Sultan Bantah Ada Pasien Antraks di Rumah Sakit Sardjito
A
A
A
YOGYAKARTA - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan belum ada laporan dari rumah sakit mengenai adanya penyakit antraks yang diderita masyarakat.
"Dari (RSUP dr) Sardjito engak ada kok yang sakit antraks," kata Raja Keraton Yogyakarta pada wartawan di Kepatihan Yogyakarta, Senin (23/1/2017).
Sultan mengaku ada informasi yang beredar melalui media sosial tentang antraks. Apalagi, ada pemberitaan sebanyak 16 orang di Kulonprogo terindikasi (suspect) antraks.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembayun Setyaningastuti akan menyiapkan ruang isolasi, jika benar ada pasien yang terkena antraks.
Ruang isolasi itu merupakan langkah terbaik jika kemungkinan terburuk itu benar terjadi. "Jika benar antraks kita siapkan ruang isolasi," katanya.
Hanya saja, langkah menyiapkan ruang isolasi itu belum sepenuhnya dilakukan. Sebab, dari 16 pasien yang diduga terkena antraks, masih dilakukan penelitian.
"Saya ingin menyampaikan bahwa yang 16 orang kemarin itu baru suspecs, terindikasi antraks. Saya tidak mengatakam antraks, tapi suspecs," tegasnya.
Sultan kembali meminta supaya masyarakat tidak terlalu khawatir dengan antraks, termasuk dalam mengkonsumsi daging sapi dari Yogyakarta. Sebab, kepastian tentang penyakit itu masih dalam penelitian petugas medis.
"Dari (RSUP dr) Sardjito engak ada kok yang sakit antraks," kata Raja Keraton Yogyakarta pada wartawan di Kepatihan Yogyakarta, Senin (23/1/2017).
Sultan mengaku ada informasi yang beredar melalui media sosial tentang antraks. Apalagi, ada pemberitaan sebanyak 16 orang di Kulonprogo terindikasi (suspect) antraks.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembayun Setyaningastuti akan menyiapkan ruang isolasi, jika benar ada pasien yang terkena antraks.
Ruang isolasi itu merupakan langkah terbaik jika kemungkinan terburuk itu benar terjadi. "Jika benar antraks kita siapkan ruang isolasi," katanya.
Hanya saja, langkah menyiapkan ruang isolasi itu belum sepenuhnya dilakukan. Sebab, dari 16 pasien yang diduga terkena antraks, masih dilakukan penelitian.
"Saya ingin menyampaikan bahwa yang 16 orang kemarin itu baru suspecs, terindikasi antraks. Saya tidak mengatakam antraks, tapi suspecs," tegasnya.
Sultan kembali meminta supaya masyarakat tidak terlalu khawatir dengan antraks, termasuk dalam mengkonsumsi daging sapi dari Yogyakarta. Sebab, kepastian tentang penyakit itu masih dalam penelitian petugas medis.
(nag)