Polisi Ringkus Kawanan Perampok Mengaku Anggota Badan Intelijen
A
A
A
MEDAN - Enam perampok berpistol mengaku anggota Divisi Garuda/Badan Intelijen Asia yang sempat meminta uang tebusan kepada korbannya akhirnya diringkus petugas Reskrim Polsek Percut Seituan, Senin (24/10/2016) dari berbagai lokasi terpisah.
Mereka ditangkap berdasarkan pengembangan dari tersangka Sukri yang telah ditangkap sebelumnya usai aksi perampokan tersebut pada Minggu 23 Oktober 2016.
Saat diinterogasi petugas, tersangka Sukri mengaku beraksi bersama lima orang temannya bernama Mahyar Surawi (35), warga Jalan Tambak Bayan, Percut Seituan, Faisal Amri (40), warga Perumnas Mutiara, Desa Kolam, Percut Seituan, Soekarno (44), warga Jalan Gaperta Ujung, Lorong Pribadi, Helvetia.
Kemudian Ferry Gunawan (34), warga Jalan Satria, Lorong Perhubungan, Percut Seituan dan Muhammad Gazali (43), warga Desa Seantis, Percut Seituan, melakukan aksi perampokan di kawasan lahan garapan Tambak Bayan, Desa Tembung.
Para pelaku terlebih dahulu menunggu korban melintas mengendarai mobil. Begitu korban datang, para pelaku langsung menghentikan mobil korban dan menodongkan senjata api kepada Fadli Herlangga (21), yang saat itu mengemudikan mobil Daihatsu. Mereka menuduh korban membawa minyak oplosan dan meminta uang tebusan Rp30 juta.
"Setelah ditodong dengan pistol, korban kami paksa agar menyerahkan uang tebusan Rp30 juta namun uang tersebut belum sempat kami terima," aku tersangka Sukri kepada petugas.
Menurut tersangka Sukri, saat menunggu kerabat keluarga korban datang, sempat terjadi keributan sehingga dirinya sendiri yang ditangkap sedangkan lima lagi temannya melarikan diri.
Berdasarkan pengakuan tersangka Sukri, akhirnya petugas menangkap kelima temannya, masing-masing Mahyar Surawi, Faisal Amri, Soekarno, Ferry Gunawan dan Muhammad Gazali.
Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan AKP Hendrik menyebutkan, komplotan perampok tersebut sudah tiga hari membuntuti korban yang membawa minyak makan. Saat beraksi, sebagian dari pelaku menggunakan baju seragam Divisi Garuda.
"Yang dirampok para pelaku ini adalah mobil pengangkut minyak goreng. Menurut keterangan tersangka, mereka tiga hari membuntuti korbannya kemana pun pergi," kata Hendrik.
Mereka ditangkap berdasarkan pengembangan dari tersangka Sukri yang telah ditangkap sebelumnya usai aksi perampokan tersebut pada Minggu 23 Oktober 2016.
Saat diinterogasi petugas, tersangka Sukri mengaku beraksi bersama lima orang temannya bernama Mahyar Surawi (35), warga Jalan Tambak Bayan, Percut Seituan, Faisal Amri (40), warga Perumnas Mutiara, Desa Kolam, Percut Seituan, Soekarno (44), warga Jalan Gaperta Ujung, Lorong Pribadi, Helvetia.
Kemudian Ferry Gunawan (34), warga Jalan Satria, Lorong Perhubungan, Percut Seituan dan Muhammad Gazali (43), warga Desa Seantis, Percut Seituan, melakukan aksi perampokan di kawasan lahan garapan Tambak Bayan, Desa Tembung.
Para pelaku terlebih dahulu menunggu korban melintas mengendarai mobil. Begitu korban datang, para pelaku langsung menghentikan mobil korban dan menodongkan senjata api kepada Fadli Herlangga (21), yang saat itu mengemudikan mobil Daihatsu. Mereka menuduh korban membawa minyak oplosan dan meminta uang tebusan Rp30 juta.
"Setelah ditodong dengan pistol, korban kami paksa agar menyerahkan uang tebusan Rp30 juta namun uang tersebut belum sempat kami terima," aku tersangka Sukri kepada petugas.
Menurut tersangka Sukri, saat menunggu kerabat keluarga korban datang, sempat terjadi keributan sehingga dirinya sendiri yang ditangkap sedangkan lima lagi temannya melarikan diri.
Berdasarkan pengakuan tersangka Sukri, akhirnya petugas menangkap kelima temannya, masing-masing Mahyar Surawi, Faisal Amri, Soekarno, Ferry Gunawan dan Muhammad Gazali.
Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan AKP Hendrik menyebutkan, komplotan perampok tersebut sudah tiga hari membuntuti korban yang membawa minyak makan. Saat beraksi, sebagian dari pelaku menggunakan baju seragam Divisi Garuda.
"Yang dirampok para pelaku ini adalah mobil pengangkut minyak goreng. Menurut keterangan tersangka, mereka tiga hari membuntuti korbannya kemana pun pergi," kata Hendrik.
(nag)