Terkait Ornamen Natal Berlafaz Allah, Gubernur Jambi Rapat Mendadak
A
A
A
JAMBI - Pascadugaan penistaan agama di Novita Hotel, Gubernur Jambi Zumi Zola mengadakan rapat mendadak di rumah dinas,
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh MUI, tokoh agama, pemuda dan tokoh lintas agama, Gubernur Jambi Zumi Zola meminta semua pihak mulai masyarakat dan ormas menjaga keamanan tetap kondusif dan percayakan kepada hukum yang berlaku.
"Kepada media di Jambi agar membuat berita yang tidak provokatif. Ini ujian masyarakat Jambi, jadi sikapi dangan arif bijaksana. Jadi jangan terjadi lagi. Saya tidak ingin agama apa pun dilecehkan di Jambi," kata Zola.
Kapolda Jambi Brigjen Pol Yazid Fanani menjelaskan, saat ini pihak Polresta Jambi masih memeriksa 14 saksi.
Dari hasil pemeriksaan sementara oleh petugas, bahwa miniatur ornamen natal itu sudah ada sejak tanggal 19 Desember lalu, namun lafaz Allah yang dibuat dari batu kerikil putih di lantai tidak ada.
"Mulanya seorang costumer service sebelum pukul 18.00 wib tidak ada lafaz Allah. Namun, lewat pukul 18.00 datang seorang wartawan media lokal hendak mengecas handphone pada pohon natal. Tapi mendadak dia melihat ada tulisan tersebut dan dilaporkan ke pihak hotel yang selanjutnya dihapus," kata Yazid.
Menurutnya, lafaz Allah diletakkan tidak terpuji dibawah dan sejajar dengan lantai. "Ada orang yang sengaja membuat atau ada pihak lain yang menulis dan sengaja membuat hiruk pikuk."
Saat ini, petugas sedang memeriksa CCTV pihak hotel, termasuk memintai keterangan para saksi. "Jangan mengundang masalah dengan aksi anarkis.Kepada media, tokoh agama, pemuda agar tetap membuat situasi Jambi aman dan kondusif," ujarnya.
Sementara, Ahmad Sukri Ketua FPI Kota Jambi meminta perhatian lebih pada kasus ini, dan bisa dipercepat karena banyak dorongan dari kawan-kawan FPI di daerah lain.
"Agar kasus ini transparan dan bisa cepat ditemukan pelaku sebenarnya, sehingga tidak menjadi persoalan yang memecah umat beragama," katanya.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh MUI, tokoh agama, pemuda dan tokoh lintas agama, Gubernur Jambi Zumi Zola meminta semua pihak mulai masyarakat dan ormas menjaga keamanan tetap kondusif dan percayakan kepada hukum yang berlaku.
"Kepada media di Jambi agar membuat berita yang tidak provokatif. Ini ujian masyarakat Jambi, jadi sikapi dangan arif bijaksana. Jadi jangan terjadi lagi. Saya tidak ingin agama apa pun dilecehkan di Jambi," kata Zola.
Kapolda Jambi Brigjen Pol Yazid Fanani menjelaskan, saat ini pihak Polresta Jambi masih memeriksa 14 saksi.
Dari hasil pemeriksaan sementara oleh petugas, bahwa miniatur ornamen natal itu sudah ada sejak tanggal 19 Desember lalu, namun lafaz Allah yang dibuat dari batu kerikil putih di lantai tidak ada.
"Mulanya seorang costumer service sebelum pukul 18.00 wib tidak ada lafaz Allah. Namun, lewat pukul 18.00 datang seorang wartawan media lokal hendak mengecas handphone pada pohon natal. Tapi mendadak dia melihat ada tulisan tersebut dan dilaporkan ke pihak hotel yang selanjutnya dihapus," kata Yazid.
Menurutnya, lafaz Allah diletakkan tidak terpuji dibawah dan sejajar dengan lantai. "Ada orang yang sengaja membuat atau ada pihak lain yang menulis dan sengaja membuat hiruk pikuk."
Saat ini, petugas sedang memeriksa CCTV pihak hotel, termasuk memintai keterangan para saksi. "Jangan mengundang masalah dengan aksi anarkis.Kepada media, tokoh agama, pemuda agar tetap membuat situasi Jambi aman dan kondusif," ujarnya.
Sementara, Ahmad Sukri Ketua FPI Kota Jambi meminta perhatian lebih pada kasus ini, dan bisa dipercepat karena banyak dorongan dari kawan-kawan FPI di daerah lain.
"Agar kasus ini transparan dan bisa cepat ditemukan pelaku sebenarnya, sehingga tidak menjadi persoalan yang memecah umat beragama," katanya.
(nag)