Masyarakat Daerah Harus Dibangun dengan Keberpihakan
A
A
A
LOMBOK BARAT - Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) berbagi pandangan bagaimana membangun daerah agar Indonesia lebih cepat menjadi negara maju. Ada dua hal yang disampaikan HT kepada masyarakat dan santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Madinah.
"Saya garis bawahi yang pertama kondisi Indonesia, kondisi NTB. Daerah Lombok Barat harus dibangun. Cara membangun daerah, masyarakat daerah harus dibangun dengan keberpihakan," ujar Hary dalam acara "Silaturahmi dan Dialog Tokoh Lintas Agama dan Santri di Pondok Pesantren Nurul Madinah," Lombok Barat, NTB, Kamis (29/9/2016).
Menurutnya daerah-daerah belum terbangun karena selama ini terjadi ketimpangan pembangunan antar daerah. Pembangunan terfokus di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Makassar dan lainnya.
Ini juga berimbas dengan terjadinya kesenjangan kesejahteraan antara kalangan elit dengan kalangan menengah ke bawah, yaitu petani, nelayan, buruh, pelaku Usaha Kecil Menengah dan Mikro (UMKM) dan lainnya.
Keberpihakan semestinya dilakukan lewat akses modal murah dan mudah, pelatihan keterampilan dan proteksi.
"Di NTB seharusnya ada beberapa kota yang menjadi pilar ekonomi kekuatan nasional, Nusa Tenggara Timur (NTT) begitu, di luar Jawa juga begitu," jelasnya.
Hal kedua yang disampaikan pria asal Jawa Timur tersebut, adalah bagaimana menumbuhkan masyarakat produktif.
"Kedua adalah bagaimana menjadi enterpreneur karena ini penting sekali. Daerah-daerah perlu menciptakan wirausahawan-wirausahawan baru yang bisa membangun daerahnya," tambah HT.
Menurutnya, setidaknya Indonesia membutuhkan lima juta atau dua persen wirausahaan dari total 250 juta penduduk Indonesia.
Dengan banyaknya daerah-daerah yang maju, menjadikan Indonesia seperti yang kita inginkan, yaitu Indonesia yang maju. "Konsep kami bagaimana masyarakat di daerah bisa produktif. Itu yang kami lakukan," tandasnya.
Di sisi lain Pimpinan Ponpes Nurul Madinah TGH Subki Al Sasaki mengungkapkan kedatangan Hary sangat dielu-elukan.
Khususnya oleh kalangan lintas agama dan para santri asuhannya."Mudah-mudahan akan lahir di sini siswa-siswi yang memberkan satu peradaban-peradaban bagi manusia ke depan," ujarnya.
"Saya garis bawahi yang pertama kondisi Indonesia, kondisi NTB. Daerah Lombok Barat harus dibangun. Cara membangun daerah, masyarakat daerah harus dibangun dengan keberpihakan," ujar Hary dalam acara "Silaturahmi dan Dialog Tokoh Lintas Agama dan Santri di Pondok Pesantren Nurul Madinah," Lombok Barat, NTB, Kamis (29/9/2016).
Menurutnya daerah-daerah belum terbangun karena selama ini terjadi ketimpangan pembangunan antar daerah. Pembangunan terfokus di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Makassar dan lainnya.
Ini juga berimbas dengan terjadinya kesenjangan kesejahteraan antara kalangan elit dengan kalangan menengah ke bawah, yaitu petani, nelayan, buruh, pelaku Usaha Kecil Menengah dan Mikro (UMKM) dan lainnya.
Keberpihakan semestinya dilakukan lewat akses modal murah dan mudah, pelatihan keterampilan dan proteksi.
"Di NTB seharusnya ada beberapa kota yang menjadi pilar ekonomi kekuatan nasional, Nusa Tenggara Timur (NTT) begitu, di luar Jawa juga begitu," jelasnya.
Hal kedua yang disampaikan pria asal Jawa Timur tersebut, adalah bagaimana menumbuhkan masyarakat produktif.
"Kedua adalah bagaimana menjadi enterpreneur karena ini penting sekali. Daerah-daerah perlu menciptakan wirausahawan-wirausahawan baru yang bisa membangun daerahnya," tambah HT.
Menurutnya, setidaknya Indonesia membutuhkan lima juta atau dua persen wirausahaan dari total 250 juta penduduk Indonesia.
Dengan banyaknya daerah-daerah yang maju, menjadikan Indonesia seperti yang kita inginkan, yaitu Indonesia yang maju. "Konsep kami bagaimana masyarakat di daerah bisa produktif. Itu yang kami lakukan," tandasnya.
Di sisi lain Pimpinan Ponpes Nurul Madinah TGH Subki Al Sasaki mengungkapkan kedatangan Hary sangat dielu-elukan.
Khususnya oleh kalangan lintas agama dan para santri asuhannya."Mudah-mudahan akan lahir di sini siswa-siswi yang memberkan satu peradaban-peradaban bagi manusia ke depan," ujarnya.
(nag)