Bupati Kudus Bedah 174 Rumah Tak Layak Huni

Kamis, 01 Desember 2016 - 17:51 WIB
Bupati Kudus Bedah 174 Rumah Tak Layak Huni
Bupati Kudus Bedah 174 Rumah Tak Layak Huni
A A A
KUDUS - Malam yang begitu cerah, semakin hangat manakala seorang Ibu hadir untuk bertemu Pak Bupati pada acara Tilik Desa di Gribig, Gebog, Selasa 29 November 2016.

Harapannya untuk bisa bertemu orang nomor satu di Kudus itu muncul sejak rumahnya yang dulu tidak layak huni, disulap menjadi layak huni oleh program bedah rumah.

Dia adalah Ibu Sriyani. Seorang perempuan dengan dua anak yang bekerja sebagai pembantu di Desa Getassrabi RT 01 RW I, Gebog.

Dia mengaku, sebelum merasakan program bedah rumah, tempat tinggalnya tidak layak huni. Dengan dinding gedek (anyaman bambu), Sriyani mengaku dingin di kala hujan turun.

Riyin griya kula menika bocor. Alhamdulillah, sak niki sampun sae, rapet, sampun anget, mboten bocor malih (Dulu rumah saya sering bocor. Alhamdulillah, sekarang sudah baik, tidak bocor lagi)," tuturnya.

Sebagai salah satu dari 174 penerima program bedah rumah tahun ini dengan total anggaran sebesar Rp2,61 miliar, Sriyani malam itu mengaku sangat berterima kasih.

Dia ingin menyampaikannya secara langsung pada Bupati Kudus H. Musthofa. Sebelumnya Sriyani telah ‘nyicil’ membeli sebagian bahan baku yang dibutuhkan untuk membangun rumah, namun belum terlaksana.

”Kula sampun nyelengi pring, boto, nanging dereng keturutan mbangun griya. Saged mbangun meniko saking bantuan bedah rumah (Saya sudah menabung bambu, tapi belum bisa membangun rumah. Bisa membangun ini karena ada bantuan bedah rumah)," ujarnya.

Partisipasi masyarakat adalah sebagai hal yang diharapkan muncul dari masyarakat. Terbukti, dengan bantuan sebesar Rp15 juta, rumah Bu Sriyani pun terbangun dengan layak. Semua tak luput dari peran serta semua pihak. Saudaranya, tetangga, kades, hingga Pak Camat beserta muspika turut membantu.

Melihat realita tersebut, tak bisa dilepaskan dari sosok H. Musthofa. Yang merupakan Bupati Kudus yang memiliki gagasan pro rakyat untuk masyarakat Kudus.

Sejak lahir hingga meninggal semua warganya diperhatikan. Diantaranya pemberian akta kelahiran gratis bagi bayi yang baru lahir, pendidikan gratis di sekolah negeri, hingga pelatihan keterampilan kerja.

”Termasuk fasilitas kesehatan gratis di puskesmas dan kelas III RSUD. Bahkan meninggal pun kita perhatikan, yaitu santunan kematian bagi keluarga yang kurang mampu,” kata Bupati Kudus saat acara tilik desa malam itu.

Semua program dan kegiatan serta besaran anggaran dipaparkan Bupati dihadapan warganya secara transparan. Dimana keterbukaan selalu dikedepankan untuk menumbuhkan partisipasi warga.

”Kami hanya berharap dukungan Bapak Ibu, untuk bersama-sama seluruh masyarakat membangun Kudus,” pungkasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3760 seconds (0.1#10.140)