2 Desember, Puluhan Ribu Warga Sumsel Siap Putihkan Jakarta
A
A
A
PALEMBANG - Puluhan ribu warga Sumatera Selatan dari berbagai unsur dan ormas Islam siap melakukan demonstrasi damai dalam aksi Bela Islam Jilid III di Bundaran Hotel Indonesia (HI) pada 2 Desember 2016. Dalam demo pada 4 November lalu warga Sumsel yang ikut bergabung dalam aksi Bela Islam jumlahnya sekitar 10.000 orang.
"Kalau dilihat dari antusias warga dari sejumlah wilayah di Sumsel yang ikut ambil formulir untuk aksi di Jakarta pada 2 Desember mendatang jumlahnya bisa 2 kali lipat dari aksi pada 4 November lalu," kata Sekjen Front Pembela Islam Sumatera Selatan Habib Mahdi Muhammad Syahab, kepada SINDOnews saat dihubungi via ponselnya, Selasa (22/11/2016).
Menurut ulama kharismatik ini, mereka (warga) berbondong-bondong datang dari seluruh wilayah di Sumsel ke Jakarta dengan kesadaran dan biaya sendiri untuk membela agamanya.
"Mulai hari ini sudah ada yang berangkat ke Jakarta. Yang punya duit lebih mereka naik pesawat, ada yang naik bus secara rombongan dan juga naik kereta api," timpal Habib Mahdi M Syahab.
Habib Mahdi M Syahab menilai pernyataan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian soal adanya upaya makar dalam demo 2 Desember berlebihan. Karena menurut dia adakah rakyat, kiai dan ulama yang akan melakukan makar dengan senjata sajadah yang mereka bawa.
"Nasehat saya kepada Kapolri dan Panglima TNI (walau saya lebih muda dari beliau berdua), profesional dan proporsional saja, jangan membuat situasi semakin tak menentu dengan bola-bola panas yang terlontar bergerak liar dan membakar, dinginkan suasana dengan pernyataan siap mengawal Aksi Gelar Sajadah yang akan belangsung damai," kata ulama ini.
Sementara tokoh masyarakat Sumsel H Badar mengharapkan, dalam aksi Bela Islam Jilid III ini bisa berjalan lancar sesuai harapan umat Islam dan tidak bertindak anarkistis.
"Pada dasarnya kita mendesak agar Polisi segera menahan saudara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) karena telah menistakan agama itu saja," timpal H Badar.
"Kalau dilihat dari antusias warga dari sejumlah wilayah di Sumsel yang ikut ambil formulir untuk aksi di Jakarta pada 2 Desember mendatang jumlahnya bisa 2 kali lipat dari aksi pada 4 November lalu," kata Sekjen Front Pembela Islam Sumatera Selatan Habib Mahdi Muhammad Syahab, kepada SINDOnews saat dihubungi via ponselnya, Selasa (22/11/2016).
Menurut ulama kharismatik ini, mereka (warga) berbondong-bondong datang dari seluruh wilayah di Sumsel ke Jakarta dengan kesadaran dan biaya sendiri untuk membela agamanya.
"Mulai hari ini sudah ada yang berangkat ke Jakarta. Yang punya duit lebih mereka naik pesawat, ada yang naik bus secara rombongan dan juga naik kereta api," timpal Habib Mahdi M Syahab.
Habib Mahdi M Syahab menilai pernyataan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian soal adanya upaya makar dalam demo 2 Desember berlebihan. Karena menurut dia adakah rakyat, kiai dan ulama yang akan melakukan makar dengan senjata sajadah yang mereka bawa.
"Nasehat saya kepada Kapolri dan Panglima TNI (walau saya lebih muda dari beliau berdua), profesional dan proporsional saja, jangan membuat situasi semakin tak menentu dengan bola-bola panas yang terlontar bergerak liar dan membakar, dinginkan suasana dengan pernyataan siap mengawal Aksi Gelar Sajadah yang akan belangsung damai," kata ulama ini.
Sementara tokoh masyarakat Sumsel H Badar mengharapkan, dalam aksi Bela Islam Jilid III ini bisa berjalan lancar sesuai harapan umat Islam dan tidak bertindak anarkistis.
"Pada dasarnya kita mendesak agar Polisi segera menahan saudara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) karena telah menistakan agama itu saja," timpal H Badar.
(sms)