Wali Kota Makassar Raih Penghargaan Kepala Daerah Teladan
A
A
A
JAKARTA - Wali Kota Makassar Danny Pomanto dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil serta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terpilih sebagai Kepala Daerah Teladan 2017.
Selain ketiga wali kota tersebut, kepala daerah terbaik juga disematkan kepada tujuh bupati lainnya. Mereka adalah Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, Bupati Malinau Yansen Tipa Padang, Bupati Bojonegoro Suyoto, Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo, Bupati Tapin Arifin Arpan, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo.
Penyematan penghargaan Kepala Daerah Teladan 2017 dilaksanakan Tempo Media Group di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Jumat malam (3/2/2017).
"Alhamdulilah kami bisa mendapatkan penghargaan ini. Terima kasih atas kepercayaan ini," kata Danny saat didaulat menyampaikan kata sambutan.
Danny Pomanto berhasil mendapatkan penghargaan sebagai kepala daerah yang punya pola pikir cemerlang dan inovatif, karena wali kota berlatarbelakang arsitek ini menjalankan beberapa program unggulan membangun kota Makassar.
Pogram-program yang berjalan di Makassar, yakni layanan kesehatan 24 jam untuk warga Makassar, yakni program Home Care atau Dottorota yang terintegrasi program Smart City.
Program ini juga ditunjang sistim Call Center layanan darurat 112, sehingga program home care bisa maksimal melayani masyarakat setiap saat.
"Kita bisa hubungi 112 untuk layanan kesehatan, bisa juga layanan lain seperti pohon tumbang atau soal sampah, pokoknya semua layanan darurat direspon dengan cepat, ini semua agar warga kami bisa memperoleh pelayanan cepat dan prima," papar Danny.
Danny menjelaskan, program layanan kesehatan gratis home care sudah melayani sekira 5.000 orang sakit. Ia mengakui tidak mudah membangun ini semua, tetapi dengan kepercayaan dari masyarakat, program ini bisa berjalan baik dan lancar.
"Membangun kepercayaan di Makassar memang tidak mudah, tapi kami selalu berinovasi dan berusaha masyarakat tersentuh hantinya, mulai dari gang atau lorong kita canangkan program-program unggulan ini, "jelasnya.
Selain program layanan kesehatan dan Smart City, ada program Lorong Garden dan Badan Usaha Lorong (BuLo) yang gencar dilsanakan di semua wilayah atau di 15 kecamatan di kota Makassar.
Program BuLo ini adalah upaya meningkatkan taraf hidup di lorong-lorong Makassar karena warga bisa memanfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam. Disamping itu, dengan bercocok tanam dipekarangan dapat menciptakan lingkungan yang hijau dan asri.
"Pertama kita tanam cabe secara massal, dan hasilnya nanti dibeli oleh koorporate. Jadi warga kita bisa rasakan hasilnya nanti," pungkasnya.
Selain ketiga wali kota tersebut, kepala daerah terbaik juga disematkan kepada tujuh bupati lainnya. Mereka adalah Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, Bupati Malinau Yansen Tipa Padang, Bupati Bojonegoro Suyoto, Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo, Bupati Tapin Arifin Arpan, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo.
Penyematan penghargaan Kepala Daerah Teladan 2017 dilaksanakan Tempo Media Group di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Jumat malam (3/2/2017).
"Alhamdulilah kami bisa mendapatkan penghargaan ini. Terima kasih atas kepercayaan ini," kata Danny saat didaulat menyampaikan kata sambutan.
Danny Pomanto berhasil mendapatkan penghargaan sebagai kepala daerah yang punya pola pikir cemerlang dan inovatif, karena wali kota berlatarbelakang arsitek ini menjalankan beberapa program unggulan membangun kota Makassar.
Pogram-program yang berjalan di Makassar, yakni layanan kesehatan 24 jam untuk warga Makassar, yakni program Home Care atau Dottorota yang terintegrasi program Smart City.
Program ini juga ditunjang sistim Call Center layanan darurat 112, sehingga program home care bisa maksimal melayani masyarakat setiap saat.
"Kita bisa hubungi 112 untuk layanan kesehatan, bisa juga layanan lain seperti pohon tumbang atau soal sampah, pokoknya semua layanan darurat direspon dengan cepat, ini semua agar warga kami bisa memperoleh pelayanan cepat dan prima," papar Danny.
Danny menjelaskan, program layanan kesehatan gratis home care sudah melayani sekira 5.000 orang sakit. Ia mengakui tidak mudah membangun ini semua, tetapi dengan kepercayaan dari masyarakat, program ini bisa berjalan baik dan lancar.
"Membangun kepercayaan di Makassar memang tidak mudah, tapi kami selalu berinovasi dan berusaha masyarakat tersentuh hantinya, mulai dari gang atau lorong kita canangkan program-program unggulan ini, "jelasnya.
Selain program layanan kesehatan dan Smart City, ada program Lorong Garden dan Badan Usaha Lorong (BuLo) yang gencar dilsanakan di semua wilayah atau di 15 kecamatan di kota Makassar.
Program BuLo ini adalah upaya meningkatkan taraf hidup di lorong-lorong Makassar karena warga bisa memanfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam. Disamping itu, dengan bercocok tanam dipekarangan dapat menciptakan lingkungan yang hijau dan asri.
"Pertama kita tanam cabe secara massal, dan hasilnya nanti dibeli oleh koorporate. Jadi warga kita bisa rasakan hasilnya nanti," pungkasnya.
(nag)