Masa Tanggap Darurat Banjir Bima 14 Hari
A
A
A
JAKARTA - Penanganan darurat pascabanjir yang melanda Kota Bima dan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat pada Rabu (21/12/2016) terus dilakukan. Masa tanggap darurat ditetapkan selama 14 hari.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, pada Jumat (23/12/2016) pagi telah dilakukan Rapat Koordinasi Pembentukan Pos Komando Tanggap Darurat Banjir Kota Bima dan penetapan status keadaan darurat yang dipimpin Wali Kota Bima.
"Masa tanggap darurat ditetapkan selama dua minggu dari 22/12/2016 hingga 4/1/2017. Ditetapkan Komandan Posko adalah Sekretaris Daerah Kota Bima dengan Wakil Komandan 1 adalah Kapolres Kota Bima dan Wakil Komandan 2 adalah Komandan Kodim Bima. Posko berada di Kantor Wali Kota Bima," jelas Sutopo dalam rilisnya, Jumat (23/12/2016).
Sutopo menambahkan, pendataan masih terus dilakukan BPBD Kota Bima. Hingga kini, ada enam kecamatan yang terdampak banjir yaitu Kecamatan Empunda, Rasanae Timur, Asa Kota, Raba, Rasanae Barat, dan Rasanae.
Wilayah di Kecamatan Empunda daerah yang terdampak meliputi Kelurahan Sadia, Pena To'i, Lewi Rato, Santi, Panggi dan Mande. Di Kelurahan Pena To'i, Kecamatan Empunda terdapat 1.126 KK terdampak.
"Data sementara dari BPBD Kota Bima dilaporkan terdapat 593 rumah rusak berat, 2.400 rumah rusak sedang, 16.226 rumah rusak ringan. Belum ada laporan korban jiwa meninggal. Kemarin telah ditemukan anak yang dilaporkan hilang sebelumnya dalam kondisi selamat," kata Sutopo.
Sementara, di Kecamatan Rasanae Timur terdapat empat kelurahan terdampak yaitu Kelurahan Kodo, Kumbe, Lampe, dan Dodu. Di Kelurahan Dodu terdapat 29 KK terdampak, 17 rumah rusak berat, 12 rumah rusak ringan. Selain itu, satu masjid, satu gedung SD, dan 294 hektare sawah rusak. Dua jembatan rusak berat.
Di Kecamatan Asa Kota meliputi Kelurahan Jatiwangi dan Melayu. Di Kecamatan Raba meliputi Kelurahan Rabangodu Selatan dan Kondo. Di Kecamatan Rasanae Barat meliputi Kelurahan Tanjung dan Dara.
Sementara itu, dampak banjir di Desa Maria Utara, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima terdapat lima rumah hanyut, 11 rumah rusak berat, 49 rumah rusak ringan. Di Desa Maria terdapat tiga rumah hanyut, delapan rumah rusak berat, dan delapan rusak ringan.
"Bantuan terus dikirim ke Kota Bima. BNPB memberikan bantuan dana siap pakai untuk operasional posko dan personel. Tim Reaksi Cepat BNPB terus mendampingi BPBD dalam penanganan darurat, baik bantuan pendanaan, logistik, peralatan, manajerial, dan tertib administrasi," ujar Sutopo.
Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi juga menyerahkan 1.100 dus mi instan, 1.100 dus air mineral, 50 dus biskuit, 480 paket lauk-pauk, 480 lembar terpal, 480 buah matras, 480 selimut, serta 3 ton beras.
BPBD, BNPB, TNI, Polri, Tagana, PMI, Basarnas, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian PU Pera, SKPD, relawan, dan masyarakat terus melakukan penanganan darurat di Kota Bima.
"Kebutuhan mendesak saat ini adalah makanan siap saji, pakaian, selimut, air bersih, air mineral, tenda, matras, pelayanan medis dan obat-obatan, peralatan kebersihan seperti sapu, kain pel, sekop dan lainnya untuk membersihkan lumpur," pungkasnya.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, pada Jumat (23/12/2016) pagi telah dilakukan Rapat Koordinasi Pembentukan Pos Komando Tanggap Darurat Banjir Kota Bima dan penetapan status keadaan darurat yang dipimpin Wali Kota Bima.
"Masa tanggap darurat ditetapkan selama dua minggu dari 22/12/2016 hingga 4/1/2017. Ditetapkan Komandan Posko adalah Sekretaris Daerah Kota Bima dengan Wakil Komandan 1 adalah Kapolres Kota Bima dan Wakil Komandan 2 adalah Komandan Kodim Bima. Posko berada di Kantor Wali Kota Bima," jelas Sutopo dalam rilisnya, Jumat (23/12/2016).
Sutopo menambahkan, pendataan masih terus dilakukan BPBD Kota Bima. Hingga kini, ada enam kecamatan yang terdampak banjir yaitu Kecamatan Empunda, Rasanae Timur, Asa Kota, Raba, Rasanae Barat, dan Rasanae.
Wilayah di Kecamatan Empunda daerah yang terdampak meliputi Kelurahan Sadia, Pena To'i, Lewi Rato, Santi, Panggi dan Mande. Di Kelurahan Pena To'i, Kecamatan Empunda terdapat 1.126 KK terdampak.
"Data sementara dari BPBD Kota Bima dilaporkan terdapat 593 rumah rusak berat, 2.400 rumah rusak sedang, 16.226 rumah rusak ringan. Belum ada laporan korban jiwa meninggal. Kemarin telah ditemukan anak yang dilaporkan hilang sebelumnya dalam kondisi selamat," kata Sutopo.
Sementara, di Kecamatan Rasanae Timur terdapat empat kelurahan terdampak yaitu Kelurahan Kodo, Kumbe, Lampe, dan Dodu. Di Kelurahan Dodu terdapat 29 KK terdampak, 17 rumah rusak berat, 12 rumah rusak ringan. Selain itu, satu masjid, satu gedung SD, dan 294 hektare sawah rusak. Dua jembatan rusak berat.
Di Kecamatan Asa Kota meliputi Kelurahan Jatiwangi dan Melayu. Di Kecamatan Raba meliputi Kelurahan Rabangodu Selatan dan Kondo. Di Kecamatan Rasanae Barat meliputi Kelurahan Tanjung dan Dara.
Sementara itu, dampak banjir di Desa Maria Utara, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima terdapat lima rumah hanyut, 11 rumah rusak berat, 49 rumah rusak ringan. Di Desa Maria terdapat tiga rumah hanyut, delapan rumah rusak berat, dan delapan rusak ringan.
"Bantuan terus dikirim ke Kota Bima. BNPB memberikan bantuan dana siap pakai untuk operasional posko dan personel. Tim Reaksi Cepat BNPB terus mendampingi BPBD dalam penanganan darurat, baik bantuan pendanaan, logistik, peralatan, manajerial, dan tertib administrasi," ujar Sutopo.
Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi juga menyerahkan 1.100 dus mi instan, 1.100 dus air mineral, 50 dus biskuit, 480 paket lauk-pauk, 480 lembar terpal, 480 buah matras, 480 selimut, serta 3 ton beras.
BPBD, BNPB, TNI, Polri, Tagana, PMI, Basarnas, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian PU Pera, SKPD, relawan, dan masyarakat terus melakukan penanganan darurat di Kota Bima.
"Kebutuhan mendesak saat ini adalah makanan siap saji, pakaian, selimut, air bersih, air mineral, tenda, matras, pelayanan medis dan obat-obatan, peralatan kebersihan seperti sapu, kain pel, sekop dan lainnya untuk membersihkan lumpur," pungkasnya.
(zik)