Ahok Diperiksa Bareskrim, FPI Minta Polri Tegas

Ahok Diperiksa Bareskrim, FPI Minta Polri Tegas
A
A
A
JAKARTA - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) hari ini mendatangi Mabes Polri untuk menjalani pemeriksaan lanjutan terkait dugaan penistaan agama khususnya surat Al Maidah ayat 51.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Dewan Syuro Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta, Habib Novel Bamukmin mengatakan, aparat kepolisian harus tegas dalam bertindak.
"Polri harus tegas, tunggu apalagi mau dari segi hukum mana pun Ahok jelas bersalah," kata Novel saat dihubungi SINDOnews, Senin (7/11/2016).
Mengenai kasus video yang diunggah Buni Yani, Novel menjelaskan, saat ini banyak pihak yang mengatakan video tersebut telah diedit pengunggahnya.
Padahal, pihak Kepolisian mmenyatakan bahwa tidak ada editan dalam video yang bertempat di Kepulauan Seribu itu. "Mau dengan kata pakai atau tidak dua duanya penghinaan," tegas Novel.
Sebelumnya, ratusan ribu umat Islam dari seluruh organisasi menggelar Aksi Damai Bela Islam pada 4 November 2016. Dalam aksi itu, mereka menuntut Supremasi hukum atas kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Dewan Syuro Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta, Habib Novel Bamukmin mengatakan, aparat kepolisian harus tegas dalam bertindak.
"Polri harus tegas, tunggu apalagi mau dari segi hukum mana pun Ahok jelas bersalah," kata Novel saat dihubungi SINDOnews, Senin (7/11/2016).
Mengenai kasus video yang diunggah Buni Yani, Novel menjelaskan, saat ini banyak pihak yang mengatakan video tersebut telah diedit pengunggahnya.
Padahal, pihak Kepolisian mmenyatakan bahwa tidak ada editan dalam video yang bertempat di Kepulauan Seribu itu. "Mau dengan kata pakai atau tidak dua duanya penghinaan," tegas Novel.
Sebelumnya, ratusan ribu umat Islam dari seluruh organisasi menggelar Aksi Damai Bela Islam pada 4 November 2016. Dalam aksi itu, mereka menuntut Supremasi hukum atas kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
(ysw)