Parah, Nenek 83 Tahun Mengaku Diperkosa Pria Pengangguran
A
A
A
RANTAUPRAPAT - Seorang nenek berinisial MD, (83) mengaku diperkosa tetangganya sendiri yang merupakan pria pengangguran berinisial, JF (30). Perisitiwa memilukan itu terjadi di rumah korban di Dusun VI, Desa Teluk Sentosa, Kecamatan Panai Hulu, Kabupaten Labuhanbatu.
Aksi biadap itu dilakukan pelaku saat korban baru keluar rumahnya ingin mengambil air wudu untuk keperluan Salat Subuh, Senin 31 Oktober 2016 lalu.
Tiba-tiba korban yang kondisi kakinya pincang, langsung dipeluk pelaku yang menggunakan penutup wajah.
"Waktu saya saya buka pintu, tiba -tiba datang laki-laki memakai topeng langsung menyekap mulut saya," kata MD disela-sela membuat laporan pengaduan di Mapolres Labuhanbatu, Rabu (9/11/2016).
Dia menceritakan, setelah pelaku menyekap mulutnya persis di depan pintu belakang rumahnya yang sudah reot, ia kemudian diangkat oleh pelaku menuju kamarnya.
Semula korban berusaha berteriak dan menolak, namun pelaku malah melontarkan ancaman jika ingin selamat agar tidak berteriak. "Kalau mau selamat, jangan teriak," tutur MD menirukan ucapan pelaku.
Selanjutnya, kata korban, meski sudah berusaha menolak, tetapi ia kalah kuat dengan tenaga lelaki itu hingga akhirnya terjadilah perbuatan asusila tersebut.
Setelah melakukan perbuatan, pelaku yang telah memiliki satu anak itu langsung pergi meninggalkan korban yang hanya tinggal sendiri di kediamanya.
Akhirnya, korban yang tidak menerima perlakukan pelaku melapor ke Polsek setempat. Tetapi korban diarahkan membuat laporan di Mapolres Labuhanbatu.
Laporan pengaduan itu tertuang dalam STPL/1860/X1/2016/SU/RES-LBH, Jumat, 4 November 2016.
Kasubag Humas Polres Labuhanbatu AKP Viktor Sibarani ketika dikonfirmasi mengatakan belum mendapat informasi atas peristiwa pemerkosaan tersebut.
"Belum ada saya dapat informasi. Nanti saya cari informasi dulu. Tapi bisa juga hubungi Kanit UPPA," pungkasnya.
Aksi biadap itu dilakukan pelaku saat korban baru keluar rumahnya ingin mengambil air wudu untuk keperluan Salat Subuh, Senin 31 Oktober 2016 lalu.
Tiba-tiba korban yang kondisi kakinya pincang, langsung dipeluk pelaku yang menggunakan penutup wajah.
"Waktu saya saya buka pintu, tiba -tiba datang laki-laki memakai topeng langsung menyekap mulut saya," kata MD disela-sela membuat laporan pengaduan di Mapolres Labuhanbatu, Rabu (9/11/2016).
Dia menceritakan, setelah pelaku menyekap mulutnya persis di depan pintu belakang rumahnya yang sudah reot, ia kemudian diangkat oleh pelaku menuju kamarnya.
Semula korban berusaha berteriak dan menolak, namun pelaku malah melontarkan ancaman jika ingin selamat agar tidak berteriak. "Kalau mau selamat, jangan teriak," tutur MD menirukan ucapan pelaku.
Selanjutnya, kata korban, meski sudah berusaha menolak, tetapi ia kalah kuat dengan tenaga lelaki itu hingga akhirnya terjadilah perbuatan asusila tersebut.
Setelah melakukan perbuatan, pelaku yang telah memiliki satu anak itu langsung pergi meninggalkan korban yang hanya tinggal sendiri di kediamanya.
Akhirnya, korban yang tidak menerima perlakukan pelaku melapor ke Polsek setempat. Tetapi korban diarahkan membuat laporan di Mapolres Labuhanbatu.
Laporan pengaduan itu tertuang dalam STPL/1860/X1/2016/SU/RES-LBH, Jumat, 4 November 2016.
Kasubag Humas Polres Labuhanbatu AKP Viktor Sibarani ketika dikonfirmasi mengatakan belum mendapat informasi atas peristiwa pemerkosaan tersebut.
"Belum ada saya dapat informasi. Nanti saya cari informasi dulu. Tapi bisa juga hubungi Kanit UPPA," pungkasnya.
(nag)