BAZNAS Buka Posko Bantuan Korban Gempa di Pidie
A
A
A
PIDIE - Tim BAZNAS sudah menjangkau Desa Lhok Pu’uk, Kecamatan Pante Raya, Kabupaten Pidie, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Saat tim masuk ke desa ini, warga belum mendapatkan bantuan sejak gempa melanda pada Rabu 7 Desember pukul 05.05 WIB.
Relawan BAZNAS bersama warga setempat membersihkan puing-puing bangunan termasuk masjid dan musala yang masih berantakan. Tim juga mendirikan masjid darurat dan hunian sementara (huntara).
Warga lain yang terdampak saat ini masih mengungsi di halaman Pesantren Tauthiatut Tarbiyah.
Kesehatan pengungsi terus menurun karena fasilitas yang serba terbatas. Tim medis dari Rumah Sehat BAZNAS memberikan pelayanan kepada para pengungsi yang sebagian besar mengalami keluhan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
BAZNAS membuka posko untuk para korban gempa di Lhok Pu’uk dengan memberikan berbagai layanan dan bantuan.
Selain layanan medis, tim juga mengadakan trauma healing untuk anak-anak agar tidak larut dalam kesedihan. Ini dilakukan karena rumah yang hancur, kehilangan keluarga dan gempa-gempa susulan yang terjadi membuat warga mengalami trauma.
Komandan Lapangan Tim BAZNAS Tanggap Bencana (BTB), Taufiq mengatakan, korban gempa masih membutuhkan berbagai bantuan.
“Kebutuhan mendesak untuk para pengungsi di Lhok Pu’uk hingga saat ini meliputi Tenda Pungungsi, Genset, Alas Tidur, Selimut, Dapur Umum, Dapur Air, Hygiene Kit, Babby Kit, Air Bersih dan Makanan Bayi,” katanya dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews, Jumat (9/12/2016).
Saat ini Tim BTB sedang membangun hunian sementara (huntara) untuk menjadi tempat tinggal layak para korba gempa sebelum memperoleh bantuan rumah permanen.
Direktur Amil Zakat Nasional BAZNAS, Arifin Purwakananta mengatakan BAZNAS akan menyalurkan bantuan dari masyarakat bukan hanya saat masa tanggap darurat saja.
“Kami sudah menyiapkan program pada Fase Recovery dengan membangun sekolah darurat, poliklinik darurat, pasar darurat dan rumah tumbuh,” kata Arifin.
Program lanjutan disiapkan juga pada Fase Development, antara lain melalui program pengembangan ekonomi, program pengembangan sosial dan berbagai program advokasi.
Relawan BAZNAS bersama warga setempat membersihkan puing-puing bangunan termasuk masjid dan musala yang masih berantakan. Tim juga mendirikan masjid darurat dan hunian sementara (huntara).
Warga lain yang terdampak saat ini masih mengungsi di halaman Pesantren Tauthiatut Tarbiyah.
Kesehatan pengungsi terus menurun karena fasilitas yang serba terbatas. Tim medis dari Rumah Sehat BAZNAS memberikan pelayanan kepada para pengungsi yang sebagian besar mengalami keluhan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
BAZNAS membuka posko untuk para korban gempa di Lhok Pu’uk dengan memberikan berbagai layanan dan bantuan.
Selain layanan medis, tim juga mengadakan trauma healing untuk anak-anak agar tidak larut dalam kesedihan. Ini dilakukan karena rumah yang hancur, kehilangan keluarga dan gempa-gempa susulan yang terjadi membuat warga mengalami trauma.
Komandan Lapangan Tim BAZNAS Tanggap Bencana (BTB), Taufiq mengatakan, korban gempa masih membutuhkan berbagai bantuan.
“Kebutuhan mendesak untuk para pengungsi di Lhok Pu’uk hingga saat ini meliputi Tenda Pungungsi, Genset, Alas Tidur, Selimut, Dapur Umum, Dapur Air, Hygiene Kit, Babby Kit, Air Bersih dan Makanan Bayi,” katanya dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews, Jumat (9/12/2016).
Saat ini Tim BTB sedang membangun hunian sementara (huntara) untuk menjadi tempat tinggal layak para korba gempa sebelum memperoleh bantuan rumah permanen.
Direktur Amil Zakat Nasional BAZNAS, Arifin Purwakananta mengatakan BAZNAS akan menyalurkan bantuan dari masyarakat bukan hanya saat masa tanggap darurat saja.
“Kami sudah menyiapkan program pada Fase Recovery dengan membangun sekolah darurat, poliklinik darurat, pasar darurat dan rumah tumbuh,” kata Arifin.
Program lanjutan disiapkan juga pada Fase Development, antara lain melalui program pengembangan ekonomi, program pengembangan sosial dan berbagai program advokasi.
(sms)