Sepi Penumpang, Banyak Angkutan di Karanganyar Tak Jalan
A
A
A
KARANGANYAR - Jumlah angkutan umum yang beroperasi di Kabupaten Karanganyar semakin hari semakin mengalami penurunan. Minimnya jumlah penumpang menjadi penyebab terus berkurangnya angkutan yang beroperasi.
Kepala Bidang Perhubungan, Dinas Pehubungan Karanganyar, Rusdianto, mengatakan jumlah angkutan yang ada di Kabupaten Karanganyar saat ini jumlahnya bisa dihitung. Berbeda dengan dahulu yang jumlahnya cukup banyak dan menjangkau berbagai wilayah yang ada.
Tren yang terjadi saat ini, angkutan umum jenis bus hanya beroperasi pada Pagi saat anak-anak sekolah dan para pekerja berangkat.
Kemudian mereka kembali ke pool masing-masing atau berhenti di terminal. Mereka baru beroperasi kembali saat anak-anak sekolah dan para pekerja pulang.
"Saat siang hari itu angkutan yang beroperasi sangat sedikit, awak angkutan menilai biaya operasional tidak sebanding dengan penumpang yang didapatkan,” ucapnya, Jumat (6/1/2017).
Rusdianto mengatakan minimnya jumlah angkutan yang beroperasi itu disebabkan karena masyarakat sudah beralih menggunakan kendaraan pribadi.
Sehingga msyaraakat sudah jarang menggunakan kendaraan umum. Yang terkena dampak penurunan operasional angkutan umum ini tidak lain adalah masyarakat kecil yang tidak mempunyai kendaraan pribadi.
Saat berpergian mereka akan susah mencari kendaraan umum dari Karanganyar kecuali mengikuti waktu-waktu anak-anak sekolah atau pekerja.
Meski demikian menurutnya Dishub Kabupaten karanganyar tidak bisa mendorong kepada para awak angkutan untuk tetap beroperasi seperti biasa.
Pasalnya itu berkaitan dengan untung rugi yang bakal diterima oleh awak angkutan dan juga pengusaha angkutan.
Beberapa wktu lalau sempat ada pencanangan program pemberian subsidi bagi angkutan umum yang ada.
Namun program tersebut sampai saat ini masih digodok oleh lintas sektoral. Pemberian subsidi itu bisa merangsang angkutan umum untuk tetap beroperasi.
Meskipun sasaran awal pemberian subsidi itu diperuntukkan bagi angkutan anak-anak sekolah.
Kapolres Karanganyar AKBP Ade Safri Simanjuntak, berharap kondisi seperti ini tidak berlangsung secara terus menerus.
Menurutnya harus ada langkah yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Karanganyar untuk menyikapi maslah itu. Paling tidak pemerintah mau menyediakan angkutan umum yang aman dan nyaman bagi masyarakat.
"Masyarakat enggan menggunakan angkutan umum karena kondisinya yang kurang representatif, jika ditata lebih baik saya yakin semua akan beralih menggunakan angkutan umum dan ini bisa menekan angka kecelakaan," pungkasnya.
Kepala Bidang Perhubungan, Dinas Pehubungan Karanganyar, Rusdianto, mengatakan jumlah angkutan yang ada di Kabupaten Karanganyar saat ini jumlahnya bisa dihitung. Berbeda dengan dahulu yang jumlahnya cukup banyak dan menjangkau berbagai wilayah yang ada.
Tren yang terjadi saat ini, angkutan umum jenis bus hanya beroperasi pada Pagi saat anak-anak sekolah dan para pekerja berangkat.
Kemudian mereka kembali ke pool masing-masing atau berhenti di terminal. Mereka baru beroperasi kembali saat anak-anak sekolah dan para pekerja pulang.
"Saat siang hari itu angkutan yang beroperasi sangat sedikit, awak angkutan menilai biaya operasional tidak sebanding dengan penumpang yang didapatkan,” ucapnya, Jumat (6/1/2017).
Rusdianto mengatakan minimnya jumlah angkutan yang beroperasi itu disebabkan karena masyarakat sudah beralih menggunakan kendaraan pribadi.
Sehingga msyaraakat sudah jarang menggunakan kendaraan umum. Yang terkena dampak penurunan operasional angkutan umum ini tidak lain adalah masyarakat kecil yang tidak mempunyai kendaraan pribadi.
Saat berpergian mereka akan susah mencari kendaraan umum dari Karanganyar kecuali mengikuti waktu-waktu anak-anak sekolah atau pekerja.
Meski demikian menurutnya Dishub Kabupaten karanganyar tidak bisa mendorong kepada para awak angkutan untuk tetap beroperasi seperti biasa.
Pasalnya itu berkaitan dengan untung rugi yang bakal diterima oleh awak angkutan dan juga pengusaha angkutan.
Beberapa wktu lalau sempat ada pencanangan program pemberian subsidi bagi angkutan umum yang ada.
Namun program tersebut sampai saat ini masih digodok oleh lintas sektoral. Pemberian subsidi itu bisa merangsang angkutan umum untuk tetap beroperasi.
Meskipun sasaran awal pemberian subsidi itu diperuntukkan bagi angkutan anak-anak sekolah.
Kapolres Karanganyar AKBP Ade Safri Simanjuntak, berharap kondisi seperti ini tidak berlangsung secara terus menerus.
Menurutnya harus ada langkah yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Karanganyar untuk menyikapi maslah itu. Paling tidak pemerintah mau menyediakan angkutan umum yang aman dan nyaman bagi masyarakat.
"Masyarakat enggan menggunakan angkutan umum karena kondisinya yang kurang representatif, jika ditata lebih baik saya yakin semua akan beralih menggunakan angkutan umum dan ini bisa menekan angka kecelakaan," pungkasnya.
(nag)