Kontrak Politik Hoax Ingin 'Tembak' Dua Sasaran Sekaligus

Kontrak Politik Hoax Ingin 'Tembak' Dua Sasaran Sekaligus
A
A
A
JAKARTA - Politikus muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyatakan lawan politik Anies-Sandi berada di balik peredaran akad kontrak bertanda tangan palsu yang menyatakan pasangan calon gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga akan menerapkan syariat Islam di Jakarta.
Lawan politik yang dimaksud mantan Ketua Umum KNPI ini adalah pasangan calon gubernur DKI Jakarta petahana, Basuki Tjajahaja Purnama (Ahok) dan Wakilnya Djarot Syaiful Hidayat.
Doli mengatakan, ada dua sasaran yang dibidik dari penyebaran kontrak politik palsu tersebut. Pertama, ingin membangun opini, merusak citra dan melemahkan elektabilitas Anies-Sandi sebagai representasi kelompok ekstrimis.
"Selama ini pasangan Anies-Sandi dianggap sebagai representasi kelompok Islam," ucap Doli saat dihubungi SINDOnews, Senin (20/3/2017).
Kedua, kata Doli, untuk kesekian kalinya lawan politik Anies-Sandi ingin memojokkan Islam. Mereka, ucap Doli, selalu ingin mempertentangkan terus menerus nilai Islam dengan ke-Indonesiaan.
Mereka selalu ingin memisahkan Islam dengan Indonesia. "Jadi sebenarnya siapa yang anti ke-Bhinnekaan, siapa pemecah belah bangsa, ya Ahok lah orangnya," tegas Doli.
Doli mengaku heran dengan sikap pemerintah khususnya aparat penegak hukum yang selama ini seolah-olah abai dengan sepak terjang Ahok.
"Pemerintah, khususnya aparat penegak hukum alih-alih memprosesnya secara hukum, namun tetap saja malah melindungi bahkan membela Ahok. Negara kita memang sedang sakit parah," ucap Doli.
Lawan politik yang dimaksud mantan Ketua Umum KNPI ini adalah pasangan calon gubernur DKI Jakarta petahana, Basuki Tjajahaja Purnama (Ahok) dan Wakilnya Djarot Syaiful Hidayat.
Doli mengatakan, ada dua sasaran yang dibidik dari penyebaran kontrak politik palsu tersebut. Pertama, ingin membangun opini, merusak citra dan melemahkan elektabilitas Anies-Sandi sebagai representasi kelompok ekstrimis.
"Selama ini pasangan Anies-Sandi dianggap sebagai representasi kelompok Islam," ucap Doli saat dihubungi SINDOnews, Senin (20/3/2017).
Kedua, kata Doli, untuk kesekian kalinya lawan politik Anies-Sandi ingin memojokkan Islam. Mereka, ucap Doli, selalu ingin mempertentangkan terus menerus nilai Islam dengan ke-Indonesiaan.
Mereka selalu ingin memisahkan Islam dengan Indonesia. "Jadi sebenarnya siapa yang anti ke-Bhinnekaan, siapa pemecah belah bangsa, ya Ahok lah orangnya," tegas Doli.
Doli mengaku heran dengan sikap pemerintah khususnya aparat penegak hukum yang selama ini seolah-olah abai dengan sepak terjang Ahok.
"Pemerintah, khususnya aparat penegak hukum alih-alih memprosesnya secara hukum, namun tetap saja malah melindungi bahkan membela Ahok. Negara kita memang sedang sakit parah," ucap Doli.
(ysw)