Usai Digusur, Warga Rawajati Akan Bertahan di Reruntuhan Rumahnya

Usai Digusur, Warga Rawajati Akan Bertahan di Reruntuhan Rumahnya
A
A
A
JAKARTA - Kendati rumahnya sudah rata dengan tanah, warga RT 09/04, Rawajati Barat, Pancoran, Jaksel yang menjadi korban penggusuran mengaku akan bertahan. Mereka akan mendirikan tenda hingga Pemkot Jaksel memberikan tempat relokasi yang dekat dengan tempat usaha mereka.
"Kami akan terus bertahan membuat tenda sampai ada penegasan dari pemerintah akan nasib kami ini. Kami mau tempat penggantian yang berada dekat dengan disini," ujar Dini (35) warga RT 09/04, Rawajati Barat, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (1/9/2016).
Dini kecewa dengan sikap Pemkot Jaksel yang memberikan tempat relokasi di Rusun Marunda, Jakarta Utara. Pasalnya lokasi tersebut sangat jauh dari tempat usaha mereka.
Diakuinya, warga tidak menempati lahan itu secara ilegal karena memiliki surat verponding. Apalagi setiap tahun, warga juga rutin membayar pajak bumi dan bangunan (PBB).
Sementara itu, dalam pengguusran warga Rawajati terjadi bentrok antara petugas dan warga. Korban luka ada sembilan orang, ima orang dari petugas Pemkot Jaksel dan empat orang warga Rawajati Barat.
Dari pihak warga Rawajati bernama korban luka, adalah Cindy Rahmadita (17), Nurhasanah (57), Doni Ramadhan (25), dan Mismansto (45) yang kini dirujuk ke RS Budi Asih. Sedang dari Pemkot Jaksel ada empat, yakni Ajos Arifin (37), Ahmad Edi Jamhuri (38), Mansyur (23), dan Maskum (35) serta petugas PPSU kelurahan Rawajati bernama Erna yang dirujuk ke RS Budi Asih pula.
"Kami akan terus bertahan membuat tenda sampai ada penegasan dari pemerintah akan nasib kami ini. Kami mau tempat penggantian yang berada dekat dengan disini," ujar Dini (35) warga RT 09/04, Rawajati Barat, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (1/9/2016).
Dini kecewa dengan sikap Pemkot Jaksel yang memberikan tempat relokasi di Rusun Marunda, Jakarta Utara. Pasalnya lokasi tersebut sangat jauh dari tempat usaha mereka.
Diakuinya, warga tidak menempati lahan itu secara ilegal karena memiliki surat verponding. Apalagi setiap tahun, warga juga rutin membayar pajak bumi dan bangunan (PBB).
Sementara itu, dalam pengguusran warga Rawajati terjadi bentrok antara petugas dan warga. Korban luka ada sembilan orang, ima orang dari petugas Pemkot Jaksel dan empat orang warga Rawajati Barat.
Dari pihak warga Rawajati bernama korban luka, adalah Cindy Rahmadita (17), Nurhasanah (57), Doni Ramadhan (25), dan Mismansto (45) yang kini dirujuk ke RS Budi Asih. Sedang dari Pemkot Jaksel ada empat, yakni Ajos Arifin (37), Ahmad Edi Jamhuri (38), Mansyur (23), dan Maskum (35) serta petugas PPSU kelurahan Rawajati bernama Erna yang dirujuk ke RS Budi Asih pula.
(ysw)