sabtu 8 Maret 2017 sekitar pukul 21.00 Wita. Diduga warga Desa Katung, Kintamani, Bangli, bunuh diri karena sering bertengkar dengan keluarga.
Kapolres Bangli AKBP Danang Beny K mengatakan, peristiwa itu berawal pada Sabtu 8 Maret 2017 sekitar pukul 09.00 Wita saat korban pergi ke kebun untuk mencari rumput. Namun, sampai sore hari korban tidak pulang, sehingga pihak keluarga dan warga setempat mencari keberadaan Suwitri. Pada pukul 20.00 Wita, seorang warga Nengah Mudiarsa menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal gantung diri di pohon Boni di kebun milik Sri menggunakan tali plastik warna biru.
"Sebelum kejadian ini korban sempat memberi tahu suaminya melalui pesan singkat dan mengatakan korban akan pergi jauh. Ini memang murni bunuh diri, karena di dalam kamar korban ditemukan surat wasiat," kata Danang, Minggu (9/4/2017).
Kapolres menambahkan, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan lainnya. Berdasarkan keterangan dokter pada leher korban ada luka bekas jeratan.
"Motif korban bunuh diri ini karena sering cekcok dengan keluarganya. Hal itu dibuktkan dengan pesan singkat yang ada di telepon selular korban. Pihak keluarga pun menerima kejadian tersebut," pungkasnya.
Kapolres Bangli AKBP Danang Beny K mengatakan, peristiwa itu berawal pada Sabtu 8 Maret 2017 sekitar pukul 09.00 Wita saat korban pergi ke kebun untuk mencari rumput. Namun, sampai sore hari korban tidak pulang, sehingga pihak keluarga dan warga setempat mencari keberadaan Suwitri. Pada pukul 20.00 Wita, seorang warga Nengah Mudiarsa menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal gantung diri di pohon Boni di kebun milik Sri menggunakan tali plastik warna biru.
"Sebelum kejadian ini korban sempat memberi tahu suaminya melalui pesan singkat dan mengatakan korban akan pergi jauh. Ini memang murni bunuh diri, karena di dalam kamar korban ditemukan surat wasiat," kata Danang, Minggu (9/4/2017).
Kapolres menambahkan, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan lainnya. Berdasarkan keterangan dokter pada leher korban ada luka bekas jeratan.
"Motif korban bunuh diri ini karena sering cekcok dengan keluarganya. Hal itu dibuktkan dengan pesan singkat yang ada di telepon selular korban. Pihak keluarga pun menerima kejadian tersebut," pungkasnya.
(wib)