Pernyataan Sikap Ikastara terkait Kasus Pembunuhan Siswa SMA Taruna Nusantara
A
A
A
MAGELANG - Krisna Wahyu Nurachmad (15) tewas dibunuh di barak oleh AMR, teman sesama siswa SMA Taruna Nusantara Magelang, Jumat (31/3/2017). Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara (Ikastara) pun menyampaikan keprihatinan atas peristiwa tersebut.
Dalam rilis yang disampaikan, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikastara M Rachmat Kaimuddin menyatakan,"Kami menyatakan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Sungguh suatu kehilangan yang sangat besar bagi kami maupun keluarga almarhum. Kami berharap keluarga besar almarhum diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi musibah ini."
Ikastara menyampaikan keprihatinan atas kejadian tersebut. Selain itu, Ikastara mendukung sepenuhnya upaya pengurus sekolah dan Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara selaku institusi pengelola SMA Taruna Nusantara untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan untuk memastikan peristiwa seperti ini serta sejenisnya tidak akan terjadi lagi.
"Kami juga mendukung setiap langkah yang dilakukan untuk meminimalisasi dampak negatif peristiwa ini terhadap siswa-siswi SMA Taruna Nusantara maupun terhadap keluarga besar SMA Taruna Nusantara," ujar M Rachmat.
Kejadian tersebut, jelas M Rachmat, merupakan kejadian pertama kali dalam sejarah panjang 27 tahun SMA Taruna Nusantara. (Baca Juga: Kronologi Pembunuhan Siswa SMA Taruna Nusantara Magelang
"Di kampus ini, kami diajarkan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai moral dalam pergaulan sehari-hari. Ada kode kehormatan yang harus kami patuhi. Kami diajarkan kebersamaan, sehingga merasa, setiap dari kami, merupakan saudara, bagian dari keluarga, bukan sekadar teman yang bersekolah di SMA yang sama. Jadi, kejadian ini benar-benar tidak terduga dan jauh dari nilai-nilai yang diajarkan kepada kami."
Dalam rilis yang disampaikan, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikastara M Rachmat Kaimuddin menyatakan,"Kami menyatakan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Sungguh suatu kehilangan yang sangat besar bagi kami maupun keluarga almarhum. Kami berharap keluarga besar almarhum diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi musibah ini."
Ikastara menyampaikan keprihatinan atas kejadian tersebut. Selain itu, Ikastara mendukung sepenuhnya upaya pengurus sekolah dan Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara selaku institusi pengelola SMA Taruna Nusantara untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan untuk memastikan peristiwa seperti ini serta sejenisnya tidak akan terjadi lagi.
"Kami juga mendukung setiap langkah yang dilakukan untuk meminimalisasi dampak negatif peristiwa ini terhadap siswa-siswi SMA Taruna Nusantara maupun terhadap keluarga besar SMA Taruna Nusantara," ujar M Rachmat.
Kejadian tersebut, jelas M Rachmat, merupakan kejadian pertama kali dalam sejarah panjang 27 tahun SMA Taruna Nusantara. (Baca Juga: Kronologi Pembunuhan Siswa SMA Taruna Nusantara Magelang
"Di kampus ini, kami diajarkan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai moral dalam pergaulan sehari-hari. Ada kode kehormatan yang harus kami patuhi. Kami diajarkan kebersamaan, sehingga merasa, setiap dari kami, merupakan saudara, bagian dari keluarga, bukan sekadar teman yang bersekolah di SMA yang sama. Jadi, kejadian ini benar-benar tidak terduga dan jauh dari nilai-nilai yang diajarkan kepada kami."
(zik)