Tujuh Bangunan Terkena Dampak Banjir Sungai Cikapundung
A
A
A
BANDUNG - Sejumlah bangunan retak akibat diterjang banjir anak kali Cikapundung Kolot, RT/04 RW/05 Karees Kulon, Kelurahan Malabar Kecamatan Lengkong. Tiga bangunan diantaranya bahkan ada yang roboh sebagian.
"Bangunan yang robohnya paling parah itu kantor serbaguna RW 05 dan dua rumah warga bagian basement rumahnya ambrol. Ketiga bangunan ini tergerus aliran air sungai yang deras," kata Ketua RT 04, Toni Suhanda.
Pada saat kejadian, Selasa (28/2/2017) sore, Ia tengah bersih-bersih ruang serba guna tersebut seusai hujan. Saat sedang beristirahat dan berinisiatif untuk keluar ruangan, tidak berapa lama kemudian bagian belakang ruang serbaguna ambruk.
Awalnya, kata Toni, memang sudah tahu kalau rumah Nana Suryana, yang berada di sebelah kantor serbaguna jebol pada bagian dapur yakni basementnya.
"Memang pada hari Selasa sehabis hujan itu sempat banjir, tapi sebentar. Jadi malah ambruknya pas selesai hujan. Mulai dari rumahnya pak Nana, baru kantor serbaguna," katanya.
Hingga kini, sudah ada 3 KK sebanyak 10 jiwa yang sudah diungsikan ke kos-kosan terdekat. Bangunan yang sudah berdiri selama 10 tahun belakangan ini, kata Toni awalnya sering dijadikan tempat anak-anak PAUD untuk belajar.
"Bangunan yang robohnya paling parah itu kantor serbaguna RW 05 dan dua rumah warga bagian basement rumahnya ambrol. Ketiga bangunan ini tergerus aliran air sungai yang deras," kata Ketua RT 04, Toni Suhanda.
Pada saat kejadian, Selasa (28/2/2017) sore, Ia tengah bersih-bersih ruang serba guna tersebut seusai hujan. Saat sedang beristirahat dan berinisiatif untuk keluar ruangan, tidak berapa lama kemudian bagian belakang ruang serbaguna ambruk.
Awalnya, kata Toni, memang sudah tahu kalau rumah Nana Suryana, yang berada di sebelah kantor serbaguna jebol pada bagian dapur yakni basementnya.
"Memang pada hari Selasa sehabis hujan itu sempat banjir, tapi sebentar. Jadi malah ambruknya pas selesai hujan. Mulai dari rumahnya pak Nana, baru kantor serbaguna," katanya.
Hingga kini, sudah ada 3 KK sebanyak 10 jiwa yang sudah diungsikan ke kos-kosan terdekat. Bangunan yang sudah berdiri selama 10 tahun belakangan ini, kata Toni awalnya sering dijadikan tempat anak-anak PAUD untuk belajar.
(nag)