Ratusan Perawat dan Dokter Demo Rumah Sakit, Pasien Telantar
A
A
A
SORONG - Ratusan dokter dan tenaga medis dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sorong, Papua Barat, melakukan aksi unjuk rasa damai di halaman rumah sakit, Senin 31 Oktober 2016.
Aksi demo ratusan massa dari dokter dan tenaga medis ini menuntut pembayaran jasa medik dan transparansi dari pihak manajemen.
Koordinator Aksi, Dr. Alex Irawan mengatakan, aksi unjuk rasa tersebut guna menuntut pihak manajemen RSUD Kabupaten Sorong membayar uang jasa medik bulan Mei, Juni dan Juli 2016 yang hingga saat ini belum dibayarkan.
Selain itu, dokter dan para medis juga menuntut transparansi pihak manajemen terutama pengelolaan anggaran dan pembagian uang jasa medik.
Alex mengatakan, dokter dan tenaga medis menilai pembayaran uang jasa medik tidak sesuai dengan ketentuan. "Sehingga diminta agar dilakukan audit independent oleh auditor yang ditentukan oleh BPK RI," katanya.
Tujuan audit agar dapat dilaporkan informasi secara transparan dan akuntabel terhadap kondisi keuangan RSUD yang sebenarnya serta tata pengelolaan keuangan BLUD RSUD selama periode jabatan direktur saat ini.
"Kami juga minta pemerintah membentuk tim dalam pembagian uang jasa medik yang melibatkan unsur-unsur dokter para medis serta tenaga administrasi sehingga ada transparasi dan tidak ada saling curiga," katanya.
Menanggapi aksi demo bawahannya tersebut, Direktur RSUD Sorong, Dr.Jerry Nikijuluw yang memberikan keterangan terpisah, mengklaim keterlambatan pembayaran uang jasa medik bagi dokter dan tenaga medis karena keterlambatan data serta pencairan anggaran dari pihak BPJS.
"Namun kami akan melakukan pembayaran secara bertahap mulai hari ini dibayarkan satu bulan tunggakan. Kami berharap dokter dan tenaga medis kembali beraktivitas melayani masyarakat," sebut Jerry.
Jerry Nikijuluw sempat emosi dan meninggalkan para pendemo, pasalnya himbauan dari dirinya untuk meminta para tenaga medis dan dokter untuk melakukan diskusi serta meminta para tenaga medis dan dokter untuk kembali melayani pasien rumah sakit tak diindakan oleh para tenaga medis dan dokter.
Aksi demo ratusan tenaga medis dan dokter ini sempat membuat pelayanan di RSUD Kabupaten Sorong sempat lumpuh, para pasien pun mengeluhkan sikap para tenaga medis dan dokter yang dianggap hanya mengejar hak, tanpa memikirkan hak-hak pasien yang sementara berobata di RSUD Kabupaten Sorong.
Aksi demo ratusan massa dari dokter dan tenaga medis ini menuntut pembayaran jasa medik dan transparansi dari pihak manajemen.
Koordinator Aksi, Dr. Alex Irawan mengatakan, aksi unjuk rasa tersebut guna menuntut pihak manajemen RSUD Kabupaten Sorong membayar uang jasa medik bulan Mei, Juni dan Juli 2016 yang hingga saat ini belum dibayarkan.
Selain itu, dokter dan para medis juga menuntut transparansi pihak manajemen terutama pengelolaan anggaran dan pembagian uang jasa medik.
Alex mengatakan, dokter dan tenaga medis menilai pembayaran uang jasa medik tidak sesuai dengan ketentuan. "Sehingga diminta agar dilakukan audit independent oleh auditor yang ditentukan oleh BPK RI," katanya.
Tujuan audit agar dapat dilaporkan informasi secara transparan dan akuntabel terhadap kondisi keuangan RSUD yang sebenarnya serta tata pengelolaan keuangan BLUD RSUD selama periode jabatan direktur saat ini.
"Kami juga minta pemerintah membentuk tim dalam pembagian uang jasa medik yang melibatkan unsur-unsur dokter para medis serta tenaga administrasi sehingga ada transparasi dan tidak ada saling curiga," katanya.
Menanggapi aksi demo bawahannya tersebut, Direktur RSUD Sorong, Dr.Jerry Nikijuluw yang memberikan keterangan terpisah, mengklaim keterlambatan pembayaran uang jasa medik bagi dokter dan tenaga medis karena keterlambatan data serta pencairan anggaran dari pihak BPJS.
"Namun kami akan melakukan pembayaran secara bertahap mulai hari ini dibayarkan satu bulan tunggakan. Kami berharap dokter dan tenaga medis kembali beraktivitas melayani masyarakat," sebut Jerry.
Jerry Nikijuluw sempat emosi dan meninggalkan para pendemo, pasalnya himbauan dari dirinya untuk meminta para tenaga medis dan dokter untuk melakukan diskusi serta meminta para tenaga medis dan dokter untuk kembali melayani pasien rumah sakit tak diindakan oleh para tenaga medis dan dokter.
Aksi demo ratusan tenaga medis dan dokter ini sempat membuat pelayanan di RSUD Kabupaten Sorong sempat lumpuh, para pasien pun mengeluhkan sikap para tenaga medis dan dokter yang dianggap hanya mengejar hak, tanpa memikirkan hak-hak pasien yang sementara berobata di RSUD Kabupaten Sorong.
(nag)