Bulan Madu di Hotel, Pengantin Baru Tewas Kesetrum saat Mandi
A
A
A
GARUT - Fauzan (26), warga Medan, Sumatera Utara yang tengah berbulan madu tewas kesetrum saat mandi di bak rendam kamar hotel tempatnya menginap. Peristiwa pilu itu terjadi di sebuah hotel ternama di Kabupaten Garut.
Kasubag Humas Polres Garut AKP Ridwan Tampubolon mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (24/8/2016) siang.
"Informasi kejadian dari Polsek Samarang itu kurang lebih sekitar pukul 14.00 WIB, di Hotel Sampireun. Jenazah sudah dibawa ke rumah sakit," kata Ridwan.
Aparat kepolisian, lanjut Ridwan, termasuk Unit Identifikasi telah melakukan olah TKP di hotel tersebut.
"Dari keterangan di lapangan, korban sedang berbulan madu dengan istri yang baru ia nikahi beberapa hari. Hingga akhirnya terjadi musibah itu, yakni saat mandi tersengat listrik. Kalau kondisi istrinya yang bernama Indah (20), tidak apa-apa," ungkapnya.
Jenazah korban, sempat dibawa pihak manajemen hotel ke instalasi medis terdekat, Klinik Cisanca. Menurut Ridwan, pihak hotel tidak langsung melaporkan kejadian ini.
"Mereka (pihak hotel) baru melapor sekitar pukul 16.30 WIB. Jenazah korban sendiri sudah berada di Klinik Cisanca," ujarnya.
Sejumlah saksi terkait peristiwa ini masih dimintai keterangan oleh pihak Satreskrim Polres Garut. Jenazah korban pun kemudian dibawa ke RSUD dr Slamet Garut untuk menjalani visum.
Sementara itu, Humas RSUD dr Slamet Garut Muhammad Lingga Saputra, membenarkan bila rumah sakit telah menerima jenazah korban. Jenazah diantar ke rumah sakit oleh aparat kepolisian, pada pukul 20.15 WIB.
"Benar, menurut petugas medis pada pukul 20.15 WIB kami menerima jenazah atas musibah di Hotel Sampireun, atas nama Fauzan. Saat ini jenazah ada di kamar mayat," ucap Lingga.
Berdasarkan pemeriksaan, terdapat luka bakar pada salah satu bagian tubuh jenazah. Menurut Lingga, luka itu kemungkinan diakibatkan oleh sengatan listrik.
"Ada luka bakar sedikit di bagian ketiak jenazah. Kemungkinan itu akibat sengatan listrik. Tapi itu baru pemeriksaan sementara, sebab harus diperiksa detail lagi," katanya.
Hingga kini, pihak rumah sakit belum melakukan proses autopsi terhadap jenazah korban. Menurut Lingga, proses autopsi akan dilakukan bila ada permintaan dari aparat kepolisian.
"Sementara ini belum ada permintaan dari aparat kepolisian. Tapi kalau ada, pasti akan kami autopsi," imbuhnya.
Di tempat terpisah, Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) BPC Kabupaten Garut Janur M Bagus, mengaku belum mengetahui detail peristiwa kecelakan di salah satu hotel Kabupaten Garut tersebut.
Janur mengatakan, pihaknya akan melakukan kroscek terlebih dahulu. "Detailnya seperti apa, saya belum dapat informasi. Saya akan coba cek bagaimana kejadiannya," pungkasnya.
Kasubag Humas Polres Garut AKP Ridwan Tampubolon mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (24/8/2016) siang.
"Informasi kejadian dari Polsek Samarang itu kurang lebih sekitar pukul 14.00 WIB, di Hotel Sampireun. Jenazah sudah dibawa ke rumah sakit," kata Ridwan.
Aparat kepolisian, lanjut Ridwan, termasuk Unit Identifikasi telah melakukan olah TKP di hotel tersebut.
"Dari keterangan di lapangan, korban sedang berbulan madu dengan istri yang baru ia nikahi beberapa hari. Hingga akhirnya terjadi musibah itu, yakni saat mandi tersengat listrik. Kalau kondisi istrinya yang bernama Indah (20), tidak apa-apa," ungkapnya.
Jenazah korban, sempat dibawa pihak manajemen hotel ke instalasi medis terdekat, Klinik Cisanca. Menurut Ridwan, pihak hotel tidak langsung melaporkan kejadian ini.
"Mereka (pihak hotel) baru melapor sekitar pukul 16.30 WIB. Jenazah korban sendiri sudah berada di Klinik Cisanca," ujarnya.
Sejumlah saksi terkait peristiwa ini masih dimintai keterangan oleh pihak Satreskrim Polres Garut. Jenazah korban pun kemudian dibawa ke RSUD dr Slamet Garut untuk menjalani visum.
Sementara itu, Humas RSUD dr Slamet Garut Muhammad Lingga Saputra, membenarkan bila rumah sakit telah menerima jenazah korban. Jenazah diantar ke rumah sakit oleh aparat kepolisian, pada pukul 20.15 WIB.
"Benar, menurut petugas medis pada pukul 20.15 WIB kami menerima jenazah atas musibah di Hotel Sampireun, atas nama Fauzan. Saat ini jenazah ada di kamar mayat," ucap Lingga.
Berdasarkan pemeriksaan, terdapat luka bakar pada salah satu bagian tubuh jenazah. Menurut Lingga, luka itu kemungkinan diakibatkan oleh sengatan listrik.
"Ada luka bakar sedikit di bagian ketiak jenazah. Kemungkinan itu akibat sengatan listrik. Tapi itu baru pemeriksaan sementara, sebab harus diperiksa detail lagi," katanya.
Hingga kini, pihak rumah sakit belum melakukan proses autopsi terhadap jenazah korban. Menurut Lingga, proses autopsi akan dilakukan bila ada permintaan dari aparat kepolisian.
"Sementara ini belum ada permintaan dari aparat kepolisian. Tapi kalau ada, pasti akan kami autopsi," imbuhnya.
Di tempat terpisah, Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) BPC Kabupaten Garut Janur M Bagus, mengaku belum mengetahui detail peristiwa kecelakan di salah satu hotel Kabupaten Garut tersebut.
Janur mengatakan, pihaknya akan melakukan kroscek terlebih dahulu. "Detailnya seperti apa, saya belum dapat informasi. Saya akan coba cek bagaimana kejadiannya," pungkasnya.
(nag)