Kehabisan Uang, Pengikut Dimas Kanjeng Tidak Bisa Pulang
A
A
A
PROBOLINGGO - Sepekan pascapenangkapan Guru Besar Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Kabupaten Probolinggo, ribuan santri berangsur-angsur mulai memilih pulang ke rumah masing-masing. Namun, ada pula yang tak bisa pulang karena kehabisan uang.
Hingga Jumat (30/9/2016) siang, 200-300 pengikut Dimas Kanjeng masih bertahan di tenda-tenda padepokan yang terletak di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Mereka yang masih memilih bertahan hanya karena ingin mengaji dan melakukan wirid di padepokan. Ada pula yang tidak pulang karena tak memiliki biaya untuk pulang. Mereka pun menunggu dijemput keluarga.
"Saya masih belum ada uang untuk pulang. Tidak apa di sini. Saya senang untuk ngaji," kata Rizal, pengikut Dimas Kanjeng asal Sumatera.
Kapolres Probolinggo AKBP Arman Asmara Syarifudin mengatakan, 40-50 persen pengikut Dimas Kanjeng sudah pulang. "Tidak ada kewenangan untuk memaksa pulang, kecuali ada fatwa tentang ajaran padepokan," ujarnya.
Polres Probolinggo hingga kini terus melakukan upaya penjagaan terhadap pengikut Dimas Kanjeng. Polisi juga berkoordinasi dengan muspida setempat bila pengikut Dimas Kanjeng mengalami sakit atau kekurangan stok makanan, dan memfasilitasi bila ada pengikut yang berkeinginan untuk pulang.
Hingga Jumat (30/9/2016) siang, 200-300 pengikut Dimas Kanjeng masih bertahan di tenda-tenda padepokan yang terletak di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Mereka yang masih memilih bertahan hanya karena ingin mengaji dan melakukan wirid di padepokan. Ada pula yang tidak pulang karena tak memiliki biaya untuk pulang. Mereka pun menunggu dijemput keluarga.
"Saya masih belum ada uang untuk pulang. Tidak apa di sini. Saya senang untuk ngaji," kata Rizal, pengikut Dimas Kanjeng asal Sumatera.
Kapolres Probolinggo AKBP Arman Asmara Syarifudin mengatakan, 40-50 persen pengikut Dimas Kanjeng sudah pulang. "Tidak ada kewenangan untuk memaksa pulang, kecuali ada fatwa tentang ajaran padepokan," ujarnya.
Polres Probolinggo hingga kini terus melakukan upaya penjagaan terhadap pengikut Dimas Kanjeng. Polisi juga berkoordinasi dengan muspida setempat bila pengikut Dimas Kanjeng mengalami sakit atau kekurangan stok makanan, dan memfasilitasi bila ada pengikut yang berkeinginan untuk pulang.
(zik)