Penemuan Mayat Pria Korban Mutilasi Gegerkan Warga Bima
A
A
A
BIMA - Sesosok mayat pria korban mutilasi ditemukan warga di jurang kawasan Pantai Ule, Kelurahan Melayu, Kecamatan Asakota, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Selasa (27/9/2016) malam.
Penemuan mayat tanpa identitas ini langsung menggegerkan warga Kota Bima. Ribuan warga pun memadati ruas jalan ke TKP.
Sementara itu, polisi yang datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) menemukan jasad korban sudah terpotong-potong di sejumlah tempat. Potongan tubuh korban ini kemudian dimasukkan ke dalam dua karung ukuran 50 kg.
Kedua kaki dan kepala dimasukkan pelaku dalam satu karung dan dibuang tak jauh dari bibir Pantai Ule. Sementara, seluruh organ di tubuh korban dibuang terpisah di bekas pembuangan sampah yang lokasinya tak jauh dari jalan raya.
Lantaran kondisi lokasi penemuannya yang curam, tim identifikasi Polresta Bima sempat kesulitan menggelar olah TKP. Polisi juga harus menyingkirkan warga yang masih ada di sekitar lokasi penemuan.
"Korban ditemukan pertama kali oleh warga yang sedang duduk dan berfoto-foto. Melihat ada potongan kaki manusia yang menjular keluar dari dalam karung, warga tersebut langsung melaporkan ke warga lain dan kantor polisi. Tak lama kami pun langsung menuju lokasi penemuan," kata Kanit Pidum Polresta Bima Iptu Hilmy Prayugo.
Seusai olah TKP, mayat yang berjenis kelamin laki-laki ini kemudian dievakuasi dan dimasukkan ke dalam kantong mayat untuk dibawa ke RSUD Bima guna dilakukan autopsi.
"Kami akan terus menyelidiki siapa pelaku pembunuhan sadis ini. Bagi warga yang merasa ada kehilangan anggota keluarganya silakan datang melaporkan ke kantor polisi karena mayat kami temukan tanpa identitas."
Diperkirakan korban dibuang pelaku sudah lebih dari 1x24 jam karena jasad korban sudah mengeluarkan aroma tak sedap.
Penemuan mayat tanpa identitas ini langsung menggegerkan warga Kota Bima. Ribuan warga pun memadati ruas jalan ke TKP.
Sementara itu, polisi yang datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) menemukan jasad korban sudah terpotong-potong di sejumlah tempat. Potongan tubuh korban ini kemudian dimasukkan ke dalam dua karung ukuran 50 kg.
Kedua kaki dan kepala dimasukkan pelaku dalam satu karung dan dibuang tak jauh dari bibir Pantai Ule. Sementara, seluruh organ di tubuh korban dibuang terpisah di bekas pembuangan sampah yang lokasinya tak jauh dari jalan raya.
Lantaran kondisi lokasi penemuannya yang curam, tim identifikasi Polresta Bima sempat kesulitan menggelar olah TKP. Polisi juga harus menyingkirkan warga yang masih ada di sekitar lokasi penemuan.
"Korban ditemukan pertama kali oleh warga yang sedang duduk dan berfoto-foto. Melihat ada potongan kaki manusia yang menjular keluar dari dalam karung, warga tersebut langsung melaporkan ke warga lain dan kantor polisi. Tak lama kami pun langsung menuju lokasi penemuan," kata Kanit Pidum Polresta Bima Iptu Hilmy Prayugo.
Seusai olah TKP, mayat yang berjenis kelamin laki-laki ini kemudian dievakuasi dan dimasukkan ke dalam kantong mayat untuk dibawa ke RSUD Bima guna dilakukan autopsi.
"Kami akan terus menyelidiki siapa pelaku pembunuhan sadis ini. Bagi warga yang merasa ada kehilangan anggota keluarganya silakan datang melaporkan ke kantor polisi karena mayat kami temukan tanpa identitas."
Diperkirakan korban dibuang pelaku sudah lebih dari 1x24 jam karena jasad korban sudah mengeluarkan aroma tak sedap.
(zik)