Puluhan KK di Bandung Mengungsi akibat Tanah Bergerak

Jum'at, 18 November 2016 - 21:27 WIB
Puluhan KK di Bandung Mengungsi akibat Tanah Bergerak
Puluhan KK di Bandung Mengungsi akibat Tanah Bergerak
A A A
BANDUNG BARAT - Puluhan kepala keluarga (KK) dari 42 rumah di Kampung Cikatomas, RT 05/10, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, mengungsi ke tempat yang lebih aman setelah terjadi pergerakan tanah, Jumat (18/11/2016).

Pergerakan tanah terjadi akibat hujan yang terus mengguyur sementara kondisi tanah di lokasi kejadian sangat labil. Akibatnya, di beberapa bagian tanahnya amblas sedalam 7 cm-50 cm.

"Sebelumnya ada 35 rumah dengan 35 Kepala Keluarga atau 116 jiwa yang rumahnya terdampak mengalami retakan parah dan ringan. Namun terakhir sudah ada 42 rumah dari satu RT," ungkap Kepala Bidang Kedaruratan dan logistik BPBD KBB Dicky Maulana.

Menurut Dicky, hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa. Pihaknya masih melakukan pendataan untuk jumlah KK yang terdampak. "Kami masih melakukan pendataan karena jumlahnya cukup banyak," ujarnya.

Untuk penangananannya sendiri, lanjut Dicky, seluruh KK yang terdampak untuk sebagian diungsikan ketempat yang lebih aman. Rencananya malam ini, pihaknya akan memasang tenda pleton sambil menyalurkan bantuan logisktik.

"Sementara kita ungsikan ke tempat yang lebih aman sambil kita data mereka yang terdampak, malam ini akan kita pasang tenda pleton.

Selain pergerkan tanah, longsor juga terjadi di dua lokasi berbeda, yakni di Kampung Cibolang, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua dan di Jalan Padalarang arah Cikalong Wetan dan Purwakarta.

Longsor yang terjadi di Kampung Cibolang, Desa Kertawangi, Cisarua terjadi pada Kamis (17/11/2016) petang. Longsor tersebut terjadi akibat ambrolnya tebing setinggi 30 meter dengan lebar 10 meter hingga menutupi seluruh akses jalan.

Awal November sebelumnya, tebing tersebut pernah mengalami longsor namun tidak sampai menutupi badan jalan. Setelah kajadian, petugas BPBD dibantu dengan warga langsung coba membersihkan material tanah yang menutupi badan jalan.

Namum, dikarenakan kondisi diatas tebing masih berpotensi longsor sehingga menyulitkan proses pembersihan material tanah.

Untuk mengikis bagian tebing yang rawan longsor kembali, akhirnya dibantu oleh petugas Damkar Bandung Barat disemprot air.

"Kejadiannya Kamis petang, longsoran belum dievakuasi dari jalan karena masih berbahaya. Dari Damkar coba menyemprotkan air dari atas tebing, kalau tebing sudah dirasa aman, evakuasi baru bisa dilakukan nanti dibantu sama warga," ungkap Dicky.

Dia menyatakan, longsor tidak menimbulkan korban jiwa karena saat kejadian tidak ada warga yang melintas. Sifat tanah yang gembur di lokasi wilayah utara, termasuk di Cisarua menyebabkan di wilayah ini mudah terjadi longsor.

"Saat ini petugas coba mengurug tebing yang berpotensi longsor hingga kondisi stabil untuk dilakukan pembersihan," katanya.

Dikatakan Dicky, malam ini (tadi malam) langsung akan mendatangkan 1 unit backhoe untuk membersihkan material tanah.

Sementara untuk tebing rencananya akan dipasang trap untuk mencegah terjadi longsor susulan. "Pemasangan trap nanti menunggu kondisi tebing sampai benar-benar stabil," katanya.

Longsor kedua terjadi di Jalan Padalarang arah Cikalong Wetan dan Purwakarta tepatnya di Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat. Meski tidak ada korban jiwa. Namun akibat longsoran tebing menyebabkan akses jalan Nasional sempat terputus.

Saat ini akses jalan sudah kembali bisa dilalui meski satu jalur. Pasalnya, di lokasi longsor kedua banyak lokasi galian sehingga untuk alat berat tidak kesulitan.

"Saat kejadian langsung dibersihkan oleh warga, karena di lokasi itu kan banyak lokasi galian jadi alat berat sudah stand by," pungkasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8848 seconds (0.1#10.140)