Pelaku Pembunuhan Siswa SMA Taruna Nusantara Peragakan 64 Adegan
A
A
A
MAGELANG - Pelaku pembunuhan siswa SMA Taruna Nusantara Magelang, AMR (15), menjalankan 64 adegan dalam rekonstruksi, Senin (3/4/2017). Saat rekonstruksi tersebut, AMR tidak memperlihatkan wajah penyesalan dan menjalankan semua adegan.
Rekonstruksi yang berlangsung tertutup bagi wartawan tersebut awalnya dilangsungkan di Carrefour Artos Mall Magelang, pukul 08.00 WIB. Kemudian, di Graha (barak) 17 Kompleks SMA Taruna Nusantara Magelang.
Sejumlah wartawan cetak maupun elektronik hanya menunggu di pos penjagaan gerbang masuk sekolah tersebut. Di SMA Taruna Nusantara, rekonstruksi dimulai pukul 10.00-11.00 WIB.
Kepala Humas SMA Taruna Nusantara Magelang Cecep Iskandar mengatakan, rekonstruksi dimulai saat pelaku datang dari Artos. Kemudian dilanjutkan di Graha 17. "Tadi pelaku melakukan 64 adegan. Dia terlihat tidak menyesal, seperti tidak bersalah," kata Cecep di SMA Taruna Nusantara Magelang, Senin (3/4/2017).
Rekonstruksi tersebut, kata Cecep, melibatkan 13 siswa dan dua pamong sebagai saksi. Para saksi tersebut disinyalir tidak tahu apa-apa dan tidak berkontribusi dalam kejadian tersebut. "Dia (pelaku) siswa jurusan IPA. Di kelasnya rangking lima dari bawah," katanya seraya menyebut satu kelas ada 32 siswa.
Rekonstruksi yang berlangsung tertutup bagi wartawan tersebut awalnya dilangsungkan di Carrefour Artos Mall Magelang, pukul 08.00 WIB. Kemudian, di Graha (barak) 17 Kompleks SMA Taruna Nusantara Magelang.
Sejumlah wartawan cetak maupun elektronik hanya menunggu di pos penjagaan gerbang masuk sekolah tersebut. Di SMA Taruna Nusantara, rekonstruksi dimulai pukul 10.00-11.00 WIB.
Kepala Humas SMA Taruna Nusantara Magelang Cecep Iskandar mengatakan, rekonstruksi dimulai saat pelaku datang dari Artos. Kemudian dilanjutkan di Graha 17. "Tadi pelaku melakukan 64 adegan. Dia terlihat tidak menyesal, seperti tidak bersalah," kata Cecep di SMA Taruna Nusantara Magelang, Senin (3/4/2017).
Rekonstruksi tersebut, kata Cecep, melibatkan 13 siswa dan dua pamong sebagai saksi. Para saksi tersebut disinyalir tidak tahu apa-apa dan tidak berkontribusi dalam kejadian tersebut. "Dia (pelaku) siswa jurusan IPA. Di kelasnya rangking lima dari bawah," katanya seraya menyebut satu kelas ada 32 siswa.
(zik)