Kendal Semakin Ramah bagi Investor

Jum'at, 30 Desember 2016 - 09:46 WIB
Kendal Semakin Ramah...
Kendal Semakin Ramah bagi Investor
A A A
KENDAL - Usia pemerintahan Mirna Annisa di Kendal memang baru seumur jagung. Namun, selama sepuluh bulan terakhir menakhodai Kota Santri, beragam terobosan dilakukan Mirna untuk memajukan daerah utamanya di sektor infrastruktur dan reformasi birokrasi

Predikat sebagai bupati termuda di Jawa Tengah tidak menjadi penghalang bagi Mirna yang juga dikenal sebagai dokter gigi ini dalam mengendalikan birokrasi pemerintahan di Kendal. Lantas, terobosan apa saja yang telah dilakukan Mirna sejak dilantik sebagai Bupati. Berikut petikan wawancara KORAN SINDO dengan politikus Partai Gerinda ini.

Sejak dilantik Februari lalu, program apa saja yang sudah berjalan saat ini?

Sejak menjabat bupati bahkan saat masih mencalonkan diri, saya sudah bertekad untuk menghadirkan perubahan di Kendal. Tentunya perubahan ke arah yang lebih baik dan manfaatnya bisa dirasakan langsung masyarakat.

Karena itu, setelah dilantik saya langsung fokus pada reformasi birokrasi yang fokus pada pelayanan masyarakat dan transparan. Saya juga menekankan keterbukaan informasi publik agar masyarakat bisa ikut langsung melakukan pengawasan pada jalannya pemerintahan.

Sektor infrastruktur utamanya jalan yang selama ini menjadi keluhan masyarakat juga menjadi perhatian dan kemudahan investasi. Ini saling terkait karena investor akan berbondong-bondong menanamkan modalnya jika didukung infrastruktur perhubungan yang memadai.

Sejauh ini, bagaimana progres penerapan reformasi di Pemkab Kendal?

Reformasi birokrasi saya mulai dari penempatan pejabat. Dalam seleksi, tidak ada unsur like and dislike melainkan dari kompetensi pejabat. Mereka yang menduduki jabatan kepala dinas sudah melalui fit and proper test dan ditempatkan sesuai kompetensinya. Selain itu, pengisian jabatan juga jauh dari profit oriented artinya mereka yang ditunjuk semata-mata bekerja untuk rakyat dan tidak mengejar jabatan semata.

Jadi, aparatur sipil negara yang menduduki semua jabatan struktural di Kendal bisa langsung bekerja karena sesuai bidangnya masing-masing. Mindset mereka adalah pelayanan masyarakat secara maksimal. Jadi lebih pada perubahan pola pikir pejabat dan pegawai negeri sipil (PNS) agar mengedepankan pelayanan. Ini menjadi modal utama saya untuk membangun Kendal ke arah perubahan yang lebih baik.

Apakah reformasi birokrasi sudah berjalan maksimal?

Saya harus akui belum karena baru berjalan beberapa bulan. Namun, yang terpenting, langkah ini secara perlahan perubahan mentalitas di kalangan pegawai negeri sipil (PNS) agar dalam bekerja selalu beroriantasi pada pembangunan dan kepentingan rakyat. Jadi secara perlahan kebiasaan buruk yang terjadi selama ini perlahan hilang karena mereka yang ketahuan melanggar akan dikenakan sanksi tegas.

Perubahan lain yang sudah mulai terlihat yakni ASN sudah bersikap dewasa. Mereka dapat melihat kekurangan dan kelebihan masing-masing. Jadi, dalam bekerja mereka bisa menyadari kesalahannya dan melakukan perbaikan tanpa menunggu ditegur. Tapi, sekali lagi, masyarakat yang bisa menilai perubahan ini karena rakyat yang merasakan langsung.

Salah satu keluhan masyarakat Kendal selama ini adalah jalan rusak. Bagaimana pembenahannya?

Harus diakui, selama ini infrastruktur jalan di Kendal sangat buruk. Di mana-mana jalan rusak sehingga menghambat aksesibilitas masyarakat. Ini juga berdampak pada sektor penanaman modal, investor enggan masuk.

Karena itu, sejak saya menjabat, perbaikan jalan menjadi salah satu fokus utama. Tapi karena keterbatasan anggaran daerah, pembenahannya dilakukan berdasarkan skala prioritas. Jadi dimulai pada jalur-jalur utama yang menunjang perekonomian. Apalagi, saat saya dilantik, APBD sudah diketok sehingga hanya bisa menjalankan perencanaan dari bupati sebelumnya.

Tapi mulai 2017 mendatang, saya mengalokasikan dana Rp200 miliar untuk perbaikan jalan. Bahkan untuk percepatan pembangunan, saya juga telah mengajukan permohonan bantuan ke Pemprov Jateng dan pemerintah pusat karena dana yang dibutuhkan tidak sedikit. Dari 770 kilometer (km) jalan yang ada, sekitar 300 km di antaranya rusak berat.

Saya sudah memerintahkan instansi terkait untuk mengkaji kondisi jalan dan menentukan mana yang diprioritaskan untuk dibenahi. Termasuk apakah masih menggunakan aspal atau betonisasi. Targetnya 2018 mendatang, semua kerusakan tersebut sudah dibenahi.

Saat ini daerah di Pantura berlomba-lomba menggaet investor. Bagaimana dengan Kendal?

Kembali pada masalah infrastruktur tadi, ketersediaan jaringan jalan yang layak sangat terkait investasi. Jadi seiring pembenahan jalan, kita juga mengundang investor untuk masuk dengan memberikan kemudahan dalam penanaman modal.

Salah satunya dengan mempermudah perizinan investasi. Kami targetkan, satu izin bisa terbit hanya dalam waktu tiga jam jika seluruh persyaratannya lengkap. Jadi tidak perlu menunggu sampai berhari-hari. Kemudahan ini sebagai bentuk komitmen Pemkab Kendal yang konsisten dan komitmen terhadap investasi.

Selain itu, saya juga ingin merealisasikan kemajuan ekonomi masyarakat secara nyata, yakni dengan mengembangkan home industry berbasis di desa-desa. Saat ini sudah diupayakan menghidupkan kembali koperasi di tiap desa. Fungsinya untuk mendorong perkembangan home industry utamanya dalam pemasaran produk yang dihasilkan. Mereka akan menjadi fasilitator untuk menghubungkan pelaku usaha kecil dengan pembeli.

Bagaimana dukungan legislatif untuk merealisasikan program yang dijalankan Pemkab?

Hubungan Pemkab dengan legislatif sangat baik. Politisi yang berorientasi pada kepentingan rakyat dengan sendirinya akan turut serta terlibat dalam program yang mengarah pada perubahan. Tapi jika ada yang memang berseberangan atau lebih memikirkan kepentingan personal, dengan sendirinya akan menyingkir dari lingkaran.

Intinya, legislatif sangat mendukung langkah-langkah perubahan yang dilakukan Pemkab. Kita upayakan komunikasi dua arah sehingga setiap program bisa diketahui dengan jelas oleh DPRD selaku wakil rakyat.

Bagaimana jika ada warga yang ingin menyampaikan aspirasinya terkait pembangunan secara langsung?

Saya sangat terbuka pada siapa saja. Saya tidak ingin jabatan saya sebagai bupati justru menjadi penghalang. Istilahnya saya ini hanya tenaga honorer yang mendapat kesempatan bekerja selama lima tahun, bukan sebagai bupati. Jadi tidak ada sekat.

Masyarakat silakan kalau mau menyampaikan aspirasinya secara langsung kepada saya. Bisa juga melalui kanal lain seperti Facebook, Twitter, dan lain-lain. Semua kita akan follow up. Ini sebagai bentuk komitmen keterbukaan informasi publik. Bukan hanya bupati, tapi semua SKPD siap untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Hal ini supaya pembangunan di Kabupaten Kendal memang sesuai harapan rakyat.

Lalu, apa harapan Anda tahun depan?


Harapannya, saya dapat menjalankan amanah sesuai janji kampanye saya. Kabupaten Kendal harus ada perubahan yang lebih baik. Itu yang paling utama karena saya mencalonkan diri sebagai bupati dengan niat tulus membawa Kendal ke arah yang lebih baik.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2315 seconds (0.1#10.140)