Meski Masih Bisa Digunakan, Perbaikan F16 yang Tergelincir Rampung 2019
A
A
A
PEKANBARU - Tim teknisi dari Mabes TNI AU melakukan pengecekan terhadap satu unit pesawat tempur F 16 yang dua hari lalu mengalami insiden tergelincir di landasan Bandara Sultan Syarif (SSK) II Pekanbaru, Riau. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, dipastikan pesawat buatan Negeri Paman Sam itu masih bisa dipakai.
Demikian disampaikan Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsekal Pertama Henri Alfiandi saat menggelar jumpa pers Jumat (17/3/2017). Dia menjelaskan rencananya pesawat dari Skadron 16 akan dibawa ke Lanud Iswahyudi, Madiun.
"Kita sangat bersyukur ternyata pesawat F 16 yang tergelincir kemarin masih bisa dipakai. Tapi memang butuh perbaikan," ucap Marsekal Pertama TNI Henri Alfiandi di Markas Lanud Roesmin Nurjadin.
Dia merincikan berdasarkan hasil pemeriksaan oleh tim Banharlap (Bantuan Pemeliharaan Lapangan) bahwa pesawat mengalami kerusakan pada ekor, sayap dan bagian moncong. Hal itu karena saat tergelincir pesawat dalam posisi terbalik.
Tim Banharlap memperkirakan bahwa kerusakan pesawat F 16 antara 20 sampai 25%. Proses pengangkutan F 16 ke Lanud Iswahyudi rencananya akan menggunakan pesawat pesawat Hercules.
"Sebelum dibawa, pesawat tentunya akan dipisahkan dari ekor, sayap dan badan pesawat. Ini akan membutuhkan waktu sekitar satu bulan," kata pucuk pimpinan Lanud Roesmin Nurjadin tersebut.
Estimasi pihak TNI AU, bahwa perbaikan pesawat F 16 akan selesai pada akhir tahun 2019. Ini karena suku cadang F 16 itu harus dipesan di Amerika Serikat, asal pesawat tersebut.
"Sebenarnya proses perbaikan hanya delapan bulan, tapi karena suku harus dipesan dan dibuat di Amerika, jadi prosesnya lama. Kita masuk anterian ketika dalam perbaikan. Jika sudah diperbaiki, pesawat itu akan lebih canggih karena akan diupgrade," tandasnya.
Dia memastikan bahwa insiden tergelincirnya pesawat F 16 saat menjalani latihan karena mengalami masalah pada rem. Apa penyebab rem bisa bermasalah ini masih diteliti.
Demikian disampaikan Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsekal Pertama Henri Alfiandi saat menggelar jumpa pers Jumat (17/3/2017). Dia menjelaskan rencananya pesawat dari Skadron 16 akan dibawa ke Lanud Iswahyudi, Madiun.
"Kita sangat bersyukur ternyata pesawat F 16 yang tergelincir kemarin masih bisa dipakai. Tapi memang butuh perbaikan," ucap Marsekal Pertama TNI Henri Alfiandi di Markas Lanud Roesmin Nurjadin.
Dia merincikan berdasarkan hasil pemeriksaan oleh tim Banharlap (Bantuan Pemeliharaan Lapangan) bahwa pesawat mengalami kerusakan pada ekor, sayap dan bagian moncong. Hal itu karena saat tergelincir pesawat dalam posisi terbalik.
Tim Banharlap memperkirakan bahwa kerusakan pesawat F 16 antara 20 sampai 25%. Proses pengangkutan F 16 ke Lanud Iswahyudi rencananya akan menggunakan pesawat pesawat Hercules.
"Sebelum dibawa, pesawat tentunya akan dipisahkan dari ekor, sayap dan badan pesawat. Ini akan membutuhkan waktu sekitar satu bulan," kata pucuk pimpinan Lanud Roesmin Nurjadin tersebut.
Estimasi pihak TNI AU, bahwa perbaikan pesawat F 16 akan selesai pada akhir tahun 2019. Ini karena suku cadang F 16 itu harus dipesan di Amerika Serikat, asal pesawat tersebut.
"Sebenarnya proses perbaikan hanya delapan bulan, tapi karena suku harus dipesan dan dibuat di Amerika, jadi prosesnya lama. Kita masuk anterian ketika dalam perbaikan. Jika sudah diperbaiki, pesawat itu akan lebih canggih karena akan diupgrade," tandasnya.
Dia memastikan bahwa insiden tergelincirnya pesawat F 16 saat menjalani latihan karena mengalami masalah pada rem. Apa penyebab rem bisa bermasalah ini masih diteliti.
(sms)