Dihantui Usai Bunuh Janda, Pelaku Menyerahkan Diri
A
A
A
MERANGIN - Peristiwa tragis kembali terjadi di wilayah hukum Polres Merangin. Kali ini Tarion (30) warga Desa Tanjung Benuang Kecamatan Jangkat Timur Kabupaten Merangin, Jambi, mengaku telah membunuh Bestari Yanti (25) pada 26 Agustus 2016 lalu.
Pelaku mengaku membunuh korban yang berstatus janda beranak satu kepada Mantan Kades Tanjung Benuang, Burni. Oleh Burni, pelaku pun diserahkan ke Mapolsek Jangkat.
Informasi yang didapat pada 26 Agustus lalu, pelaku diminta untuk mengantarkan korban (Bestari Yanti) ke Desa Koto Tapus.
Setelah pulang dari Desa Koto Tapus, pelaku ingin mengambil ponselnya yang tertinggal di kebun, antara Desa Koto Tapus dan Desa Tanjung Benuang.
Namun saat itu, korban menolak ajakan pelaku untuk menemaninya ke kebun tersebut, dengan alasan takut. Karena kesal, pelaku pun memukul dada serta kepala korban.
Seketika korban pun tersungkur, oleh pelaku korban dibuang di tebing pohon bambu, tepatnya di pinggir Sungai Kandis, yang jaraknya 4 Km dari Desa Tanjung Benuang. Setelah membuang korban, pelaku pun pulang ke rumahnya.
Selama dua minggu terakhir, setelah membunuh korban, pelaku terus dihantui oleh perasaan takut dan merasa terus diikuti oleh korban. Hingga akhirnya pelaku menceritakan kejadian tersebut kepada mantan Kades Tanjung Benuang.
Warga setempat, Solikin yang dikonfirmasi wartawan mengatakan, selama dua minggu terakhir, pihak keluarga terus mencari keberadaan korban, namun tak kunjung ditemukan, hingga mendapat berita mengerikan tersebut.
"Selama dua minggu ini teruslah kami mencarinya, sampailah kami dapat berita (pembunuhan)," ungkap Solikin.
Solikin juga menceritakan, kalau beberapa hari lalu, sempat ada SMS masuk ke pihak keluarga yang mengatakan kalau korban sudah pergi ke Bengkulu dan tak perlu dicari lagi.
"Tapi keluarga tidak percaya, dan terus mencari korban, dan ada juga waktu itu, ada orang yang ngomong kalau dia itu pergi sama Tarion. saat kami tanya, Tarion bilang, dio cuma ngantar korban ke Koto Tapus, dan dak tau lagi keberadaannyo," katanya.
Di tempat terpisah Kapolres Merangin AKBP Munggaran Kartayuga yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut, aparat yang dibantu warga masih melakukan pencarian terhadap jasad korban.
"Anggota masih di lapangan untuk mencari keberadaan korban, sesuai dengan petunjuk pelaku," ungkap Munggaran.
Untuk sementara ini, Munggaran mengatakan kalau pelaku telah diamankan ke Mapolres Merangin, guna kepentingan penyelidikan selanjutnya.
"Pelakunya sementara ini kita bawa ke Polres, guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut, dan di samping itu kami juga masih mengumpulkan barang bukti juga," pungkasnya.
Pelaku mengaku membunuh korban yang berstatus janda beranak satu kepada Mantan Kades Tanjung Benuang, Burni. Oleh Burni, pelaku pun diserahkan ke Mapolsek Jangkat.
Informasi yang didapat pada 26 Agustus lalu, pelaku diminta untuk mengantarkan korban (Bestari Yanti) ke Desa Koto Tapus.
Setelah pulang dari Desa Koto Tapus, pelaku ingin mengambil ponselnya yang tertinggal di kebun, antara Desa Koto Tapus dan Desa Tanjung Benuang.
Namun saat itu, korban menolak ajakan pelaku untuk menemaninya ke kebun tersebut, dengan alasan takut. Karena kesal, pelaku pun memukul dada serta kepala korban.
Seketika korban pun tersungkur, oleh pelaku korban dibuang di tebing pohon bambu, tepatnya di pinggir Sungai Kandis, yang jaraknya 4 Km dari Desa Tanjung Benuang. Setelah membuang korban, pelaku pun pulang ke rumahnya.
Selama dua minggu terakhir, setelah membunuh korban, pelaku terus dihantui oleh perasaan takut dan merasa terus diikuti oleh korban. Hingga akhirnya pelaku menceritakan kejadian tersebut kepada mantan Kades Tanjung Benuang.
Warga setempat, Solikin yang dikonfirmasi wartawan mengatakan, selama dua minggu terakhir, pihak keluarga terus mencari keberadaan korban, namun tak kunjung ditemukan, hingga mendapat berita mengerikan tersebut.
"Selama dua minggu ini teruslah kami mencarinya, sampailah kami dapat berita (pembunuhan)," ungkap Solikin.
Solikin juga menceritakan, kalau beberapa hari lalu, sempat ada SMS masuk ke pihak keluarga yang mengatakan kalau korban sudah pergi ke Bengkulu dan tak perlu dicari lagi.
"Tapi keluarga tidak percaya, dan terus mencari korban, dan ada juga waktu itu, ada orang yang ngomong kalau dia itu pergi sama Tarion. saat kami tanya, Tarion bilang, dio cuma ngantar korban ke Koto Tapus, dan dak tau lagi keberadaannyo," katanya.
Di tempat terpisah Kapolres Merangin AKBP Munggaran Kartayuga yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut, aparat yang dibantu warga masih melakukan pencarian terhadap jasad korban.
"Anggota masih di lapangan untuk mencari keberadaan korban, sesuai dengan petunjuk pelaku," ungkap Munggaran.
Untuk sementara ini, Munggaran mengatakan kalau pelaku telah diamankan ke Mapolres Merangin, guna kepentingan penyelidikan selanjutnya.
"Pelakunya sementara ini kita bawa ke Polres, guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut, dan di samping itu kami juga masih mengumpulkan barang bukti juga," pungkasnya.
(nag)