Diguncang Gempa 5,5 SR, Warga Teluk Bintuni Berhamburan Keluar Rumah
A
A
A
SORONG - Gempa bumi yang menguncang Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, berkekuatan 5,5 Skala Richter (SR), Selasa (13/12/2016), sekitar pukul 16.46 WIB atau pukul 18.46 WIT menyebabkan warga Bintuni panik dan berhamburan keluar rumah.
Salah satu warga Bintuni, Joanna Ela Julia mengaku, gempa yang terjadi itu membuat dia dan keluarganya panik, dan sempat lari keluar rumah. Selain Joanna, seluruh pegawai Bank Papua yang kantornya tepat berada di sebelah rumah Joanna juga berhamburan keluar kantor mereka. Menurut Joanna, gempa yang terjadi dirasakan cukup kencang dan lama.
"Iya pasti panik lah, lumayan kencang dan lama, apalagi sebelah aku (tetangga) kantor Bank Papua, karyawannya masih pada kerja, mereka panik lari keluar kantor. Apalagi kami, kami juga takut tertimpa bangunan," jelas Joanna kepada MNC MEDIA melalui sambungan telepon selulernya, Selasa (13/12/2016) malam.
Menurut Joanna, kejadian gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Bintuni itu, menyebabkan dia dan warga lainnya sempat berada di luar rumah selama kurang lebih 15 menit. Dalam peristiwa itu, kata Joanna, belum ditemukan adanya kerusakan akibat gempa tersebut.
"Kami mungkin sekitar 15 menit di luar rumah, soalnya gempanya kencang dan lama, untuk kerusakan, kalau dilihat sekitar belum ada yah, dan belum ada info kerusakan atau jatuh korban akibat gempa tersebut. Saat ini sudah aman, kita semua dan warga sudah kembali ke rumah masing-masing," tutur Joanna yang juga salah satu notaris di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.
Berdasarkan data yang diterima MNC MEDIA dari BMKG, lokasi gempa berada di 60 Kilometer, Tenggara, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat dengan kedalaman 41 Kilometer di dasar laut. Namun, gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami.
Hingga saat ini, belum ada laporan adanya korban jiwa dan luka-luka serta kerusakan bangunan akibat gempa bumi tersebut.
Salah satu warga Bintuni, Joanna Ela Julia mengaku, gempa yang terjadi itu membuat dia dan keluarganya panik, dan sempat lari keluar rumah. Selain Joanna, seluruh pegawai Bank Papua yang kantornya tepat berada di sebelah rumah Joanna juga berhamburan keluar kantor mereka. Menurut Joanna, gempa yang terjadi dirasakan cukup kencang dan lama.
"Iya pasti panik lah, lumayan kencang dan lama, apalagi sebelah aku (tetangga) kantor Bank Papua, karyawannya masih pada kerja, mereka panik lari keluar kantor. Apalagi kami, kami juga takut tertimpa bangunan," jelas Joanna kepada MNC MEDIA melalui sambungan telepon selulernya, Selasa (13/12/2016) malam.
Menurut Joanna, kejadian gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Bintuni itu, menyebabkan dia dan warga lainnya sempat berada di luar rumah selama kurang lebih 15 menit. Dalam peristiwa itu, kata Joanna, belum ditemukan adanya kerusakan akibat gempa tersebut.
"Kami mungkin sekitar 15 menit di luar rumah, soalnya gempanya kencang dan lama, untuk kerusakan, kalau dilihat sekitar belum ada yah, dan belum ada info kerusakan atau jatuh korban akibat gempa tersebut. Saat ini sudah aman, kita semua dan warga sudah kembali ke rumah masing-masing," tutur Joanna yang juga salah satu notaris di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.
Berdasarkan data yang diterima MNC MEDIA dari BMKG, lokasi gempa berada di 60 Kilometer, Tenggara, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat dengan kedalaman 41 Kilometer di dasar laut. Namun, gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami.
Hingga saat ini, belum ada laporan adanya korban jiwa dan luka-luka serta kerusakan bangunan akibat gempa bumi tersebut.
(mhd)