Pasangan Rano-Embay Bakal Repotkan Pasangan Wahidin-Andika
A
A
A
SERANG - Perhelatan Pilgub Banten diprediksi akan berlangsung seru. Tampilnya Rano Karno bersama Haji Embay tidak bisa dianggap remeh oleh pasangan Wahidin-Andika. Jika salah strategi, Wahidin-Andika bakal mudah dikalahkan.
"Prediksi saya, akan terjadi pertempuran seru di Banten. Pendukung WH yang dulu, telah menemukan figur pengganti yakni Haji Embay, sementara pendukung Rano masih tinggi," kata Direktur Lembaga Survei dan Kantor Konsultan Politik Konsepindo Reserach & Consulting, Veri Muhlis Ariefuzzaman.
Veri menyatakan, popularitas Rano Karno sebagai aktor tiga zaman belum terkalahkan. Para pemilih pemula, pemuda, orang tua sampai kakek nenek renta mengenal Rano. Ditambah lagi Rano dipasangkan dengan Haji Embay.
"Saya masih berpendapat sama, jangan remehkan aktor tiga zaman. Rano Karno itu magnet, Pak Ismet dan Bu Atut pernah kesedot," kata Veri.
Untuk itu Veri menyarankan Wahidin-Andika fokus turun kampanye langsung ke pemilih. Jangan hanya andalkan penbentukan posko.
Apalagi membentuk banyak group relawan. Harus diingat justru semakin ramai posko-posko relawan itu, semakin ketahuan tidak kerja.
Menurutnya, survei dua minggu hingga satu bulan ke depan akan jadi barometer siapa yang bisa diaproksimasi menang.
"Survei perdana setelah para peserta pilkada daftar ke KPUD akan jadi patokan dasar. Dari situ pemenang bisa diprediksi. Yakin menang itu bukan menang. Yakin menang itu ya yakin saja. Bisa orang yakin betul menang tapi faktanya kalah," pungkasnya.
"Prediksi saya, akan terjadi pertempuran seru di Banten. Pendukung WH yang dulu, telah menemukan figur pengganti yakni Haji Embay, sementara pendukung Rano masih tinggi," kata Direktur Lembaga Survei dan Kantor Konsultan Politik Konsepindo Reserach & Consulting, Veri Muhlis Ariefuzzaman.
Veri menyatakan, popularitas Rano Karno sebagai aktor tiga zaman belum terkalahkan. Para pemilih pemula, pemuda, orang tua sampai kakek nenek renta mengenal Rano. Ditambah lagi Rano dipasangkan dengan Haji Embay.
"Saya masih berpendapat sama, jangan remehkan aktor tiga zaman. Rano Karno itu magnet, Pak Ismet dan Bu Atut pernah kesedot," kata Veri.
Untuk itu Veri menyarankan Wahidin-Andika fokus turun kampanye langsung ke pemilih. Jangan hanya andalkan penbentukan posko.
Apalagi membentuk banyak group relawan. Harus diingat justru semakin ramai posko-posko relawan itu, semakin ketahuan tidak kerja.
Menurutnya, survei dua minggu hingga satu bulan ke depan akan jadi barometer siapa yang bisa diaproksimasi menang.
"Survei perdana setelah para peserta pilkada daftar ke KPUD akan jadi patokan dasar. Dari situ pemenang bisa diprediksi. Yakin menang itu bukan menang. Yakin menang itu ya yakin saja. Bisa orang yakin betul menang tapi faktanya kalah," pungkasnya.
(nag)