Partai Perindo Siap Dobrak Solo
A
A
A
SOLO - Partai Perindo siap mendobrak Kota Solo meski berstatus sebagai pendatang baru. 10 kursi legislatif DPRD setempat siap direbut dalam pemilu tahun 2019.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Perindo Solo Milia Jatmiati mengemukakan, target 10 kursi legislatif bukan hanya yang mustahil apabila seluruh kader partai bekerja keras. Guna meraih simpati masyarakat, beragam program yang pro rakyat siap digulirkan. Seperti Usaha Kecil dan Mikro (UKM), kegiatan sosial serta masih banyak lainnya.
“Kami juga akan menempatkan kader yang berkualitas dalam pemilu legislatif,” tandas Milia Jatmiati di sela-sela pelantikan 52 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) di lima kecamatan di Kota Solo, dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Pemuda Perindo Jawa Tengah (Jateng) di gedung Graha Saba Buana, Solo, Rabu (7/9/2016).
Pelantikan dilakukan langsung oleh Ketua Umum DPP Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT). Guna mendapatkan kader berkualitas yang maju sebagai calon legislatif (Caleg), nantinya akan diseleksi sesuai mekanisme partai.
Guna menggerakkan roda partai di Kota Bengawan, kini telah terbentuk susunan kepengurusan di tingkat Kota Solo yang terdiri dari 15 orang. Selain itu juga 25 pengurus di lima kecamatan, dan 260 orang dari 52 kelurahan di Solo.
Ketua DPW Perindo Jateng Siswadi Selodipoero menegaskan, bahwa Perindo akan all out di Kota Solo. Perindo akan memperkuat diri hingga di tingkat tempat pemungutan suara (TPS).
“Para pengurus di tingkat DPRt Kelurahan diminta bisa menjadi tuan rumah di TPS masing masing,” tandas Siswadi.
Ketua Umum DPP Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) menegaskan, Partai Perindo dengan ideologi Pancasila datang dengan idealisme tertentu. Sehingga ada basis perjuangan yang ingin disasar secara khusus. Dengan demikian, Perindo harus kuat di segala bidang.
“Untuk melakukan perubahan, konsekwensinya Partai Perindo harus menjadi partai yang besar di Indonesia,” tandas HT.
Sehingga, Perindo menjadi bagian dalam pengambilan kebijakan. Perindo harus besar bukan hanya di tingkat nasional, namun juga di tingkat daerah. Perindo harus konsisten menjaga arah perjuangan. Sebab jika tidak, maka akan hanya buang buang waktu.
HT juga memberikan kiat-kiat khusus agar dapat memenangkan pemilu. Bahkan, dia juga tak segan-segan meminta kader Perindo di Solo untuk belajar kepada Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo yang turut hadir sebagai tamu undangan. Sebab untuk menjadi Wakil Wali Kota tentunya memiliki jurus tertentu agar terpilih.
Agar Perindo menjadi besar, para pengurus partai harus membangun organisasi yang mengakar sampai di tataran bawah. Seluruh kader diminta membangun organisasi Perindo hingga ke tataran TPS agar ruang lingkup masyarakat yang terlayani semakin banyak dan luas.
Sehingga Perindo semakin dikenal luas dan menjadi pilihan rakyat Indonesia. Jajaran pengurus juga harus rajin turun ke bawah. “Orang kalau mau berhasil harus mengikuti prosesnya. Dan harus konsekwen mau ngelakoni (melakukan),” urainya.
Semua hal yang membuat Perindo dikenal harus dilakukan. Namun demikian, itu dinilai belum cukup karena dikenal belum menjamin dipilih. Sehingga setelah Perindo dikenal, kemudian diupayakan agar menjadi partai yang dipilih.
“Untuk dipilih, kita harus menggeser dari dikenal menjadi disuka,” bebernya. Artinya, Perindo harus banyak melakukan banyak kegiatan positif terhadap masyarakat yang dilayani.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Perindo Solo Milia Jatmiati mengemukakan, target 10 kursi legislatif bukan hanya yang mustahil apabila seluruh kader partai bekerja keras. Guna meraih simpati masyarakat, beragam program yang pro rakyat siap digulirkan. Seperti Usaha Kecil dan Mikro (UKM), kegiatan sosial serta masih banyak lainnya.
“Kami juga akan menempatkan kader yang berkualitas dalam pemilu legislatif,” tandas Milia Jatmiati di sela-sela pelantikan 52 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) di lima kecamatan di Kota Solo, dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Pemuda Perindo Jawa Tengah (Jateng) di gedung Graha Saba Buana, Solo, Rabu (7/9/2016).
Pelantikan dilakukan langsung oleh Ketua Umum DPP Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT). Guna mendapatkan kader berkualitas yang maju sebagai calon legislatif (Caleg), nantinya akan diseleksi sesuai mekanisme partai.
Guna menggerakkan roda partai di Kota Bengawan, kini telah terbentuk susunan kepengurusan di tingkat Kota Solo yang terdiri dari 15 orang. Selain itu juga 25 pengurus di lima kecamatan, dan 260 orang dari 52 kelurahan di Solo.
Ketua DPW Perindo Jateng Siswadi Selodipoero menegaskan, bahwa Perindo akan all out di Kota Solo. Perindo akan memperkuat diri hingga di tingkat tempat pemungutan suara (TPS).
“Para pengurus di tingkat DPRt Kelurahan diminta bisa menjadi tuan rumah di TPS masing masing,” tandas Siswadi.
Ketua Umum DPP Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) menegaskan, Partai Perindo dengan ideologi Pancasila datang dengan idealisme tertentu. Sehingga ada basis perjuangan yang ingin disasar secara khusus. Dengan demikian, Perindo harus kuat di segala bidang.
“Untuk melakukan perubahan, konsekwensinya Partai Perindo harus menjadi partai yang besar di Indonesia,” tandas HT.
Sehingga, Perindo menjadi bagian dalam pengambilan kebijakan. Perindo harus besar bukan hanya di tingkat nasional, namun juga di tingkat daerah. Perindo harus konsisten menjaga arah perjuangan. Sebab jika tidak, maka akan hanya buang buang waktu.
HT juga memberikan kiat-kiat khusus agar dapat memenangkan pemilu. Bahkan, dia juga tak segan-segan meminta kader Perindo di Solo untuk belajar kepada Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo yang turut hadir sebagai tamu undangan. Sebab untuk menjadi Wakil Wali Kota tentunya memiliki jurus tertentu agar terpilih.
Agar Perindo menjadi besar, para pengurus partai harus membangun organisasi yang mengakar sampai di tataran bawah. Seluruh kader diminta membangun organisasi Perindo hingga ke tataran TPS agar ruang lingkup masyarakat yang terlayani semakin banyak dan luas.
Sehingga Perindo semakin dikenal luas dan menjadi pilihan rakyat Indonesia. Jajaran pengurus juga harus rajin turun ke bawah. “Orang kalau mau berhasil harus mengikuti prosesnya. Dan harus konsekwen mau ngelakoni (melakukan),” urainya.
Semua hal yang membuat Perindo dikenal harus dilakukan. Namun demikian, itu dinilai belum cukup karena dikenal belum menjamin dipilih. Sehingga setelah Perindo dikenal, kemudian diupayakan agar menjadi partai yang dipilih.
“Untuk dipilih, kita harus menggeser dari dikenal menjadi disuka,” bebernya. Artinya, Perindo harus banyak melakukan banyak kegiatan positif terhadap masyarakat yang dilayani.
(kri)