Alami Gizi Buruk, Remaja 15 Tahun Ini Beratnya Hanya 10 Kg

Alami Gizi Buruk, Remaja 15 Tahun Ini Beratnya Hanya 10 Kg
A
A
A
SERANG - Fitriyani, gadis berumur 15 tahun sudah didiagnosa menderita gizi buruk sejak berumur delapan bulan. Dan kini berharap bantuan dari mana pun untuk kesembuhannya.
Putri empat pasangan Otoh Suriadi dan Saibah itu, kini hanya terbaring di rumahnya di Kampung Talun RT 02/RW 05, Desa Jiput, Kecamatan Jiput, Kabupaten Tangerang.
Tubuhnya yang terus mengecil hingga beratnya kini hanya 10 kilogram saja. Alhasil kakinya kini sudah tidak sanggup lagi menopang berat badannya.
Kini tak terlihat lagi wajah ceria apalagi senyumnya, yang ada hanya tampak wajah pucatnya sambil meringis kesakitan. Tak ada selang infus yang menempel di lengannya untuk menambah cairan kedalam tubuhnya.
Sang ayah yang hanya bekerja serabutaan kini tak sanggup lagi membawa anaknya ke Rumah Sakit dikarenakan keterbatasan ekonomi.
"Sempat dibawa ke RSUD Pandeglang kemudian dibawa ke RSCM tahun 2009, itu pun ada donatur yang membantu biaya pengobatannya," kata Otoh.
Akan tetapi bukan mendapatkan penanganan medis lanjutan, Fitri justru direkomendasikan dirawat di RSUD Serang karena sudah membaik kondisinya.
Sayangnya, sejak saat itu kondisi Fitri justru semakin memburuk. Penanganan medis pun tak ada hingga saat ini. Yang ada hanya kontrol dari pihak puskemas.
"Sudah lebih dari 5 tahun tidak ada penanganan khusus lagi. Dari Posyandu paling hanya kontrol saja, itu pun tidak rutin," ujarnya.
Saat ini, dirinya hanya bisa pasrah, dan berharap ada bantuan yang datang untuk mmemberikan pengobatan kepada putrinya tersebut. "Saya berharap Fitri bisa sembuh, biar bisa jalan lagi," harapnya.
Putri empat pasangan Otoh Suriadi dan Saibah itu, kini hanya terbaring di rumahnya di Kampung Talun RT 02/RW 05, Desa Jiput, Kecamatan Jiput, Kabupaten Tangerang.
Tubuhnya yang terus mengecil hingga beratnya kini hanya 10 kilogram saja. Alhasil kakinya kini sudah tidak sanggup lagi menopang berat badannya.
Kini tak terlihat lagi wajah ceria apalagi senyumnya, yang ada hanya tampak wajah pucatnya sambil meringis kesakitan. Tak ada selang infus yang menempel di lengannya untuk menambah cairan kedalam tubuhnya.
Sang ayah yang hanya bekerja serabutaan kini tak sanggup lagi membawa anaknya ke Rumah Sakit dikarenakan keterbatasan ekonomi.
"Sempat dibawa ke RSUD Pandeglang kemudian dibawa ke RSCM tahun 2009, itu pun ada donatur yang membantu biaya pengobatannya," kata Otoh.
Akan tetapi bukan mendapatkan penanganan medis lanjutan, Fitri justru direkomendasikan dirawat di RSUD Serang karena sudah membaik kondisinya.
Sayangnya, sejak saat itu kondisi Fitri justru semakin memburuk. Penanganan medis pun tak ada hingga saat ini. Yang ada hanya kontrol dari pihak puskemas.
"Sudah lebih dari 5 tahun tidak ada penanganan khusus lagi. Dari Posyandu paling hanya kontrol saja, itu pun tidak rutin," ujarnya.
Saat ini, dirinya hanya bisa pasrah, dan berharap ada bantuan yang datang untuk mmemberikan pengobatan kepada putrinya tersebut. "Saya berharap Fitri bisa sembuh, biar bisa jalan lagi," harapnya.
(nag)