Dampak Virus MSS, Permintaan Ternak Babi Berkurang
A
A
A
DENPASAR - Beredarnya kabar penyakit Meningitis Streptococcus suis (MSS) yang dibawa oleh babi, mulai berdampak terhadap para peternak babi di Bali. Permintaan ternak babi mengalami penurunan karena masyarakat resah dengan penyakit MSS.
Ketua Gabungan Usaha Peternak Babi Indonesia (Gupbi) Bali, I Ketut Hari Suyasa mengaku, dampak dari ada penyakit MSS ini sudah mulai dirasakan oleh peternak babi. "Sejak minggu lalu ini permintaan babi kepada kami sudah mulai berkurang,"ujarnya seusai bertemu Kepala Dinas Peternakan Provinsi Bali di Denpasar, Rabu (15/3/2017).
Namun, dia belum bisa menghitung persentase penurunan permintaan ternak babi. Apalagi harga ternak masih stabil sekitar Rp26.000 hingga Rp27.000 per kilogram. Penurunan dirasakan dari keluhan yang disampaikan para peternak babi.
"Mereka sudah mulai mengeluh. Permintaan babi sekarang ini berkurang. Adanya hal ini kami sangat dirugikan,"ucapnya.
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak perlu khawayir mengonsumsi makanan berbahan dasar babi. "Warga tidak perlu resah mengonsumsi babi guling. Kalau masaknya secara benar, tidak mungkin terkena virus tersebut," katanya.
Dikabarkan sebelumnnya ada puluhan orang terduga terkena virus MSS. Namun hingga sampai saat ini dilaporkan hanya ada tiga orang yang dinyatakan positif.
Ketua Gabungan Usaha Peternak Babi Indonesia (Gupbi) Bali, I Ketut Hari Suyasa mengaku, dampak dari ada penyakit MSS ini sudah mulai dirasakan oleh peternak babi. "Sejak minggu lalu ini permintaan babi kepada kami sudah mulai berkurang,"ujarnya seusai bertemu Kepala Dinas Peternakan Provinsi Bali di Denpasar, Rabu (15/3/2017).
Namun, dia belum bisa menghitung persentase penurunan permintaan ternak babi. Apalagi harga ternak masih stabil sekitar Rp26.000 hingga Rp27.000 per kilogram. Penurunan dirasakan dari keluhan yang disampaikan para peternak babi.
"Mereka sudah mulai mengeluh. Permintaan babi sekarang ini berkurang. Adanya hal ini kami sangat dirugikan,"ucapnya.
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak perlu khawayir mengonsumsi makanan berbahan dasar babi. "Warga tidak perlu resah mengonsumsi babi guling. Kalau masaknya secara benar, tidak mungkin terkena virus tersebut," katanya.
Dikabarkan sebelumnnya ada puluhan orang terduga terkena virus MSS. Namun hingga sampai saat ini dilaporkan hanya ada tiga orang yang dinyatakan positif.
(wib)