Pengacara Jessica Sebut Motif Pembunuhan Mirna Tak Masuk Akal
Rabu, 12 Oktober 2016 - 15:04 WIB

Pengacara Jessica Sebut Motif Pembunuhan Mirna Tak Masuk Akal
A
A
A
JAKARTA - Motif pembunuhan Wayan Mirna Salihin yang dilakukan Jessica karena kesal pernah dinasihati untuk putus oleh korban dinilai tidak logis. Hal itu dikatakan kuasa hukum Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan dalam pembacaan nota pembelaan terdakwa di PN Jakarta Pusat.
Menurut Otto, motif kematian Mirna lantaran Jessica kesal karena pernah dinasihati untuk putus dengan mantan kekasihnya Patrick O'Connor adalah tidak logis. "Dia (Jessica) membunuh karena motifnya Mirna sempat menasihati untuk putus, ini tidak masuk akal," kata Otto saat membacakan pledoi , Rabu (12/10/2016).
Otto mempertanyakan kedekatan antara ayah Mirna, Darmawan Salihin yang saling berkomunikasi dalam kasus ini. "Ada apa juga antara Darmawan dengan Jaksa yang biasa komunikasi," terang Otto.
Dalam kesempatan itu, Otto juga membantah kliennya telah melakukan pembunuhan berencana. Karena Jessica melakukan pembunuhan tersebut di tempat yang belum pernah dikunjunginya sama sekali.
"Keanehan lain, bagaimana mungkin seorang yang lama tinggal di Australia membunuh berencana di tempat yang tidak biasa dikunjungi. Apalagi di tempat ramai pula," ucap Otto.
Menurut Otto, motif kematian Mirna lantaran Jessica kesal karena pernah dinasihati untuk putus dengan mantan kekasihnya Patrick O'Connor adalah tidak logis. "Dia (Jessica) membunuh karena motifnya Mirna sempat menasihati untuk putus, ini tidak masuk akal," kata Otto saat membacakan pledoi , Rabu (12/10/2016).
Otto mempertanyakan kedekatan antara ayah Mirna, Darmawan Salihin yang saling berkomunikasi dalam kasus ini. "Ada apa juga antara Darmawan dengan Jaksa yang biasa komunikasi," terang Otto.
Dalam kesempatan itu, Otto juga membantah kliennya telah melakukan pembunuhan berencana. Karena Jessica melakukan pembunuhan tersebut di tempat yang belum pernah dikunjunginya sama sekali.
"Keanehan lain, bagaimana mungkin seorang yang lama tinggal di Australia membunuh berencana di tempat yang tidak biasa dikunjungi. Apalagi di tempat ramai pula," ucap Otto.
(whb)