Tim Rescue PKPU Bantu Evakuasi Korban Longsor Ponorogo

Selasa, 04 April 2017 - 21:28 WIB
Tim Rescue PKPU Bantu Evakuasi Korban Longsor Ponorogo
Tim Rescue PKPU Bantu Evakuasi Korban Longsor Ponorogo
A A A
PONOROGO - Upaya pencarian korban longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur terus dilakukan. Sementara korban yang selamat namun rumahnya hancur sudah diungsikan ke tempat aman.

Kepala Desa Banaran Sarnu mengatakan, sebanyak 200 warga mengungsi ke beberapa lokasi. Terkait bencana ini, selain melakukan koordinasi internal, Lembaga Kemanusiaan PKPU Human Initiative juga berkoordinasi dan komunikasi dengan Posko Bencana BPBD Kab Ponorogo, pemerintah desa setempat, serta komunitas relawan.

PKPU juga melakukan assessment data dan kebutuhan pengungsi serta warga yang terdampak. Selain itu, di bawah kendali operasi BPBD bersama komunitas relawan lainnya melakukan proses pencarian korban bencana.

”KPU juga mendirikan pos PKPU di ring 1 lokasi bencana, yang cukup dekat dengan pos komando serta menyiapkan ambulans 1 unit dan tim evakuasi sebanyak 7 personel,” kata Indra Budi, DRM PKPU Yogyakarta kepada wartawan, Senin 3 Maret 2017.

Saat ini korban selamat membutuhkan food item mulai dapur, sembako dan non food item seperti pakaian, selimut, sarung serta hygiene kits.

PKPU juga membuka rekening donasi kemanusiaan PKPU Pusat yakni rekening Bank BNI no 117.85.940 a.n PKPU dan nomer rekening 117.85.917 a.n PKPU, serta Bank Mandiri 122.002.8000.027 a.n PKPU.

Lalu Bank Mandiri Syariah 7000.322.247 a.n PKPU, Bank BNI Syariah 029.935.5746 a.n PKPU, MNC Bank no rekening 100.01.00000.86254 a.n PKPU, serta Bank BRI 033.901.000.916.303 a.n Yayasan Pos Keadilan Peduli Umat.

Kemudian CIMB Niaga Syariah 5200.1004.81002 a.n PKPU, BRI Syariah 100.260.4929 a.n Yayasan Pos Keadilan Peduli Umat, BCA 600.034.7777 a.n PKPU, Danamon 005.83417.28 a.n PKPU, dan Bank Muamalat no rekening 301.007.2501 a.n PKPU.

Perjalanan menuju lokasi bencana tanah longsor cukup terjal dan memiliki kemiringan lereng yang cukup curam. Lokasi bencana dibagi menjadi 3 area/ring untuk menjaga keamanan dan keselamatan baik warga, petugas, serta relawan.

Saat itu sebanyak 1.090 personel yang terdiri dari TNI/Polri, dinas terkait, dan relawan, termasuk tim Rescue PKPU Human Initiative terlibat aktif dalam proses pencarian dan evakuasi. Mereka dilengkapi alat berat sebanyak 7 buah dan koordinasi terpusat di Posko BPBD Kabupaten Ponorogo.

Dari 28 korban yang tertimbun, dua korban atas nama Katemi, 70, dan Iwan, 40, ditemukan masing-masing pukul 10.15 WIB serta 11.45 WIB. Pukul 15.00 WIB proses pencarian dihentikan karena hujan. Hingga Senin, 3 Maret 2017, longsor menyebabkan dua orang tewas, 26 orang hilang, luka 1 orang, luka ringan 19 orang, sementara 32 rumah hancur dan 45 rumah rawan longsor.

Sekitar tiga pekan sebelum kejadian tanah longsor pada Sabtu 1 Maret 2017, tebing tanah bagian atas mengalami retakan kurang lebih 30 cm, yang berangsung-angsur mengalami penambahan retakan 9 meter pada satu pekan, dan 15 meter pada 3 pekan setelahnya, bahkan pada 31 Maret 2017 tercatat 20 meter dari retakan tersebut mengalami penurunan tanah.

Menindaklanjuti informasi retakan tersebut, Pemkab Ponorogo bersama pemerintah desa memfasilitasi tempat pengungsian pada malam hari. Sedangkan pagi hingga siang hari warga beraktivitas seperti biasa. Jika turun hujan, warga juga diimbau berhati-hati dan mencari tempat yang lebih aman.

Sehari sebelum kejadian, turun hujan cukup lebat dengan intensitas 200 mm-300 mm hingga mengakibatkan tebing tanah longsor. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 07.40 WIB itu menimpa rumah dan warga yang sedang berada di ladang.

Ditemui tim PKPU, Ari, saksi hidup menceritakan, saat kejadian ada 10 warga yang sedang berkebun hingga mereka terkena longsoran. Banyak siswa yang sudah masuk sekolah dan selamat, namun beberapa orang tua menjadi korban.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7316 seconds (0.1#10.140)