Kampung Narkoba Ini Akan Disulap Jadi Pusat Pelatihan Bulu Tangkis
Sabtu, 29 Oktober 2016 - 03:26 WIB
Kampung Narkoba Ini Akan Disulap Jadi Pusat Pelatihan Bulu Tangkis
A
A
A
JAKARTA - Ratusan keluarga yang bermukim di tiga RW, Kampung Boncos, Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat bersiap digusur. Setelah digusur, rencananya kawasan itu akan dijadikan pusat pelatihan bulu tangkis oleh PT Djarum.
Rumah-rumah yang akan dibongkar di Kampung Boncos berada di RW 03, 05, dan 07. Kawasan ini sebelumnya dikenal sebagai kampung narkoba. Berbagai jenis narkoba mulai putaw, sabu, hingga ganja berkutat di kawasan ini setiap harinya.
Lurah Kota Bambu Selatan Muhadi mengatakan, PT Djarum langsung bernegosiasi dengan satu per satu pemilik bangunan. "Mereka melakukan penawaran, begitu cocok harganya, bangunan itu langsung di beli, dan diberi waktu pengosongan sebelum dibongkar," kata Muhadi kepada wartawan, Jumat, 28 Oktober 2016 kemarin.
Muhadi membenarkan, pembongkaran itu nantinya untuk dijadikan pusat pelatihan bulutangkis. Langkah itu cukup diapresiasi, mengingat kesan kampung narkoba sudah mendarah daging di kawasan itu.
Seorang warga di RT 05/03, Kampung Boncos, Kota Bambu Selatan Palmerah, Misnah (55) masih enggan melepas rumahnya seluas 27 meter dibeli PT Djarum. Lantaran nilainya hanya Rp189 juta, bila ditotalkan. Nilai itu dianggapnya cukup rendah.
"Nanti saya mau beli rumah dimana, anak saya mau beli rumah gimana. Tak cukup dong kalau segitu," kata Misnah. Misnah sendiri sudah tinggal disana sejak tahun 1970-an. Bahkan rumah seluas 27 meter itu tadinya milik orangtuanya.
Saat ini, warga di Kampung Boncos mengaku masih proses tawar menawat dengan PT Djarum. Warga menginginkan rumah mereka dihargai Rp20 juta per meter.
Rumah-rumah yang akan dibongkar di Kampung Boncos berada di RW 03, 05, dan 07. Kawasan ini sebelumnya dikenal sebagai kampung narkoba. Berbagai jenis narkoba mulai putaw, sabu, hingga ganja berkutat di kawasan ini setiap harinya.
Lurah Kota Bambu Selatan Muhadi mengatakan, PT Djarum langsung bernegosiasi dengan satu per satu pemilik bangunan. "Mereka melakukan penawaran, begitu cocok harganya, bangunan itu langsung di beli, dan diberi waktu pengosongan sebelum dibongkar," kata Muhadi kepada wartawan, Jumat, 28 Oktober 2016 kemarin.
Muhadi membenarkan, pembongkaran itu nantinya untuk dijadikan pusat pelatihan bulutangkis. Langkah itu cukup diapresiasi, mengingat kesan kampung narkoba sudah mendarah daging di kawasan itu.
Seorang warga di RT 05/03, Kampung Boncos, Kota Bambu Selatan Palmerah, Misnah (55) masih enggan melepas rumahnya seluas 27 meter dibeli PT Djarum. Lantaran nilainya hanya Rp189 juta, bila ditotalkan. Nilai itu dianggapnya cukup rendah.
"Nanti saya mau beli rumah dimana, anak saya mau beli rumah gimana. Tak cukup dong kalau segitu," kata Misnah. Misnah sendiri sudah tinggal disana sejak tahun 1970-an. Bahkan rumah seluas 27 meter itu tadinya milik orangtuanya.
Saat ini, warga di Kampung Boncos mengaku masih proses tawar menawat dengan PT Djarum. Warga menginginkan rumah mereka dihargai Rp20 juta per meter.
(whb)
