Ini Alasan Dimas Kanjeng Membunuh Dua Santrinya
A
A
A
JAKARTA - Pimpinan Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng alias Taat Pribadi ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap dua anak didiknya, yaitu Ismail dan Abdul Ghani, pada tahun 2015.
Menurut Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar, keterlibatan Taat Pribadi dalam pembunuhan tersebut karena dilatar belakangi rasa ketakutan dan tidak nyaman terhadap dua anak didiknya itu.
"Informasinya akan membuka hal-hal yanh akan dia (Taat) lakukan," tutur Boy Rafli, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (27/9/2016).
Selain kasus pembunuhan, Taat juga diduga bisa menggandakan sejumlah uang. Namun hingga kini Polri belum menerima laporan tersebut. "Saya belum bisa sampaikan adanya tindakan pelanggaran hukum penggandaan uang," terang Boy Rafli.
Untuk diketahui, kasus ini bermula sejak penemuan satu jenazah laki-laki bernama Ismail, di Probolinggo, pada tahun 2015. Tak selang lama, Polisi kembali menemukan satu jenazah dengan nama Abdul Ghani, di Wonogiri.
Kedua korban pembunuhan itu diketahui anak didik Taat Pribadi. Dalam penyelidikan Polda Jawa Timur ditemukan alat bukti keterlibatan Taat Pribadi.
Keduanya meninggal akibat dibunuh rekannya, karena ditemukan ada luka akibat penganiayaan berat dan dugaan keterlibatan dari Taat. Atas kasus ini, polisi sudah menetapkan 10 orang tersangka pembunuhan, salah satunya Taat Pribadi.
Menurut Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar, keterlibatan Taat Pribadi dalam pembunuhan tersebut karena dilatar belakangi rasa ketakutan dan tidak nyaman terhadap dua anak didiknya itu.
"Informasinya akan membuka hal-hal yanh akan dia (Taat) lakukan," tutur Boy Rafli, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (27/9/2016).
Selain kasus pembunuhan, Taat juga diduga bisa menggandakan sejumlah uang. Namun hingga kini Polri belum menerima laporan tersebut. "Saya belum bisa sampaikan adanya tindakan pelanggaran hukum penggandaan uang," terang Boy Rafli.
Untuk diketahui, kasus ini bermula sejak penemuan satu jenazah laki-laki bernama Ismail, di Probolinggo, pada tahun 2015. Tak selang lama, Polisi kembali menemukan satu jenazah dengan nama Abdul Ghani, di Wonogiri.
Kedua korban pembunuhan itu diketahui anak didik Taat Pribadi. Dalam penyelidikan Polda Jawa Timur ditemukan alat bukti keterlibatan Taat Pribadi.
Keduanya meninggal akibat dibunuh rekannya, karena ditemukan ada luka akibat penganiayaan berat dan dugaan keterlibatan dari Taat. Atas kasus ini, polisi sudah menetapkan 10 orang tersangka pembunuhan, salah satunya Taat Pribadi.
(san)