Tiga Penyelundup 11 Kg Sabu-sabu Ditangkap di Pos Perbatasan Entikong

Tiga Penyelundup 11 Kg Sabu-sabu Ditangkap di Pos Perbatasan Entikong
A
A
A
PONTIANAK - Tiga tersangka penyelundup 11 Kilogram (Kg) sabu-sabu berinisial G, W, dan A, ditangkap di Pos Lintas Batas Entikong pada Senin 20 Maret 2017. Petugas sempat melepaskan tembakan peringatan karena tersangka penyelundup berupaya kabur.
Direktur Jenderal Bea Cukai, Heru Pambudi menjelaskan, sabu-sabu seberat 11 Kg awalnya dibawa tersangka G dan W dari Kuching, Malaysia melalui Pos Lintas Batas Entikong dengan mobil. “Selanjutnya sabu-sabu tersebut diserahkan kepada tersangka A di daerah Simpang Tiga Sudarso, Kubu Raya, Pontianak,” jelasnya, Selasa (21/3/2017).
Heru menambahkan, petugas mengikuti para tersangka dan menangkap tersangka A setelah menerima sabu-sabu dari dua tersangka lainnya. Saat hendak ditangkap, tersangka A berusaha melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor.
Petugas gabungan dari Bea Cukai, Kepolisian, dan BNN, mengeluarkan tembakan peringatan, namun tersangka justru menambah cepat laju kendaraan motornya. Saat petugas akan melakukan penangkapan terhadap tersangka, petugas mendapatkan perlawanan sehingga mengambil tindakan tegas terhadap tersangka.
“Berdasarkan pengakuan tersangka G, dia telah delapan kali melakukan penyelundupan sabu-sabu selama 2017. Sementara tersangka W sudah tiga kali. Keduanya merupakan anak buah tersangka A yang diberikan upah masing-masing Rp5 juta setiap kali melakukan penyelundupan,” Jelas Heru.
Saat ini barang bukti berupa 11 Kg sabu, 1 unit mobil, dan 9 unit telepon selular telah diserahkan ke BNN Provinsi Kalimantan Barat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Para tersangka akan dijerat dengan Pasal 114 Ayat (2) jo Pasal 132 Ayat (1), Pasal 112 Ayat (2) jo Pasal 132 Ayat (1) Undang-Undang No 35/2009 tentang Narkotika.
Penangkapan ini menambah panjang daftar penindakan narkotika dan psikotropika di seluruh Indonesia. Sepanjang 2017 Bea Cukai telah menindak 52 kasus dengan barang bukti yang diamankan sebesar 197,68 Kg.
Direktur Jenderal Bea Cukai, Heru Pambudi menjelaskan, sabu-sabu seberat 11 Kg awalnya dibawa tersangka G dan W dari Kuching, Malaysia melalui Pos Lintas Batas Entikong dengan mobil. “Selanjutnya sabu-sabu tersebut diserahkan kepada tersangka A di daerah Simpang Tiga Sudarso, Kubu Raya, Pontianak,” jelasnya, Selasa (21/3/2017).
Heru menambahkan, petugas mengikuti para tersangka dan menangkap tersangka A setelah menerima sabu-sabu dari dua tersangka lainnya. Saat hendak ditangkap, tersangka A berusaha melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor.
Petugas gabungan dari Bea Cukai, Kepolisian, dan BNN, mengeluarkan tembakan peringatan, namun tersangka justru menambah cepat laju kendaraan motornya. Saat petugas akan melakukan penangkapan terhadap tersangka, petugas mendapatkan perlawanan sehingga mengambil tindakan tegas terhadap tersangka.
“Berdasarkan pengakuan tersangka G, dia telah delapan kali melakukan penyelundupan sabu-sabu selama 2017. Sementara tersangka W sudah tiga kali. Keduanya merupakan anak buah tersangka A yang diberikan upah masing-masing Rp5 juta setiap kali melakukan penyelundupan,” Jelas Heru.
Saat ini barang bukti berupa 11 Kg sabu, 1 unit mobil, dan 9 unit telepon selular telah diserahkan ke BNN Provinsi Kalimantan Barat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Para tersangka akan dijerat dengan Pasal 114 Ayat (2) jo Pasal 132 Ayat (1), Pasal 112 Ayat (2) jo Pasal 132 Ayat (1) Undang-Undang No 35/2009 tentang Narkotika.
Penangkapan ini menambah panjang daftar penindakan narkotika dan psikotropika di seluruh Indonesia. Sepanjang 2017 Bea Cukai telah menindak 52 kasus dengan barang bukti yang diamankan sebesar 197,68 Kg.
(wib)