Hasil Visum dan Kronologis Korban Pembunuhan Ibu di Minahasa
A
A
A
MANADO - Polda Sulawesi Utara membeberkan hasil visum korban pembunuhan dan dugaan pemerkosaan Ibu Rumah Tangga (IRT) Trin (54), alias AM, warga Desa Tateli, Minahasa yang dibunuh oleh FS, (35) alias Engky, Kamis pekan lalu 9 Maret 2017.
Kapolda Sulut Irjen Pol Bambang Waskito menjelaskan, hasil visum dokter, dimana korban meninggal dunia akibat tulang leher patah serta kehabisan oksigen akibat dicekik dan hidung korban ditutup pakai jaket warna coklat milik pelaku.
“Juga ditemukan ada (maaf) sperma di dekat kemaluan korban,” tegas mantan Kapolda Jabar itu, didampingi Kapolresta Manado Kombes Pol Hisar Siallagan, saat konfrensi pers di Mapolda Sulut, Senin (13/3/2017)
Waskito juga membeberkan kronologi kejadian, lanjut Waskito, korban dan pelaku awalnya bertemu saat korban sedang mencari tempat kos untuk anaknya di Desa Tateli. Saat bertemu pelaku sedang mengecat rumah. Dari pertemuan itu, keduanya saling menukar nomor telepon.
“Dalam waktu sebulan, pelaku dan korban sudah menjalin keakraban. Suatu malam, sebelum kejadian mungkin korban ada sesuatu hal yang perlu ke pelaku. Sekira pukul 01.30 Wita, dini hari, korban menelepon pelaku,” ujar dia.
Dia menjelaskan, kemudian pelaku datang ke rumah korban, anak korban (RR) saat itu berada di rumah tapi di kamar lain, setelah itu terjadi keributan antara pelaku dan korban. Mungkin, saat pelaku ingin pulang ditarik-tarik korban dan tidak mengizinkan untuk pulang.
“Disitulah terjadi perkelahian dan cek-cok kemudian korban didorong dan jatuh kemudian di cekik dan ditutupi jaket yang digunakannya,” ujar Kapolda.
Menurut dia, setelah korban meninggal pelaku lari ke kamar RR, saat itu sang gadis sedang tidur. Kemudian tiba-tiba sadar dimana pelaku sudah berada didepan RR. Terjadilah perkelahian dan akhirnya pelaku menikam korban di bagian belakang dengan pisau dengan kedalaman 10 cm.
“Setelah Pukul 06.00 Wita pagi hari, pelaku keluar meninggalkan rumah. Kemudian RR keluar rumah dengan berselimutkan handuk minta tolong ke tetangga,” jelas dia. Dia juga menambahkan, posisi RR saat ini masih dirawat di RSUP Kandou Manado karena masih dalam perawatan.
Saat dimintai keterangan dimana RR mengenal persisi pelakunya dan sudah juga ditunjukan foto pelaku dan RR mengatakan itu benar dan akhirnya tim Resmob Polresta Manado mencari keberadaan pelaku.
“RR saat ini masih trauma, bahkan dari keterangan RR dimana pelaku masih melakukan pengancaman dimana akan dihabisi oleh pelaku. Tapi, sudah diberitahu Kapolresta Manado bahwa pelaku sudah ditahan. Kami juga dari pihak kepolisian akan membantu RR dari segi Psikologis,” jelas dia.
Kapolda Sulut Irjen Pol Bambang Waskito menjelaskan, hasil visum dokter, dimana korban meninggal dunia akibat tulang leher patah serta kehabisan oksigen akibat dicekik dan hidung korban ditutup pakai jaket warna coklat milik pelaku.
“Juga ditemukan ada (maaf) sperma di dekat kemaluan korban,” tegas mantan Kapolda Jabar itu, didampingi Kapolresta Manado Kombes Pol Hisar Siallagan, saat konfrensi pers di Mapolda Sulut, Senin (13/3/2017)
Waskito juga membeberkan kronologi kejadian, lanjut Waskito, korban dan pelaku awalnya bertemu saat korban sedang mencari tempat kos untuk anaknya di Desa Tateli. Saat bertemu pelaku sedang mengecat rumah. Dari pertemuan itu, keduanya saling menukar nomor telepon.
“Dalam waktu sebulan, pelaku dan korban sudah menjalin keakraban. Suatu malam, sebelum kejadian mungkin korban ada sesuatu hal yang perlu ke pelaku. Sekira pukul 01.30 Wita, dini hari, korban menelepon pelaku,” ujar dia.
Dia menjelaskan, kemudian pelaku datang ke rumah korban, anak korban (RR) saat itu berada di rumah tapi di kamar lain, setelah itu terjadi keributan antara pelaku dan korban. Mungkin, saat pelaku ingin pulang ditarik-tarik korban dan tidak mengizinkan untuk pulang.
“Disitulah terjadi perkelahian dan cek-cok kemudian korban didorong dan jatuh kemudian di cekik dan ditutupi jaket yang digunakannya,” ujar Kapolda.
Menurut dia, setelah korban meninggal pelaku lari ke kamar RR, saat itu sang gadis sedang tidur. Kemudian tiba-tiba sadar dimana pelaku sudah berada didepan RR. Terjadilah perkelahian dan akhirnya pelaku menikam korban di bagian belakang dengan pisau dengan kedalaman 10 cm.
“Setelah Pukul 06.00 Wita pagi hari, pelaku keluar meninggalkan rumah. Kemudian RR keluar rumah dengan berselimutkan handuk minta tolong ke tetangga,” jelas dia. Dia juga menambahkan, posisi RR saat ini masih dirawat di RSUP Kandou Manado karena masih dalam perawatan.
Saat dimintai keterangan dimana RR mengenal persisi pelakunya dan sudah juga ditunjukan foto pelaku dan RR mengatakan itu benar dan akhirnya tim Resmob Polresta Manado mencari keberadaan pelaku.
“RR saat ini masih trauma, bahkan dari keterangan RR dimana pelaku masih melakukan pengancaman dimana akan dihabisi oleh pelaku. Tapi, sudah diberitahu Kapolresta Manado bahwa pelaku sudah ditahan. Kami juga dari pihak kepolisian akan membantu RR dari segi Psikologis,” jelas dia.
(sms)