Bawang Merah Masuk Pasar Lelang di Tapanuli Utara

Rabu, 22 Maret 2017 - 17:15 WIB
Bawang Merah Masuk Pasar...
Bawang Merah Masuk Pasar Lelang di Tapanuli Utara
A A A
TARUTUNG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Utara (Taput) kembali melakukan inovasi perlindungan petani. Kali ini dilakukan dengan memasukkan komoditi bawang merah sebagai komoditi lelang di pasar tradisional. Perwakilan dari Kelompok Kerja (Pokja) Pasar Lelang Agro Taput, Lambas Hutasoit mengatakan bahwa lelang bawang saat ini sudah dilakukan dalam tiga kali regulasi pasar tradisional.

Hasilnya sudah dapat dikategorikan memuaskan. Karena setiap pelaksanaan pelelangan ratusan kilo bawang merah asal Taput sudah berhasil dilelang.

“Untuk tahap awal seperti permulaan lelang cabe kita baru berhasil melelang ratusan kilogram. Namun tahap berikutnya kita optimistis dapat melelang hingga puluhan ton. Terlebih pasar lelang agro yang dimiliki Taput terbuka bagi seluruh petani bawang di sekitar Tapanuli, khususnya Danau Toba,” katanya kepada KORAN SINDO, Rabu (22/3/2017) di Tarutung.

Lambas memaparkan, bahwa saat ini bawang yang dominan di lelang adalah bawang dari kawasan Kecamatan Muara.
Namun kedepan akan dilakukan juga lelang bawang dataran tinggi yang saat ini sudah mulai dikembangkan di Taput.

Uji coba pengembangan bawang merah di Siborongborong menujukkan hasil yang sangat signifikan. Hal ini berpotensi menjadi salah satu produk unggulan yang dikembangkan sebagai pemicu peningkatan pendapatan warga dari sektor pertanian.

“Alasan Taput memasukkan bawang sebagai salah satu komoditi yang dilelang lebih disebabkan bahawa bawang mempengaruhi inflasi selain cabe dan gabah. Jadi untuk tiga komoditi ini sudah dilindungi pemerintah. Cabe lebih dahulu dijadikan komoditi lelang, sementara gabah dibeli langsung dari petani melalui Perusahaan Daerah (Perusda) Pertanian Taput apabila harga gabah dibawah harga eceran tertinggi,” katanya.

Sementara itu, pada saat pembukaan pasar lelang bawang di Siborongborong, Sekretaris Daerah (Sekda) Taput, Edward Tampubolon bahwa Pemkab Taput konsisten melindungi hak-hak petani.

Serta memberikan jaminan pada setiap komoditi yang diproduksi oleh petani local. Selain itu, Tampubolon mengatakan bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang sangat potensial untuk dikembangkan. Selain untuk pemaksimalan lahan-lahan tidur yang ada di daerah juga dapat memenuhi pangan dan menyerap tenaga kerja.

"Pasar lelang komoditi bawang merah yang dilaksanakan oleh Pemkab Taput untuk menumbuhkan minat petani bercocok tanam dengan komoditi yang telah dijamin harganya. Apabila para petani sejahtera, nantinya pekerjaan petani akan dipandang sebagai profesi," katanya.

Disinggung mengenai lelang cabe, Edward memaparkan bahwa sejak tahun 2016, pasar lelang telah berhasil melakukan transaksi sebesar Rp5.454.796.450,00. Demikian juga bawang ditargetkan lebih tinggi lagi.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1384 seconds (0.1#10.140)