Hujan Deras, Longsor Terjang Dua Desa di Tulungagung

Kamis, 24 November 2016 - 21:38 WIB
Hujan Deras, Longsor...
Hujan Deras, Longsor Terjang Dua Desa di Tulungagung
A A A
TULUNGAGUNG - Hujan deras lebih dari dua jam membuat tanah perbukitan di wilayah Desa Kradinan dan Desa Sidomulyo Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung ambrol. Material tanah berlumpur bercampur bebatuan mengubur jalan utama antar desa.

Jalan alternatif Tulungagung-Trenggalek praktis putus total. Tidak hanya itu. Longsor yang berlangsung di empat titik itu juga meluluhlantakkan rumah dan usaha bengkel sepeda milik Erdianto (19) warga setempat.

Beruntung Erdianto selamat setelah memutuskan angkat kaki dari rumah. "Insiden terjadi pada Rabu 23 November 2016 malam," tuturnya kepada wartawan.

Hujan mengguyur deras sejak sore hari hingga malam. Dari empat titik longsor yang berlangsung malam hari itu tiga diantaranya berlokasi di Desa Kradinan.
Selain meruntuhkan tebing, hujan deras juga merobohkan tidak sedikit pepohonan besar. Bercampur dengan material lumpur, batang pohon melintang di jalan menuju balai desa Kradinan.

Lumpur dan batang pohon juga memblokade akses jalan menuju balai desa Sidomulyo. Secara geografis kedua desa ini berposisi berdekatan.

Dengan hancurnya bangunan rumah dan tempat usahanya, Erdianto mengaku menderita kerugian sekitar Rp60 juta. "Karena kondisi rumah rusak parah, untuk sementara mengungsi ke rumah kerabat," paparnya.

Hingga pukul 12.00 Wib akses jalan di Desa Kradinan dan Desa Sidomulyo belum normal. Sementara warga bersama BPBD, TNI dan Polri sudah bergotong royong bahu membahu berusaha menyingkirkan material longsor. Namun upaya manual belum memperoleh hasil maksimal.

Menurut Kepala BPBD Kabupaten Tulungagung Suroto diperlukan alat berat untuk menyingkirkan seluruh material longsor.

"Sebab kalau hanya dibersihkan secara manual akan memakan waktu yang lama. Selain materialnya banyak juga tidak sedikit pepohonan besar yang tumbang di lokasi," ujarnya.

Pada siang hari itu petugas BPBD dalam rangka menunggu datangnya alat berat. Suroto mengatakan bahwa longsor yang bukan pertama kali itu disebabkan oleh karakter tanah yang gembur berlebihan.

Selain lenyapnya pohon yang berfungsi menahan tanah, kondisi tanah diperparah dengan banyaknya tumbuhan rumput gajah.

"Sebab rumput gajah ini bersifat menggemburkan tanah. Karenanya setiap hujan deras lebih dari dua jam, warga dihimbau waspada," paparnya.

Selain sebagian wilayah Kecamatan Pagerwojo, BPBD juga menghimbau warga Kecamatan Sendang meningkatkan kewaspadaan.

Sebab Kecamatan Pagerwojo dan Sendang merupakan dua wilayah di utara Kabupaten Tulungagung yang kerap terjadi longsor di setiap musim penghujan. "Harapanya besok akses jalan bisa normal kembali," pungkasnya.

Sementara BPBD Trenggalek dan pihak terkait berhasil mengatasi longsor yang kembali terjadi di Km 16 Desa Nglinggis Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek.

Sekitar pukul 12.00 WIB roda dua dan empat yang hendak melakukan perjalanan ke Kabupaten Ponorogo sudah bisa melintas.

Menurut Kasatlantas Polres Trenggalek AKP Heru Sujio pihaknya sempat melakukan sistem buka tutup di lokasi longsor. Hal itu mengingat pembersihan lokasi dari material lumpur dan bongkahan batu masih 75 %.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7279 seconds (0.1#10.140)