Kali di Jakarta Barat Meluap, Ini Masalahnya

Kamis, 23 Februari 2017 - 16:54 WIB
Kali di Jakarta Barat...
Kali di Jakarta Barat Meluap, Ini Masalahnya
A A A
JAKARTA - Walaupun sudah dua hari ini tidak turun, namun beberapa kali di wilayah itu debit airnya masih tinggi. Seperti, Kali Mookevart, Kali Pesanggrahan, Kali Angke, dan Cengkareng Drain.

Berdasarkan pantauan KORAN SINDO, di beberapa titik itu dari hasil pemantauan ukuran meter terlihat ketinggian air mencapai 190 sentimeter-200 sentimeter dari debit normal.

Sementara menanggapi banjir yang melanda Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat lantaran arus Kali Angke lama yang meluap, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Imron mengatakan, masalah itu lantaran pemilik lahan enggan menyerahkan lahan untuk pembangunan tanggul.

"Pemiliknya plin plan, pernah bilang mau jual. Mau kita samperin dia menghilang. Ah bikin Binggung pemiliknya," kata Imron di Jakarta, Kamis (23/2/2017).

Berdasarkan rencana, 2017 normalisasi di kawasan ruas kali Angke bakal dinormalisasi hingga ke arah perbatasan Cengkareng. Namun karena tanggul yang belum rampung, ia tak yakin kawasan itu bebas banjir.

Sebelumnya tahun 2014 silam, pembangunan kawasan itu dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC). Dalam pembangunannya, BBWSCC memancang sheet pile (turap beton) sepanjang 7 kilometer. Namun di bagian lain, 50 meter di tanah milik Lucas belum di turap.

"Akibatnya air melimpah di kawasan ke dua RT yang ada dipinggir kali," ucapnya.

Sementara terkait pintu pintu air yang membuat manajamen air menjadi semerawut dan menyebabkan banjir. Sikap sama juga bakal dilakukan oleh Sudin Sumber Daya Air Jakarta Barat. Sebab, BBWSCC tak kunjung melakukan perbaikan terhadap masalah itu.

Padahal dari letaknya yang berada di Jembatan Gantung, Cengkareng, Jakarta Barat, pintu air itu sangat dibutuhkan untuk membuang air dari Kali Mookevart di ruas Kedoya ke Kali Cengkareng Drain sebelum dialirkan ke laut.

"Keberdaan tidak maksimal, sehingga menyebabkan banjir di Rawa buaya dan pinggiran Mookevart," ucap Imron.

Rencananya untuk pengambilan alih nantinya, Imron akan mengirimkan surat permintaan ke BBWSCC agar segera memperbaiki pintu air Kedaung Kaliangke.

"Kami akan beri surat permintaan kedua dan surat permintaan ketiga. Apabila surat ketiga tak ditanggapi, maka akan kami ambil alih penanganannya," ucapnya.

Imron mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sudah sering berpesan ketika ada pekerjaan yang jadi tanggung jawab instansi lain tak dikerjakan dan mengganggu masyarakat, maka sebaiknya diambil alih saja.

"Tapi ya itu, harus bersurat dahulu sampai tiga. Apabila tak ditanggapi, baru ambil alih tanggungjawabnya," ucap Imron.

Sejauh ini, kata Imron, surat permintaannya yang pertama belum dijawab oleh BBWSCC.
(mhd)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6513 seconds (0.1#10.24)