Banjir di Bima Belum Surut, Warga Diungsikan ke Masjid
A
A
A
JAKARTA - Banjir yang melanda Kota Bima dan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, hingga Rabu (21/12/2016) malam ini belum surut. Warga diungsikan ke masjid-masjid dan gedung bertingkat.
Menurut Kasie Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB Agung Pramuja, ketinggian air masih mencapai 2-3 meter. "Masyarakat banyak yang diungsikan ke masjid-masjid dan gedung bertingkat," ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Rabu (21/12/2016) malam.
Agung menambahkan, BPBD NTB mengirimkan dua truk berisi bantuan logistik ke lokasi banjir. "Kami juga mengirimkan delapan genset dan perahu karet," katanya.
Hingga malam ini, lanjut Agung, belum ada laporan korban jiwa akibat banjir tersebut. Namun, banjir menyebabkan sejumlah rumah rusak dan hanyut. Demikian pula dengan jembatan.
Diberitakan sebelumnya, hujan deras yang merata di Bima dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, menyebabkan banjir besar di beberapa daerah. Ribuan rumah terendam banjir di Kota Bima, Kabupaten Bima, dan Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Rabu (21/12/2016) dini hari.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, lima kecamatan di Kota Bima terendam banjir setinggi 1-2 meter, meliputi Kecamatan Rasanae, Rasanae Timur, Rasanae Barat, dan Punda. Tinggi banjir di wilayah Lewirato, Sadia, Jati Wangi, Melayu, Pena Na'e mencapai 2 meter. Ribuan rumah terendam banjir.
"Masyarakat dievakuasi. Tahanan di LP Kota Bima juga dievakuasi karena terendam banjir," kata Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya, Rabu (21/12/2016). (Baca juga: Banjir Melanda Bima dan Sumbawa, Ribuan Rumah Terendam).
Menurut Kasie Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB Agung Pramuja, ketinggian air masih mencapai 2-3 meter. "Masyarakat banyak yang diungsikan ke masjid-masjid dan gedung bertingkat," ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Rabu (21/12/2016) malam.
Agung menambahkan, BPBD NTB mengirimkan dua truk berisi bantuan logistik ke lokasi banjir. "Kami juga mengirimkan delapan genset dan perahu karet," katanya.
Hingga malam ini, lanjut Agung, belum ada laporan korban jiwa akibat banjir tersebut. Namun, banjir menyebabkan sejumlah rumah rusak dan hanyut. Demikian pula dengan jembatan.
Diberitakan sebelumnya, hujan deras yang merata di Bima dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, menyebabkan banjir besar di beberapa daerah. Ribuan rumah terendam banjir di Kota Bima, Kabupaten Bima, dan Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Rabu (21/12/2016) dini hari.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, lima kecamatan di Kota Bima terendam banjir setinggi 1-2 meter, meliputi Kecamatan Rasanae, Rasanae Timur, Rasanae Barat, dan Punda. Tinggi banjir di wilayah Lewirato, Sadia, Jati Wangi, Melayu, Pena Na'e mencapai 2 meter. Ribuan rumah terendam banjir.
"Masyarakat dievakuasi. Tahanan di LP Kota Bima juga dievakuasi karena terendam banjir," kata Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya, Rabu (21/12/2016). (Baca juga: Banjir Melanda Bima dan Sumbawa, Ribuan Rumah Terendam).
(zik)