Longsor Timbun Tiga Rumah dan Masjid di Sumedang, Ini Kesaksian Warga
A
A
A
SUMEDANG - 15 warga Dusun Ciherang RT 02/03, Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, lolos dari maut. Mereka berhasil menyelamatkan diri sebelum tiga rumah di lokasi tersebut tersapu longsoran gunung yang berada di belakang rumah mereka, Selasa (20/9/2016) pukul 22.00.
Dalam peristiwa longsor hebat tersebut, sebuah masjid juga mengalami rusak parah.
Salah seorang pemilik rumah, Irvan Virnanda (35), mengatakan, sebelum rumahnya hancur tertimbun longsor, dirinya mendengar suara gemuruh hebat.
"Saat itu saya lagi nonton bola. Istri bilang Pak hujan lagi, kemudian saya keluar rumah. Di garasi air lumpur sudah penuh. Beberapa saat kemudian mulai terdengar suara gemuruh dari belakang. Saat itu pula saya berteriak agar semua yang di dalam rumah untuk segera keluar," ujarnya kepada KORAN SINDO, Rabu (21/9/2016).
Setelah seluruh keluarga keluar dari rumah, kata dia, rumahnya dan dua rumah lain serta satu masjid diterjang longsor hingga ambruk. Keluarga Irvan yang ketika itu ada di rumah yakni sang istri Teti Hartati (32) dan tiga anaknya yakni Giovani (12), Rio (8), dan Nazwa (2). Ada juga ayahnya, Budi Wahyudin (55), ibunya, Nani Sumarni (50) dan Endang Sujana, serta keponakannya, Rajan.
Selain rumah keluarganya, dua rumah lain yang ambruk dihuni anggota DPRD Sumedang Uu Rukmana, istrinya Onyas dan seorang anaknya Putri. Kemudian keluarga Dede Rahmat, Nani, Dwi, Nenek Uun.
"Kecuali Pak Uu, semuanya saat itu ada di dalam rumah. Saat mendengar suara gemuruh itu, saya terus berteriak agar semua yang di dalam rumah segera keluar. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Tapi seluruh harta benda habis tertimbun. Tersisa hanya baju di badan," tuturnya.
Hingga Rabu (21/9/2016) pukul 11.00, material longsoran masih menutup badan Jalan Raya Bandung-Cirebon.
Dalam peristiwa longsor hebat tersebut, sebuah masjid juga mengalami rusak parah.
Salah seorang pemilik rumah, Irvan Virnanda (35), mengatakan, sebelum rumahnya hancur tertimbun longsor, dirinya mendengar suara gemuruh hebat.
"Saat itu saya lagi nonton bola. Istri bilang Pak hujan lagi, kemudian saya keluar rumah. Di garasi air lumpur sudah penuh. Beberapa saat kemudian mulai terdengar suara gemuruh dari belakang. Saat itu pula saya berteriak agar semua yang di dalam rumah untuk segera keluar," ujarnya kepada KORAN SINDO, Rabu (21/9/2016).
Setelah seluruh keluarga keluar dari rumah, kata dia, rumahnya dan dua rumah lain serta satu masjid diterjang longsor hingga ambruk. Keluarga Irvan yang ketika itu ada di rumah yakni sang istri Teti Hartati (32) dan tiga anaknya yakni Giovani (12), Rio (8), dan Nazwa (2). Ada juga ayahnya, Budi Wahyudin (55), ibunya, Nani Sumarni (50) dan Endang Sujana, serta keponakannya, Rajan.
Selain rumah keluarganya, dua rumah lain yang ambruk dihuni anggota DPRD Sumedang Uu Rukmana, istrinya Onyas dan seorang anaknya Putri. Kemudian keluarga Dede Rahmat, Nani, Dwi, Nenek Uun.
"Kecuali Pak Uu, semuanya saat itu ada di dalam rumah. Saat mendengar suara gemuruh itu, saya terus berteriak agar semua yang di dalam rumah segera keluar. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Tapi seluruh harta benda habis tertimbun. Tersisa hanya baju di badan," tuturnya.
Hingga Rabu (21/9/2016) pukul 11.00, material longsoran masih menutup badan Jalan Raya Bandung-Cirebon.
(zik)