Sempat Menolak, Pemkot Blitar Akhirnya Restui Pembangunan Mal
A
A
A
BLITAR - Sikap Pemerintah Kota Blitar yang sebelumnya dikenal anti pembangunan mal atau pasar modern demi melindungi ekonomi kerakyatan akhirnya runtuh. Pasalnya, 2017 nanti akan berdiri mal terbesar bernama Blitar Town Square (Blitos) di Kota Blitar.
Menurut Sekretaris Daerah Kota Blitar Rudi Wijanarko tahap pembangunan pusat perbelanjaan ini telah berjalan. "Diharapkan secepatnya selesai dan tahun 2017 sudah beroperasi," ujarnya.
Mal Blitos akan berdiri di jalan Merdeka. Lokasi itu merupakan aset milik Pemkot yang dulunya bertempat gedung bioskop Bentar.
Informasi yang dihimpun gedung film ini terakhir beroperasi pada kisaran tahun 90-an. Dengan berdirinya mal Blitos, kata Rudi pemkot telah 'menghidupkan' aset yang sebelumnya mangkrak. Dalam proyek besar ini Pemkot Blitar hanya menyediakan lahan.
Semua pembiayaan ditanggung pemilik modal selaku investor pemenang tender lelang. "Tidak ada dana APBD. Semua biaya dari investor. Kendati demikian kita tetap melakukan pengawasan karena aset milik Pemkot," terang Rudi.
Keberadaan Mal Blitos lanjut Rudi justru akan memajukan perekonomian warga Kota Blitar. Sebab Mal Blitos akan memberi ruang berjualan kepada para pedagang asli Kota Blitar, yakni terutama UMKM.
"Pengusaha lokal, terutama pelaku UMKM harus dinomorsatukan. Karena keberadaan mal ini bertujuan memajukan roda ekonomi masyarakat Kota Blitar," jelasnya.
Disisi lain pembangunan mal Blitos juga bertujuan memudahkan warga Blitar berkegiatan ekonomi. Dengan adanya pusat perbelanjaan warga Blitar tidak perlu lagi membelanjakan uangnya ke wilayah Kediri atau Malang.
Sekedar mengingatkan, saat pertama kali terpilih sebagai Wali Kota Blitar, Muh Samanhudi Anwar menegaskan bahwa selama pemerintahanya tidak akan pernah berdiri mal atau pusat perbelanjaan di Kota Blitar.
Secara tegas Samanhudi mengatakan mal hanya akan menghancurkan ekonomi kerakyata. Sikap menolak mal ini secara tidak langsung melanjutkan kebijakan Wali Kota Blitar Jarot Saiful Hidayat yang saat ini sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Menurut Sekretaris Daerah Kota Blitar Rudi Wijanarko tahap pembangunan pusat perbelanjaan ini telah berjalan. "Diharapkan secepatnya selesai dan tahun 2017 sudah beroperasi," ujarnya.
Mal Blitos akan berdiri di jalan Merdeka. Lokasi itu merupakan aset milik Pemkot yang dulunya bertempat gedung bioskop Bentar.
Informasi yang dihimpun gedung film ini terakhir beroperasi pada kisaran tahun 90-an. Dengan berdirinya mal Blitos, kata Rudi pemkot telah 'menghidupkan' aset yang sebelumnya mangkrak. Dalam proyek besar ini Pemkot Blitar hanya menyediakan lahan.
Semua pembiayaan ditanggung pemilik modal selaku investor pemenang tender lelang. "Tidak ada dana APBD. Semua biaya dari investor. Kendati demikian kita tetap melakukan pengawasan karena aset milik Pemkot," terang Rudi.
Keberadaan Mal Blitos lanjut Rudi justru akan memajukan perekonomian warga Kota Blitar. Sebab Mal Blitos akan memberi ruang berjualan kepada para pedagang asli Kota Blitar, yakni terutama UMKM.
"Pengusaha lokal, terutama pelaku UMKM harus dinomorsatukan. Karena keberadaan mal ini bertujuan memajukan roda ekonomi masyarakat Kota Blitar," jelasnya.
Disisi lain pembangunan mal Blitos juga bertujuan memudahkan warga Blitar berkegiatan ekonomi. Dengan adanya pusat perbelanjaan warga Blitar tidak perlu lagi membelanjakan uangnya ke wilayah Kediri atau Malang.
Sekedar mengingatkan, saat pertama kali terpilih sebagai Wali Kota Blitar, Muh Samanhudi Anwar menegaskan bahwa selama pemerintahanya tidak akan pernah berdiri mal atau pusat perbelanjaan di Kota Blitar.
Secara tegas Samanhudi mengatakan mal hanya akan menghancurkan ekonomi kerakyata. Sikap menolak mal ini secara tidak langsung melanjutkan kebijakan Wali Kota Blitar Jarot Saiful Hidayat yang saat ini sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
(nag)