Honorer yang Disekap Atasan Ternyata Sempat Dikubur Hidup-hidup 7 Jam
A
A
A
PALOPO - WD tenaga honorer yang disekap (sebelumnya diberitakan diperkosa) oleh atasannya Kasi Pemakaman Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (Disberkam) Palopo, Abdul Kadir ternyata sempat dikubur hidup-hidup selama tujuh jam oleh pelaku.
Hal ini dilakukan pelaku karena kesal korban melawan dan memberontak saat akan diperkosa oleh oknum pejabat tersebut.
Keluarga korban Nasrum Daeng Naba, menceritakan musibah yang dialami oleh kemenakannya.
"Pelakunya ini bukan pamannya, tetapi kakeknya, saudara kandung dari kakek korban," sebutnya. Daeng Naba mengisahkan bahwa kemenakannya sebelum diperkosa dan dimasukan dalam lubang, dia diancam dan disiksa.
Tubuh keponakannya ditutup dengan selimut saat diangkat masuk rumah, dalam rumah mulut WD kemudian disumbat dengan main agar tidak bisa bersuara dan berteriak. Korban kemudian diancam dengan keris panjang jika melawan.
"Tapi dia tidak takut, dia terus melawan, terlebih ketika pelaku ingin melucuti rok dan celana dalamnya, dia melawan dan dia tendang hingga pelaku ini jatuh. Namun pelaku kembali mengancam dan marah hingga memukul kepala bagian belakang korban hingga tidak sadarkan diri," terang Nasrum Daeng Naba.
Dari situ WD tidak sadarkan diri. Dari perkiraan, WD dalam lubang dan terkubur ada sekira 7 jam.
"Ini benar-benar mukjizat, 7 jam tidak bernafas tentu orang sudah meninggal, tapi atas pertolongan tuhan anak kami selama, dia seperti mendapat bisikan untuk menendang ke bawah dan ternyata di bawah ada plat beton yang baru dicor, dari situ dia bisa keluar dan bebas," cerita Deng Naba.
Informasi yang dihimpun KORAN SINDO menyebutkan, dari upaya korban untuk keluar, isteri pelaku, Basse Daeng Baji kemudian mendengar ada suara di balik dinding rumahnya.
Dia kemudian mengecek dan melihat ada orang dalam lubang. "Saya lihat pak, tapi saya ini perempuan, jadi takut, saya panggil tetangga saya, laki-laki, kami kemudian membantu anak itu keluar, ternyata cucunya suami saya," ujar isteri pelaku yang ditemui di rumahnya Jalan Pantai II Kelurahan Songka Kecamatan Wara Selatan, Kamis (22/9/2016).
Hal ini dilakukan pelaku karena kesal korban melawan dan memberontak saat akan diperkosa oleh oknum pejabat tersebut.
Keluarga korban Nasrum Daeng Naba, menceritakan musibah yang dialami oleh kemenakannya.
"Pelakunya ini bukan pamannya, tetapi kakeknya, saudara kandung dari kakek korban," sebutnya. Daeng Naba mengisahkan bahwa kemenakannya sebelum diperkosa dan dimasukan dalam lubang, dia diancam dan disiksa.
Tubuh keponakannya ditutup dengan selimut saat diangkat masuk rumah, dalam rumah mulut WD kemudian disumbat dengan main agar tidak bisa bersuara dan berteriak. Korban kemudian diancam dengan keris panjang jika melawan.
"Tapi dia tidak takut, dia terus melawan, terlebih ketika pelaku ingin melucuti rok dan celana dalamnya, dia melawan dan dia tendang hingga pelaku ini jatuh. Namun pelaku kembali mengancam dan marah hingga memukul kepala bagian belakang korban hingga tidak sadarkan diri," terang Nasrum Daeng Naba.
Dari situ WD tidak sadarkan diri. Dari perkiraan, WD dalam lubang dan terkubur ada sekira 7 jam.
"Ini benar-benar mukjizat, 7 jam tidak bernafas tentu orang sudah meninggal, tapi atas pertolongan tuhan anak kami selama, dia seperti mendapat bisikan untuk menendang ke bawah dan ternyata di bawah ada plat beton yang baru dicor, dari situ dia bisa keluar dan bebas," cerita Deng Naba.
Informasi yang dihimpun KORAN SINDO menyebutkan, dari upaya korban untuk keluar, isteri pelaku, Basse Daeng Baji kemudian mendengar ada suara di balik dinding rumahnya.
Dia kemudian mengecek dan melihat ada orang dalam lubang. "Saya lihat pak, tapi saya ini perempuan, jadi takut, saya panggil tetangga saya, laki-laki, kami kemudian membantu anak itu keluar, ternyata cucunya suami saya," ujar isteri pelaku yang ditemui di rumahnya Jalan Pantai II Kelurahan Songka Kecamatan Wara Selatan, Kamis (22/9/2016).
(sms)