JPW Sesalkan Aksi Bunuh Diri Anggota Brimob Polda DIY
A
A
A
YOGYAKARTA - Jogja Police Watch (JPW) menyayangkan bunuh diri yang dilakukan anggota Brimob Polda DIY Bripka Iwan Rudiyanto dengan cara menembak kepalanya sendiri.
"Kita prihatin kenapa kasus seperti itu kembali terjadi, apalagi dia itu merupakan abdi negara, menggunakan dana dari rakyat," kata Kepala Divisi Pengawasan dan Penyelidikan JPW Kusno S Hutomo, Selasa (4/10/2016).
Kusno meminta polisi untuk mengusut kasus yang terjadi di ranah hukum Polres Purwokerto, Jawa Tengah itu. Sebab, untuk mengetahui apakah kasus itu murni bunuh diri atau sebab lain harus ditelusuri.
"Harus diselidiki, apa penyebabnya sampai terjadi hal seperti itu. Saya kira polisi pasti sudah bertindak mengusutnya."
Menurutnya, perlu ada pembenahan di internal kepolisian agar kasus-kasus seperti itu tidak terjadi. Misal, menyiapkan personel yang tangguh secara mental dan spiritual.
Mungkin, kata dia, secara kelembagaan sudah ada pembekalan mental dan spiritual dalam kesatuan masing-masing. Namun, jika kasus bunuh diri itu masih terjadi, harus dievaluasi.
"Pembekalan mental dan spiritual itu kan hanya formalitas saja, tapi yang terpenting itu dari pribadi diri sendiri. Polisi harus memiliki mental baja yang kuat."
Diberitakan sebelumnya, Bripka Iwan Rudiyanto (35), seorang anggota Brimob Detasemen B Pelopor Sentolo, Kulon Progo, DIY, tewas secara mengenaskan pada Senin (3/10/2016) pukul 23.00 WIB di Kelurahan Sindurjan, Kecamatan/Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Dia menembak kepalanya sendiri saat mengobrol dengan temannya. (Baca juga: Asyik Ngobrol, Anggota Brimob Tiba-tiba Tembak Kepala Sendiri).
"Kita prihatin kenapa kasus seperti itu kembali terjadi, apalagi dia itu merupakan abdi negara, menggunakan dana dari rakyat," kata Kepala Divisi Pengawasan dan Penyelidikan JPW Kusno S Hutomo, Selasa (4/10/2016).
Kusno meminta polisi untuk mengusut kasus yang terjadi di ranah hukum Polres Purwokerto, Jawa Tengah itu. Sebab, untuk mengetahui apakah kasus itu murni bunuh diri atau sebab lain harus ditelusuri.
"Harus diselidiki, apa penyebabnya sampai terjadi hal seperti itu. Saya kira polisi pasti sudah bertindak mengusutnya."
Menurutnya, perlu ada pembenahan di internal kepolisian agar kasus-kasus seperti itu tidak terjadi. Misal, menyiapkan personel yang tangguh secara mental dan spiritual.
Mungkin, kata dia, secara kelembagaan sudah ada pembekalan mental dan spiritual dalam kesatuan masing-masing. Namun, jika kasus bunuh diri itu masih terjadi, harus dievaluasi.
"Pembekalan mental dan spiritual itu kan hanya formalitas saja, tapi yang terpenting itu dari pribadi diri sendiri. Polisi harus memiliki mental baja yang kuat."
Diberitakan sebelumnya, Bripka Iwan Rudiyanto (35), seorang anggota Brimob Detasemen B Pelopor Sentolo, Kulon Progo, DIY, tewas secara mengenaskan pada Senin (3/10/2016) pukul 23.00 WIB di Kelurahan Sindurjan, Kecamatan/Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Dia menembak kepalanya sendiri saat mengobrol dengan temannya. (Baca juga: Asyik Ngobrol, Anggota Brimob Tiba-tiba Tembak Kepala Sendiri).
(zik)