Marwah Daud Sayangkan Penangkapan Dimas Kanjeng Seperti Terorisme
A
A
A
JAKARTA - Ribuan aparat Kepolisian Polda Jawa Timur yang mendatangi Padepokan Dimas Kanjeng ketika menjemput pimpinannya yaitu Taat Pribadi di Probolinggo, Jawa Timur pada 22 September lalu.
Banyaknya aparat yang diterjunkan membuat banyak pihak bertanya-tanya pasalnya Taat Pribadi belum terbukti telah melakukan pembunuhan terhadap dua anak buahnya.
Ketua Yayasan Padepokan Kiai Kanjeng Dimas Taat Pribadi, Marwah Daud Ibrahim menyayangkan sikap Polisi yang terkesan memperlakukan taat bak seorang teroris.
"Pakaian lengkap ibarat penangkapan teroris. Padahal yang dituduhkan kasus pembunuhan," kata Marwah di Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Jakarta, Selasa (27/9/2016).
Menurut Marwah, penangkapan pada Taat yang secara berlebihan justru malah membawa dampak negatif pada yayasan yang sudah berdiri sejak puluhan tahun tersebut.
"Sangat merugikan atau mengurangi kehormatan dari para santri. Jadi dijemput (Taat) kok seperti teroris," tutur Marwah.
Banyaknya aparat yang diterjunkan membuat banyak pihak bertanya-tanya pasalnya Taat Pribadi belum terbukti telah melakukan pembunuhan terhadap dua anak buahnya.
Ketua Yayasan Padepokan Kiai Kanjeng Dimas Taat Pribadi, Marwah Daud Ibrahim menyayangkan sikap Polisi yang terkesan memperlakukan taat bak seorang teroris.
"Pakaian lengkap ibarat penangkapan teroris. Padahal yang dituduhkan kasus pembunuhan," kata Marwah di Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Jakarta, Selasa (27/9/2016).
Menurut Marwah, penangkapan pada Taat yang secara berlebihan justru malah membawa dampak negatif pada yayasan yang sudah berdiri sejak puluhan tahun tersebut.
"Sangat merugikan atau mengurangi kehormatan dari para santri. Jadi dijemput (Taat) kok seperti teroris," tutur Marwah.
(nag)