Pilot Diduga Mabuk, Penerbangan Terlambat Satu Jam
A
A
A
SIDOARJO - Pilot diduga mabuk, penerbangan pesawat Citilink QG 800 rute Surabaya-Jakarta, Rabu (28/12/2016) pagi terlambat satu jam. 152 penumpang yang sudah masuk kabin sempat dikeluarkan ke ruang tunggu dan akhirnya terbang kembali dengan pilot pengganti.
Menurut data GMF Surabaya, insiden pilot diduga mabuk yang menyebabkan delay ini terungkap saat pilot memberikan pengumuman kepada penumpang di dalam kabin pesawat. Suara sang pilot terdengar meracau, sehingga penumpang minta ganti pilot. Akhirnya, terjadi delay sekitar satu jam.
General Manager PT Angkasa Pura 1 Surabaya Kolonel Laut Yuwono saat dihubungi melalui telepon membenarkan adanya insiden pilot Citilink diduga mabuk yang berakibat pada terlambatnya penerbangan Citilink QG 800 rute Surabaya-Jakarta.
Setelah dilakukan pengecekan ulang, 152 penumpang Citilink akhirnya diberangkatkan ke Jakarta pukul 07.00 dengan pesawat yang sama namun pilotnya berbeda.
Sementara, pihak Citilink langsung menanggapi kabar tersebut. "Kami ingin menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan dan ketidaknyamanan yang dialami oleh seluruh penumpang penerbangan Citilink Indonesia QG 800 tanggal 28 Desember 2016," kata Vice President Corporate Communication Citilink Indonesia Benny S Butarbutar di Jakarta, Rabu (28/12/2016), seperti dimuat dalam situs www.citilink.co.id.
Benny menuturkan bahwa benar terjadi keterlambatan penerbangan/delay QG 800 Citilink Indonesia rute Surabaya-Jakarta pada tanggal 28 Desember 2016 selama 65 menit, yang dijadwalkan berangkat 05.15 diundur menjadi pukul 06.20.
Mengenai dugaan yang muncul bahwa pilot berada dalam kondisi mabuk saat bertugas belum terbukti benar. Pilot yang bersangkutan telah dibawa ke klinik kesehatan bandara untuk melakukan tes urine dan tes fisik awal. Hasilnya dinyatakan negatif.
Selain itu, manajemen Citilink akan memanggil pilot yang bersangkutan untuk menjalani pemeriksaan medis lengkap di Balai Kesehatan Penerbangan di Jakarta.
Mengenai dugaan pilot yang berbicara tidak jelas saat melakukan welcome announcement, Benny mengatakan hal itu karena pilot menyadari tindakannya yang tidak profesional karena datang agak terlambat.
Melihat kondisi ini dan untuk menjaga agar tidak terjadi delay panjang dalam peak season ini, Citilink memutuskan untuk mengganti pilot tersebut dan melanjutkan penerbangan QG 800 dari Surabaya menuju Jakarta.
Manajemen Citilink Indonesia juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada penumpang atas perhatiannya kepada penerbangan Citlink Indonesia. Citilink juga akan menyusuri lebih lanjut mengenai dugaan insiden ini, termasuk track record dan rekam medis pilot yang bersangkutan.
Penerbangan kembali dijalankan pada pukul 06.20 WIB dan seluruh penumpang QG 800 yang berjumlah 154 orang beserta seluruh kru yang bertugas saat ini telah mendarat dengan selamat di Jakarta.
Menurut data GMF Surabaya, insiden pilot diduga mabuk yang menyebabkan delay ini terungkap saat pilot memberikan pengumuman kepada penumpang di dalam kabin pesawat. Suara sang pilot terdengar meracau, sehingga penumpang minta ganti pilot. Akhirnya, terjadi delay sekitar satu jam.
General Manager PT Angkasa Pura 1 Surabaya Kolonel Laut Yuwono saat dihubungi melalui telepon membenarkan adanya insiden pilot Citilink diduga mabuk yang berakibat pada terlambatnya penerbangan Citilink QG 800 rute Surabaya-Jakarta.
Setelah dilakukan pengecekan ulang, 152 penumpang Citilink akhirnya diberangkatkan ke Jakarta pukul 07.00 dengan pesawat yang sama namun pilotnya berbeda.
Sementara, pihak Citilink langsung menanggapi kabar tersebut. "Kami ingin menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan dan ketidaknyamanan yang dialami oleh seluruh penumpang penerbangan Citilink Indonesia QG 800 tanggal 28 Desember 2016," kata Vice President Corporate Communication Citilink Indonesia Benny S Butarbutar di Jakarta, Rabu (28/12/2016), seperti dimuat dalam situs www.citilink.co.id.
Benny menuturkan bahwa benar terjadi keterlambatan penerbangan/delay QG 800 Citilink Indonesia rute Surabaya-Jakarta pada tanggal 28 Desember 2016 selama 65 menit, yang dijadwalkan berangkat 05.15 diundur menjadi pukul 06.20.
Mengenai dugaan yang muncul bahwa pilot berada dalam kondisi mabuk saat bertugas belum terbukti benar. Pilot yang bersangkutan telah dibawa ke klinik kesehatan bandara untuk melakukan tes urine dan tes fisik awal. Hasilnya dinyatakan negatif.
Selain itu, manajemen Citilink akan memanggil pilot yang bersangkutan untuk menjalani pemeriksaan medis lengkap di Balai Kesehatan Penerbangan di Jakarta.
Mengenai dugaan pilot yang berbicara tidak jelas saat melakukan welcome announcement, Benny mengatakan hal itu karena pilot menyadari tindakannya yang tidak profesional karena datang agak terlambat.
Melihat kondisi ini dan untuk menjaga agar tidak terjadi delay panjang dalam peak season ini, Citilink memutuskan untuk mengganti pilot tersebut dan melanjutkan penerbangan QG 800 dari Surabaya menuju Jakarta.
Manajemen Citilink Indonesia juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada penumpang atas perhatiannya kepada penerbangan Citlink Indonesia. Citilink juga akan menyusuri lebih lanjut mengenai dugaan insiden ini, termasuk track record dan rekam medis pilot yang bersangkutan.
Penerbangan kembali dijalankan pada pukul 06.20 WIB dan seluruh penumpang QG 800 yang berjumlah 154 orang beserta seluruh kru yang bertugas saat ini telah mendarat dengan selamat di Jakarta.
(zik)