Diksar UII Berujung Maut, 2 Mahasiswa Tewas Hipotermia
A
A
A
KARANGANYAR - Acara Pendidikan Dasar (Diksar) yang digelar oleh mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) di Tlogodlingo Tawangamangu berbuah petaka. Dua mahasiswa meninggal dunia diduga karena Hipotermia.
Kapolsek Tawangmangu Ajun Komisaris Polisi (AKP) Riyanto, mengatakan Diksar yang dilakukan oleh Mahasiswa UII dilakukan mulai Sabtu 14 Januari dan selesai pada Sabtu 21 Januari 2017. Acara tersebut dilakukan di Hutan Tlogodlingo Desa Gondosuli Tawangmangu. Namun sebelum acara selesai, petaka muncul pada Jumat 20 Januari lalu.
Saat itu salah seorang peserta Diksar atas nama Muhammad Fadhli (20), warga Tamansari Hijau, Tiban Baru, Sekupang, Batam, mengalami Hipotermia.
Mengetahui kondisi tersebut para peserta Diksar yang lain langsung mengganti pakaian Fadhli dengan baju lain yang lebih hangat.
Namun kondisi itu tidak membantu dan tubuh korban semakin melemah. Selanjutnya korban langsung dibawa ke Puskesmas Tawangmangu, namun di perjalanan korban lebih dahulu meninggal dunia.
Riyanto menjelaskan, keesokan harinya korban langsung dijemput oleh keluarganya dan dibawa pulang ke Batam untuk dimakamkan. "Bagitu meninggal dunia pihak keluarga langsung dihubungi dan datang untuk menganbil jenazah," ucapnya kepada KORAN SINDO, Minggu (22/1/2017) .
Riyanto mengatakan petaka tidak hanya berhenti disitu, pada Sabtu siang 21 Januari, satu peserta Diksar lain juga meninggal dunia. Korban bernama Syaits Asyam warga Jetis Caturharjo Kabupaten Sleman. Menurutnya korban meninggal pada pukul 11.00 WIB di Rumah Sakit Bethesda Yogja. Korban meninggal juga diduga karena Hipotermia.
"Yang mengikuti diksar itu 37 orang disertai oleh pendamping, yang meninggal dua orang," imbuhnya.
Sementara itu Kapolres Karanganyar AKBP Ade Safri Simanjuntak, mengaku telah menerjunkan tim untuk olah TKP.
Selain itu menurutnya beberapa saksi juga sudah diperiksa untuk mengetahui penyebab pasti meninggalnya dua mahasiswa tersebut. Pihaknya juga menyelidiki apakah ada unsur kesengajaan yang dilakukan hingga akhirnya dua orang itu menjadi korban.
Kapolsek Tawangmangu Ajun Komisaris Polisi (AKP) Riyanto, mengatakan Diksar yang dilakukan oleh Mahasiswa UII dilakukan mulai Sabtu 14 Januari dan selesai pada Sabtu 21 Januari 2017. Acara tersebut dilakukan di Hutan Tlogodlingo Desa Gondosuli Tawangmangu. Namun sebelum acara selesai, petaka muncul pada Jumat 20 Januari lalu.
Saat itu salah seorang peserta Diksar atas nama Muhammad Fadhli (20), warga Tamansari Hijau, Tiban Baru, Sekupang, Batam, mengalami Hipotermia.
Mengetahui kondisi tersebut para peserta Diksar yang lain langsung mengganti pakaian Fadhli dengan baju lain yang lebih hangat.
Namun kondisi itu tidak membantu dan tubuh korban semakin melemah. Selanjutnya korban langsung dibawa ke Puskesmas Tawangmangu, namun di perjalanan korban lebih dahulu meninggal dunia.
Riyanto menjelaskan, keesokan harinya korban langsung dijemput oleh keluarganya dan dibawa pulang ke Batam untuk dimakamkan. "Bagitu meninggal dunia pihak keluarga langsung dihubungi dan datang untuk menganbil jenazah," ucapnya kepada KORAN SINDO, Minggu (22/1/2017) .
Riyanto mengatakan petaka tidak hanya berhenti disitu, pada Sabtu siang 21 Januari, satu peserta Diksar lain juga meninggal dunia. Korban bernama Syaits Asyam warga Jetis Caturharjo Kabupaten Sleman. Menurutnya korban meninggal pada pukul 11.00 WIB di Rumah Sakit Bethesda Yogja. Korban meninggal juga diduga karena Hipotermia.
"Yang mengikuti diksar itu 37 orang disertai oleh pendamping, yang meninggal dua orang," imbuhnya.
Sementara itu Kapolres Karanganyar AKBP Ade Safri Simanjuntak, mengaku telah menerjunkan tim untuk olah TKP.
Selain itu menurutnya beberapa saksi juga sudah diperiksa untuk mengetahui penyebab pasti meninggalnya dua mahasiswa tersebut. Pihaknya juga menyelidiki apakah ada unsur kesengajaan yang dilakukan hingga akhirnya dua orang itu menjadi korban.
(sms)