Miris, Bersenjatakan Parang Puluhan Siswa SD Serang Sekolah Lain
![Miris, Bersenjatakan...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2016/11/24/22/1158003/miris-bersenjatakan-parang-puluhan-siswa-sd-serang-sekolah-lain-3Rq-thumb.jpg)
Miris, Bersenjatakan Parang Puluhan Siswa SD Serang Sekolah Lain
A
A
A
SEMARANG - Puluhan siswa Sekolah Dasar (SD) mendatangi SD Pekunden, Jalan Taman Pekunden nomor 9, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Kamis (24/11/2016) siang.
Beberapa di antara mereka membawa parang, berbagai senjata termasuk sabuk berujung besi. Mereka hendak menyerang SD tersebut.
Insiden terjadi sekira pukul 12.30 WIB. Mereka yang menyerang beberapa masih mengenakan seragam putih merah, dan pakaian bebas.
Saksi, Nur Indarto (30), sekuriti SD Pekunden, menyebut saat kejadian dia sedang berada di pos jaganya. "Pas saya keluar, mereka sudah mau menyerang," kata saksi.
Para siswa itu berteriak dan berusaha masuk SD Pekunden. Nur langsung menghalau, apalagi ada siswa yang terlihat membawa senjata tajam.
Nur menghalau sembari mengejar sekumpulan bocah SD itu yang kocar-kacir. Dua anak bisa ditangkap. "Ada parang yang diamankan," lanjutnya.
Mereka yang ditangkap berinisial BM (11), seorang siswa kelas IV SD dan AL, (8), siswa kelas I SD. Mereka menangis, termasuk saat dibawa ke Mapolsek Semarang Tengah.
BM mengaku hanya diajak beberapa temannya. Awalnya, diajak ke DP Mal, Jalan Pemuda Kota Semarang, hendak ke acara ulang tahun kakak kelasnya.
"Kumpul di Randusari, katanya mau ke DP Mal. Ada sekitar 22 orang sudah kumpul," aku BM.
Mereka yang berkumpul, sebut BM, berasal dari berbagai sekolah. BM menyebut, dari puluhan siswa yang berkumpul di Randusari, 3 di antaranya dari SD Gunung Brintik, Kecamatan Semarang Tengah.
Sementara sisanya, termasuk dia, berasal dari SD Al Khotimah, Randusari, Kecamatan Semarang Selatan. "Di tengah jalan, nggak jadi ke DP Mal, saya baru tahu kalau mau menyerang SD Pekunden," tambahnya.
Kapolsek Semarang Tengah, AKP Kemas Indra Natanegara, mengatakan berdasar penyelidikan sementara, insiden disebabkan saling ejek dan cekcok. "Ada parang dan sabuk yang kami amankan," ungkap Kemas.
Dua siswa yang sempat ditangkap itu, dipulangkan setelah dijemput orangtuanya di kantor polisi. Jumat (25/11/2016) besok, akan dipanggil lagi, termasuk orang tuanya sebagai pembinaan.
Beberapa di antara mereka membawa parang, berbagai senjata termasuk sabuk berujung besi. Mereka hendak menyerang SD tersebut.
Insiden terjadi sekira pukul 12.30 WIB. Mereka yang menyerang beberapa masih mengenakan seragam putih merah, dan pakaian bebas.
Saksi, Nur Indarto (30), sekuriti SD Pekunden, menyebut saat kejadian dia sedang berada di pos jaganya. "Pas saya keluar, mereka sudah mau menyerang," kata saksi.
Para siswa itu berteriak dan berusaha masuk SD Pekunden. Nur langsung menghalau, apalagi ada siswa yang terlihat membawa senjata tajam.
Nur menghalau sembari mengejar sekumpulan bocah SD itu yang kocar-kacir. Dua anak bisa ditangkap. "Ada parang yang diamankan," lanjutnya.
Mereka yang ditangkap berinisial BM (11), seorang siswa kelas IV SD dan AL, (8), siswa kelas I SD. Mereka menangis, termasuk saat dibawa ke Mapolsek Semarang Tengah.
BM mengaku hanya diajak beberapa temannya. Awalnya, diajak ke DP Mal, Jalan Pemuda Kota Semarang, hendak ke acara ulang tahun kakak kelasnya.
"Kumpul di Randusari, katanya mau ke DP Mal. Ada sekitar 22 orang sudah kumpul," aku BM.
Mereka yang berkumpul, sebut BM, berasal dari berbagai sekolah. BM menyebut, dari puluhan siswa yang berkumpul di Randusari, 3 di antaranya dari SD Gunung Brintik, Kecamatan Semarang Tengah.
Sementara sisanya, termasuk dia, berasal dari SD Al Khotimah, Randusari, Kecamatan Semarang Selatan. "Di tengah jalan, nggak jadi ke DP Mal, saya baru tahu kalau mau menyerang SD Pekunden," tambahnya.
Kapolsek Semarang Tengah, AKP Kemas Indra Natanegara, mengatakan berdasar penyelidikan sementara, insiden disebabkan saling ejek dan cekcok. "Ada parang dan sabuk yang kami amankan," ungkap Kemas.
Dua siswa yang sempat ditangkap itu, dipulangkan setelah dijemput orangtuanya di kantor polisi. Jumat (25/11/2016) besok, akan dipanggil lagi, termasuk orang tuanya sebagai pembinaan.
(nag)